Zhe Kun

Di sebuah pegunungan tertinggi yang ada di Benua Matahari Barat, terletak salah satu Sekte besar aliran putih. Sekte itu bernama Sekte Pedang Seribu. Patriak dari Sekte itu adalah Zhe Lao, salah satu jagoan Kultivator kuat yang ada di Benua Matahari Barat. Dia sendiri termasuk dalam dua puluh jajaran jagoan terkuat.

Sekte besar memang berbeda dari Sekte kecil maupun menengah, Sekte besar memiliki luas yang sama dengan Kota-kota besar.

Di dalam ruangan, terlihat seorang pemuda sedang bersujud memberi hormat kepada seorang pria paruh baya.

Pemuda itu berusia sekitar dua puluh tahunan awal dengan wajah yang tampan dan berwibawa. Tubuhnya tinggi serta memiliki otot-otot yang besar di kedua lengannya. Hal itu menunjukkan bahwa pemuda itu adalah pemuda yang giat berlatih.

"Patriak, Zhe Kun mohon izin untuk mencari pengalaman di luar sekte!" Pemuda itu bernama Zhe Kun, seorang murid paling berbakat di Sekte Pedang Seribu.

"Kun'er, guru rasa memang ini saatnya dirimu mencari pengalaman di luar. Dengan praktikmu telah mencapai Pembentukan Inti Jiwa tingkat satu akhir. Kultivator se usiamu tidak akan banyak yang bisa melukaimu. Mungkin hanya murid Sekte besar yang setara denganmu.

Walaupun begitu, kau harus tetap hati-hati, karena kau hanya berada di awal Pembentukan Inti Jiwa masih ada Pembentukan Jiwa, Pembentukan Jiwa Murni diatasnya.

Kau harus ingat, di atas langit masih ada langit!" Pria yang berbicara itu tidak lain adalah Zhe Lao, Patriak Sekte Pedang Seribu sekaligus guru langsung dari Zhe Kun.

"Kun'er akan mengingat pesan dari Patriak!" Ucap Zhe Kun sambil bersujud tiga kali.

"Murid undur diri!" Sambungnya sambil meninggalkan Patriak Zhe Lao.

Setelah Zhe Kun tidak terlihat, Patriak Zhe Lao menghela nafas panjang. Dia mengingat saat dirinya menemukan Zhe Kun di sebuah Desa beberapa puluh tahun silam.

*****

Waktu itu, Zhe Lao sedang melakukan perjalanan untuk mengunjungi salah satu Sekte kecil yang bernaung di bawah Sekte Pedang Seribu.

Dia memenuhi undangan pernikahan dari Patriak Sekte itu yang menikahkan putrinya.

Sebenarnya untuk orang sekelas Patriak Zhe Lao, sulit untuk memenuhi undangan itu. Biasanya mereka hanya mengirim perwakilan untuk memenuhi undangannya.

Tetapi karena Patriak dari Sekte kecil itu adalah teman baik dari Patriak Zhe Lao. Dia memutuskan untuk menghadiri undangannya sendiri.

Saat diperjalanan, Patriak Zhe Lao menemukan sebuah Desa sedang di jarah oleh sekelompok perampok.

Semua warga tewas, hanya meninggalkan suara tangisan bayi dari sebuah rumah. Saat Patriak Zhe Lao memeriksanya, dia mendapati seorang perampok sedang menggendong bayi yang menangis itu sambil tertawa-tawa, "Bayi kecil sebaiknya kau diam, karena sebentar lagi kami akan menjualmu." Seiring perkataannya, tawanya juga semakin kencang, tetapi tidak lama kemudian, tanpa dia ketahui sebuah pedang sudah menusuk tepat di bagian kepalanya.

Tanpa ia ketahui siapa penyebabnya, dia tewas dalam satu serangan itu.

Teman-temannya yang lain menyadari hal itu, mereka menjadi waspada.

Dengan cepat, tiba-tiba seseorang muncul dihadapan mereka dan menyambar tubuh bayi mungil yang hampir jatuh ke lantai itu. Seseorang itu tidak lain adalah Patriak Zhe Lao.

Dia begitu murka melihat mereka sanggup tertawa-tawa setelah membunuh warga Desa. Mereka juga mentertawakan bayi yang sedang menangis ketakutan. Sungguh bukan manusia bukan?

Patriak Zhe Lao tidak berniat berbasa-basi. Dia langsung bergerak dengan cepat sambil menggendong bayi mungil itu.

Dalam beberapa tarikan nafas, semua perampok itu tewas dalam keadaan yang mengenaskan.

Ada yang terpotong lehernya, ada yang terpotong dari perutnya menjadi dua, bahkan yang lebih para ada yang terpotong menjadi puluhan.

Setelah membunuh para perampok itu, Patriak Zhe Lao mengalirkan Qi miliknya kepada bayi itu untuk membuatnya berhenti menangis.

Benar saja, cara itu berhasil, bayi itu selain berhenti menangis juga menjadi tersenyum. Senyumannya membuat semua orang yang melihatnya akan jatuh hati kepadanya.

Hari itu juga, Patriak Zhe Lao mengangkat bayi itu menjadi anak angkatnya sekaligus muridnya. Dia juga memberinya nama Zhe Kun.

Hari demi hari, tahun ke tahun, Zhe Kun menjadi anak yang berbakti dan baik.

Pada usianya menginjak umur enam tahun, Patriak Zhe Lao mulai mencoba memeriksa Akar Roh dari Zhe Kun.

Patriak Zhe Lao tersenyum bahagia saat memeriksanya, mendapati Zhe Kun mempunyai satu Akar Roh, yaitu elemen Petir.

Dengan elemen itu, Zhe Kun sangat cocok untuk mempelajari ilmu pedang.

"Langit memberiku penerus!" Patriak Zhe Lao berseru lantang. Dia yakin Zhe Kun akan menjadi kultivator pengguna pedang hebat di masa depan.

Semua orang di Sekte Pedang Seribu terkejut dengan hal itu, tetapi mereka juga bahagia. Dengan itu, mereka tidak pelit untuk memberikan sumber daya kepada Zhe Kun untuk menjadikannya kultivator yang kuat.

Para Tetua dan anggota Sekte juga sepakat untuk memanggil Zhe Kun sebagai Patriak Muda saat dia berusia sepuluh tahun karena bakatnya memang sungguh mengerikan.

Pada usia itu dia mencapai praktik Penempaan Qi tingkat lima awal. Sungguh pencapaian yang luar biasa.

*****

Hari ini mereka melihat, Zhe Kun menemui Patriak Zhe Lao dan dikabarkan dia akan mencari pengalaman di luar.

"Patriak Muda, apakah kau perlu pengawal. Aku siap mengawalmu!" Ucap Tetua yang ditemuinya.

"Patriak Muda, kau harus kembali dengan selamat karena masa depan Sekte Pedang Seribu ada di tanganmu!" Ucap Tetua yang lainnya.

Zhe Kun hanya menanggapinya dengan senyuman khasnya dan mengangguk pelan. Dia terus melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang Sekte.

"Kakak Kun, kau harus kembali! Aku masih ingin berlatih tanding dan minum teh bersamamu!" Ucapan itu berasal dari Adik angkatnya, Zhe Xie. Zhe Xie sendiri adalah putra kandung dari Patriak Zhe Lao.

Walaupun dia adalah putra kandung dari Patriak Zhe Lao, dia tidak menaruh benci terhadap Zhe Kun yang lebih di sayangi eh Ayahnya, bahkan akan menggantikan posisi Ayahnya. Karena Zhe Xie juga menyayangi Kakak angkatnya itu.

"Adik Xie, tenang saja! Saat Kakak pulang, Kakak akan membawakanmu hadiah!" Zhe Kun tersenyum lebar kepada Adik angkatnya itu. Dia juga menyayangi Zhe Xie dengan seluruh hatinya. Bahkan dia sanggup mengorbankan nyawanya demi adiknya itu.

"Benarkah? Kak Kun berjanji?" Tanya Zhe Xie dengan antusias.

"Benar adik nakal!" Zhe Kun mengelus rambut Zhe Xie pelan.

Zhe Xie sendiri sekarang berusia tujuh tahun. Dia sudah mencapai praktik Penempaan Qi tingkat dua awal. Membuatnya tidak kalah berbakat daripada Zhe Kun.

Zhe Xie juga hanya memiliki dua Akar Roh, yaitu air dan angin. Membuatnya selain bisa mempelajari ilmu pedang juga bisa mempelajari elemen air dan penyembuhan.

"Kakak pergi dulu!" Zhe Kun melangkahkan kakinya keluar Sekte sementara Zhe Xie menahan tangisnya.

*****

Terima kasih sudah mengikuti perjalanan Liu Kang sampai chapter 15 ini. Terus ikuti ya, akan banyak pertarungan-pertarungan dan misteri-misteri di chapter-chapter berikutnya

Terpopuler

Comments

Fafa

Fafa

hmm

2021-06-16

0

Kadek nak Bali

Kadek nak Bali

komen aaaahhh biar author tahu aku sangat sangat menikmati dalam membaca karya ini 🤭😁 semangt terus thor 🙏

2021-02-10

1

Sendtot Haryanto Gawi

Sendtot Haryanto Gawi

mantap

2020-12-22

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pertemuan Aliansi Aliran Putih dan Netral
3 Aliansi Aliran Putih dan Netral Bergerak
4 Percobaan Pembunuhan
5 Meninggalkan Gua
6 Setelah Tujuh Tahun
7 Xiao Rong
8 Berada di Sekte
9 Awal Perdamaian Menjadi Kekacauan
10 Tolong Panggil Aku Ayah
11 Menjadi Murid Resmi
12 Latihan
13 Jenius Ilmu Pedang
14 Berlatih Tanding
15 Zhe Kun
16 Misi Pertama
17 Perampokan
18 Liu Kang Ikut Campur
19 Kemampuan Pedang Liu Kang
20 Menghentikan Pertarungan
21 Misterius
22 Kota Awan Putih
23 Pengkhianat
24 Masa Lalu Patriak Zhang Ye
25 Masa Lalu Patriak Zhang Ye II
26 Sosok Peneror Warga Kota Awan Putih
27 Melawan Hewan Gaib
28 Kontrak Dengan Hewan Gaib
29 Pertempuran
30 Pertempuran II
31 Pertempuran III
32 Sekte Tujuh Pedang Musnah
33 Kembali Hanya Untuk Bersedih
34 Heaven Guardian
35 Kepergian
36 Restoran
37 Lei Feng
38 Manual Praktik Tingkat Tinggi
39 Pertemuan yang Kebetulan
40 Hutan Keabadian
41 Mencari Pohon Persik
42 Bibi Mei
43 Pria sepuh
44 Kebenaran yang Tersembunyi
45 Pil Penambah Qi
46 Pertanyaan
47 Jawaban dari Pertanyaan
48 Sebulan di Dimensi Keabadian
49 Menyembuhkan Wajah
50 Menyembuhkan Wajah Sekaligus Mendapatkan Keberuntungan
51 Perubahan Wajah Liu Kang
52 Praktik Tingkat Tinggi
53 Kembali
54 Awal Perjalanan
55 Makan
56 Kesalahpahaman
57 Penyelesaian Kesalahpahaman
58 Tujuan Sepasang Kakek dan Cucu
59 Xiao Chi
60 Persiapan
61 Bertemu Lagi
62 Salah Sangka
63 Rencana Besar
64 Turnamen Kultivator Muda
65 Turnamen Kultivator Muda I
66 Lu Tianyun VS Long Xiaolong
67 Shi Huamei VS Bai Ye
68 Babak Pertama Berakhir
69 Ji Xiang
70 Dua Anggota Lainnya
71 Babak Kedua
72 Zhe Xie VS Yao Tzu
73 Wu Neng VS Bing Ai
74 Awal Perang Berdarah
75 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
76 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu II
77 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu III
78 Liu Kang VS Jendral Iblis Gila
79 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu IV
80 Pengumuman
81 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu V
82 Patriak Zhe Lao VS Panglima Iblis Darah
83 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu VI
84 Akhir Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
85 Kekaisaran Bukit Barat
86 Pembunuh Misterius
87 Rencana
88 Menetap di Kota Bukit Tunggul
89 Mendapatkan Bahan Pembuat Pil
90 Acara Lelang
91 Acara Lelang II
92 Lelang III
93 Kebenaran yang Mengejutkan
94 Tahap Pertama Lelang Selesai
95 Penjualan Pil Sheng Xin
96 Jamur Tiga Warna
97 Acara Lelang IV
98 Akhir Acara Lelang
99 Bangsa Iblis Menyusun Rencana
100 Rombongan Rumah Anggrek Menghadang
101 Bertarung atau Damai, Kita Yang Menentukan
102 Bersembunyi di Kegelapan Malam
103 Lan Xuxu Bergabung
104 Cukup Kami Saja!
105 Akhir Pertarungan
106 Sekte Pedang Seribu dan Hutan Tanpa Batas
107 Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga
108 Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga II
109 Informasi Yang Sama
110 Fitnah
111 Gangguan di Perbatasan
112 Gangguan Lainnya
113 Meninggalkan Pertarungan
114 Di Dalam Goa
115 Terlambat
116 Sial!
117 Jangan Kurang Ajar!
118 Memulai Penelusuran
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Awal Mula
2
Pertemuan Aliansi Aliran Putih dan Netral
3
Aliansi Aliran Putih dan Netral Bergerak
4
Percobaan Pembunuhan
5
Meninggalkan Gua
6
Setelah Tujuh Tahun
7
Xiao Rong
8
Berada di Sekte
9
Awal Perdamaian Menjadi Kekacauan
10
Tolong Panggil Aku Ayah
11
Menjadi Murid Resmi
12
Latihan
13
Jenius Ilmu Pedang
14
Berlatih Tanding
15
Zhe Kun
16
Misi Pertama
17
Perampokan
18
Liu Kang Ikut Campur
19
Kemampuan Pedang Liu Kang
20
Menghentikan Pertarungan
21
Misterius
22
Kota Awan Putih
23
Pengkhianat
24
Masa Lalu Patriak Zhang Ye
25
Masa Lalu Patriak Zhang Ye II
26
Sosok Peneror Warga Kota Awan Putih
27
Melawan Hewan Gaib
28
Kontrak Dengan Hewan Gaib
29
Pertempuran
30
Pertempuran II
31
Pertempuran III
32
Sekte Tujuh Pedang Musnah
33
Kembali Hanya Untuk Bersedih
34
Heaven Guardian
35
Kepergian
36
Restoran
37
Lei Feng
38
Manual Praktik Tingkat Tinggi
39
Pertemuan yang Kebetulan
40
Hutan Keabadian
41
Mencari Pohon Persik
42
Bibi Mei
43
Pria sepuh
44
Kebenaran yang Tersembunyi
45
Pil Penambah Qi
46
Pertanyaan
47
Jawaban dari Pertanyaan
48
Sebulan di Dimensi Keabadian
49
Menyembuhkan Wajah
50
Menyembuhkan Wajah Sekaligus Mendapatkan Keberuntungan
51
Perubahan Wajah Liu Kang
52
Praktik Tingkat Tinggi
53
Kembali
54
Awal Perjalanan
55
Makan
56
Kesalahpahaman
57
Penyelesaian Kesalahpahaman
58
Tujuan Sepasang Kakek dan Cucu
59
Xiao Chi
60
Persiapan
61
Bertemu Lagi
62
Salah Sangka
63
Rencana Besar
64
Turnamen Kultivator Muda
65
Turnamen Kultivator Muda I
66
Lu Tianyun VS Long Xiaolong
67
Shi Huamei VS Bai Ye
68
Babak Pertama Berakhir
69
Ji Xiang
70
Dua Anggota Lainnya
71
Babak Kedua
72
Zhe Xie VS Yao Tzu
73
Wu Neng VS Bing Ai
74
Awal Perang Berdarah
75
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
76
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu II
77
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu III
78
Liu Kang VS Jendral Iblis Gila
79
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu IV
80
Pengumuman
81
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu V
82
Patriak Zhe Lao VS Panglima Iblis Darah
83
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu VI
84
Akhir Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
85
Kekaisaran Bukit Barat
86
Pembunuh Misterius
87
Rencana
88
Menetap di Kota Bukit Tunggul
89
Mendapatkan Bahan Pembuat Pil
90
Acara Lelang
91
Acara Lelang II
92
Lelang III
93
Kebenaran yang Mengejutkan
94
Tahap Pertama Lelang Selesai
95
Penjualan Pil Sheng Xin
96
Jamur Tiga Warna
97
Acara Lelang IV
98
Akhir Acara Lelang
99
Bangsa Iblis Menyusun Rencana
100
Rombongan Rumah Anggrek Menghadang
101
Bertarung atau Damai, Kita Yang Menentukan
102
Bersembunyi di Kegelapan Malam
103
Lan Xuxu Bergabung
104
Cukup Kami Saja!
105
Akhir Pertarungan
106
Sekte Pedang Seribu dan Hutan Tanpa Batas
107
Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga
108
Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga II
109
Informasi Yang Sama
110
Fitnah
111
Gangguan di Perbatasan
112
Gangguan Lainnya
113
Meninggalkan Pertarungan
114
Di Dalam Goa
115
Terlambat
116
Sial!
117
Jangan Kurang Ajar!
118
Memulai Penelusuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!