delapan

setelah sampai ditujuan Leta dan Sifa pun berjalan masuk kedalam rumah tersebut dengan Sifa berjalan memimpin di depan leta. meskipun acaranya digelar dengan sederhana namun banyak sekali orang berlalu lalang memasuki rumah besar itu.

sebenarnya ada seseorang yang dari tadi memperhatikan Leta, dan Leta pun sadar jika dari tadi dirinya sedang diperhatikan oleh pria yang berdiri dihadapannya itu, namun sebisa mungkin Leta berusaha bersikap biasa saja dan langsung berjalan melewatinya dengan bodo amat.

" mau ke Mita sekarang??" tanya Sifa setelah sampai di dalam ruangannya.

" boleh yuk" kata Leta.

mereka pun berjalan menuju Mita dan sang mempelai pria dan yang membuat lega dan kaget lagi adalah mempelai prianya bukan pria yang ada didepan tadi.

"hei.. cantik banget hari ini seneng deh liatnya selamat ya, semoga bahagia selalu" ucap Leta mendoakan yang terbaik untuk Mita.

"makasih kak Leta, kak Leta juga cantik kok" kata Mita jujur sambil tersenyum.

" masih kalah aku mah, kalo di bandingin pengantin cewenya " ucap leta sambil mencolek dagu Mita.

" yaudah aku kesana dulu ya" pamit Leta mengalihkan pembicaraan dari pada terus berkelanjutan.

" nikmatin kak hidangannya" kata Mita dibalas anggukan dan senyum oleh Leta.

" Leta ketoilet dulu ya " ijin Leta pada Sifa saat dirinya baru selesai memberikan selamat pada Mita.

" mau di anterin??" tanya Sifa dibalas gelengan oleh Leta

...----------------...

disisi lainnya...

" Leta " kata Dafin dalam hati.

" hari ini saya nggak bakalan lepasin kamu Leta" kata dafin dalam hati.

" Dion siapkan mata-mata didepan rumah, suruh dia mengawasi dua perempuan itu" ucap dafin dengan pandangan yang tak bisa lepas dari pesona Leta. dan langsung masuk kedalam untuk mengikuti Leta.

" ba..baik pak " kata Dion kaget karena tidak pernah mendengarkan dafin berbicara panjang seperti itu.

"bukannya yang tadi itu perempuan yang dicari dafin bertahun-tahun ini ya?, syukurlah akhirnya tugasku terselesaikan juga" kata Dion sambil tersenyum lebar.

melihat Leta menuju toilet, dafin pun langsung bergegas mengikutinya karena pandangannya tidak pernah lepas dari wajah ayu milik Leta. Tidak ada satu orang pun yang bisa menghentikan dirinya hari ini.

...----------------...

toilet..

" ternyata suami Mita bukan Dafin, salah paham dong Leta?" tanya Leta pada dirinya yang berada di cermin.

" eh tapi enggak ada pengaruhnya juga sih buat Leta " kata Leta sambil tersenyum bahagia.

karna memang dirinya belum bisa melupakan dafin sepenuhnya ya jadinya seperti ini.

setelah selesai mencuci tangan, Leta pun bergegas pergi meninggalkan toilet tersebut.

tiba-tiba ada tangan kekar yang sedang menariknya, Leta pun meronta namun apa dayanya tenaga pria itu sangat kuat. Dengan posisi pria itu yang membelakangi Leta, membuat Leta tak bisa melihat wajahnya.

sesampainya di lantai paling atas rumah itu, pria itu pun berbalik badan menghadap Leta.

"dafin" kata Leta kaget dan langsung ingin pergi dari situ detik itu juga, namun terlambat tangannya sudah terlebih dahulu di tahan oleh dafin, membuat Leta terdiam ditempatnya.

" kenapa menghilang gitu aja?" tanya dafin

" kenapa ngejauh dari saya?" tanya dafin lagi namun yang Leta lakukan bukannya menjawab pertanyaan itu Leta hanya bisa terdiam dan menahan air matanya yang mau turun.

" kenapa kamu tidak menjawabnya Leta ?" tanya dafin lagi kepada Leta yang masih terdiam sambil mendengarkan setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh dafin

merasa dirinya agak tenang Leta pun membalikkan badannya menghadap dafin dan berniat menjawab pertanyaan dari dafin.

" Leta disini, Leta enggak ilang kok" kata Leta santaay.

" Leta juga enggak ada ngejauh dari siapapun" kata Leta lagi tanpa menatap mata dafin.

" dafin aja kali yang terlalu terbawa suasana " kata Leta sambil berusaha melepas pegangan tangan dafin namun tidak bisa.

" nggak kamu ngejauh dari saya, saya bisa lihat itu, apa salah saya?, jika saya bersalah kata kan pada saya, jangan langsung pergi dari kehidupan saya" kata dafin yang mulai tersulut emosi karena Leta tidak mau jujur.

" sejak kapan Leta ada di kehidupan dafin?, bukannya dari dulu Leta emang nggak ada di kehidupannya dafinkan, lagian dafin juga udah nolak Leta dulu terus mau ngapain lagi Leta di kehidupan dafin enggak penting juga." kata Leta tanpa ekspresi, membuat hati dafin seketika berhenti.

" maaf Leta lagi ditunggu temen Leta, permisi" kata Leta berusaha melepas tangan dafin lagi, dan pergi meninggalkan dafin sendirian.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...See you...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!