Hari demi hari di lalui Liu Kang dengan menjaga Xiao Rong. Jika ada waktu luang, dia menyempatkan untuk berlatih dan mengkonsumsi sumber daya yang diberikan Sekte Tujuh Pedang kepadanya.
Hari ini tepat sebulan Liu Kang berada di Sekte Tujuh Pedang. Perjalanan praktiknya tidak bisa di bilang baik, karena dia hanya bisa mencapai praktik Penempaan Qi dua tingkat awal. Walaupun demikian, Liu Kang tidak patah semangat, dia tetap berlatih dengan giat.
Pada saat dia sedang menyerap Qi di ruangannya, tiba-tiba saja ada suara muncul di kepalanya yang tidak lain adalah suara Naga Penguasa Langit.
"Tuan, jika kau menerima kekuatan dariku maka kau akan bertambah kuat dengan cepat!" Ucap Naga Penguasa Langit kepada Liu Kang.
Liu Kang menggelengkan kepalanya, sudah sering Naga Penguasa Langit muncul hanya untuk membujuknya menerima kekuatan dari Naga Penguasa Langit.
Menurutnya, kekuatan yang didapatkannya dengan instan akan membuat orang-orang curiga dan itu tidak akan berdampak baik untuknya.
"Tuan, kalau begitu berlatih dengan giat. Jika kau bisa terus bertambah kuat, aku akan mengatakan rahasia Ayahmu. Tetapi untuk saat ini, kau belum punya kemampuan untuk mengetahuinya." Setelah itu tidak terdengar sedikitpun suara lagi dari Naga Penguasa Langit kecuali hembusan nafas panjang dan semakin lama semakin kecil lalu menghilang.
Liu Kang kembali memfokuskan dirinya untuk menyerap Qi sebanyak mungkin, dia juga mengkonsumsi pil untuk menambah perkembangannya.
Empat jam berlalu, Liu Kang membuka matanya perlahan. Sebelumnya dia mengkonsumsi pil untuk menambah perkembangannya.
Pil itu sendiri dikenal dengan nama Pil Energi Semesta, pil ini bisa menambah kemajuan praktik seseorang yang masih dibawah praktik Penempaan Qi tingkat lima dengan cepat.
Sekte Tujuh Pedang tidak pelit kepadanya, terutama Patriak Xiao An, tetapi sebenarnya itu diakibatkan oleh Xiao Rong yang memintanya.
Bersamaan dengan itu, di ruangan Patriak Sekte Tujuh Pedang, Xiao Rong sedang menemui Patriak Xiao An.
Di samping Patriak Xiao An terlihat seorang pria paruh baya yang sedikit lebih muda daripada Patriak Xiao An.
Dia adalah Xiao Yun, adik kandung dari Xiao An sekaligus salah satu Tetua dari Sekte Tujuh Pedang. Selain itu dia juga merupakan guru langsung dari Xiao Rong.
"Patriak! Xiao Rong menghadap! Guru juga ada disini?" Ucap Xiao Rong sambil memberi hormat dan menundukkan kepalanya.
"Guru hanya mampir Rong'er. Kenapa kau tidak berlatih?" Balas Xiao Yun dengan lembut.
Selain menjadi Guru langsung dari Xiao Rong, Xiao Yun juga menjadi pengasuhnya, karena Xiao Yun lah yang paling dekat dengan Xiao Rong setelah mendiang Ibunya.
Tetua Xiao Yun yang selalu menjaga Xiao Rong dari kecil hingga seperti sekarang ini!
"Rong'er ingin meminta sesuatu dari Patriak, Guru!" Balas Xiao Rong dengan sopan.
"Apa yang putri tersayang Ayah inginkan? Selama Ayah bisa mendapatkan atau melakukannya, maka pasti kau akan mendapatkannya!" Ucap Patriak Xiao An dengan semangat. Dia menghibur dirinya sendiri dari kesedihan dengan hubungan antara dirinya dan Xiao Rong yang semakin lama semakin menjauh.
"Patriak, bolehkah Long San menjadi murid dari Guru Yun! Dengan begitu dia bisa belajar dengan baik bersamaku!" Xiao Rong memelas sementara Xiao Yun mengerutkan dahinya.
Raut wajah Patriak Xiao An juga tidak begitu baik, "Long San? Pemuda yang menjadi pengawal pribadimu itu?" Xiao An menatap Xiao Rong dengan heran.
"Iya benar Patriak!" Jawab Xiao Rong.
"Ayah bisa saja menyetujuinya, tetapi kau harus memenuhi permintaan Ayah!" Balas Xiao An dengan semangat, dia mendapatkan sebuah ide untuk mempererat hubungannya dengan anak gadisnya itu.
"Apa persyaratannya Patriak!" Xiao Rong terlihat antusias saat mendengar Ayahnya mengizinkan walaupun dengan syarat.
"Ayah hanya ingin kau berhenti bersifat formal. Kau harus memanggil Ayah kepadaku, bukan Patriak! Tolong panggil aku Ayah!" Xiao An tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berlutut, dia meminta dan memelas kepada Xiao Rong. Menurutnya hatinya tidak tahan lagi dengan sikap Xiao Rong kepadanya.
Xiao Rong terlihat ragu-ragu dan berpikir mendalam sebelum berkata, "Baik Patriak... Eh maksudku Ayah!" Xiao Rong menyetujuinya walaupun masih terasa canggung baginya.
Sementara Xiao An menghela nafasnya panjang dan memalingkan wajahnya sambil tersenyum pahit, "Sebenarnya siapa pemuda itu? Kenapa dia bisa membuat Rong'er seperti ini!" Menurut Xiao An, Long San ini begitu penting untuk putrinya sampai-sampai dia rela menyetujui persyaratan dari Xiao An padahal baik Xiao An maupun Xiao Yun sudah sering membujuk Xiao Rong tetapi tidak berhasil.
Nyatanya hanya untuk kepentingan pemuda itu, Xiao Rong menyetujuinya.
Di sisi lain Xiao Yun terbatuk kecil, dia hampir ratusan bahkan ribuan kali membujuk Xiao Rong untuk memanggil Xiao An dengan sebutan Ayah tetapi tidak berhasil.
Xiao Yun jadi penasaran dengan sosok Long San ini!
Tetapi pada akhirnya, baik Xiao An maupun Xiao Yun tidak menghiraukannya, menurut mereka selama Xiao Rong bisa berubah itu lebih baik!
"Apakah ada syarat lainnya Ayah?" Tanya Xiao Rong lagi.
"Tidak! Kau segera panggil Long San itu untuk menghadap Ayah dan Gurumu disini." Balas Xiao An sambil tersenyum bahagia.
Nyatanya kebahagiaannya belum berhenti disitu, Xiao Rong tiba-tiba berlari mendekatinya dan langsung memeluknya, "Maafkan Rong'er selama ini bersikap dingin terhadap Ayah!" Xiao Rong menangis di pelukan Xiao An. Tetapi tangisannya lebih terlihat bahagia.
Sementara Xiao An tidak berkata apa-apa, dia hanya mengangguk dan mengelus rambut Xiao Rong sambil sesekali menciuminya. Menurutnya ini adalah hari yang paling membahagiakan untuknya.
Anaknya yang selama ini bersikap dingin kepadanya, akhirnya bisa luluh dan menganggapnya sebagai Ayah!
"Pergilah, bawa Long San kemari!" Xiao An melepaskan pelukan Xiao Rong.
"Baik Ayah!" Xiao Rong langsung bergegas pergi sambil dengan wajah yang tersenyum bahagia.
Setelah Xiao Rong tidak terlihat lagi, Xiao Yun menepuk pundak Xiao An, "Kakak, menurutmu apakah Rong'er menyukai pemuda itu?" Tanya Xiao Yun sambil menaikkan alisnya.
"Aku juga tidak mengetahuinya. Biarkan saja dia melakukan apa yang diinginkannya selama tidak membahayakan nyawanya!" Titah Xiao An.
"Tenang saja Kak, aku juga menyayanginya, jadi tentu saja aku akan mendukung semua yang dia lakukan dan inginkan." Akhirnya keduanya memilih duduk dan melanjutkan mengobrol sambil menunggu Xiao Rong dan Long San datang.
"Liu Kang, sekarang kita akan semakin dekat!" Gumam pelan Xiao Rong yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
*****
"Long San!" Suara gadis berteriak sambil mengetuk pintu ruangan Liu Kang.
Liu Kang langsung mengenali suara itu yang tidak lain adalah Xiao Rong.
"Ada apa Nona Rong?" Tanya Liu Kang dengan penasaran dan heran. Bukankah tadi pagi Xiao Rong mengatakan hari ini dia tidak membutuhkan pengawalan dari Liu Kang? Kenapa sekarang dia bersikap begitu? Gadis ini sangat unik, pikir Liu Kang!
"Tidak usah banyak tanya, sebaiknya kau langsung ikut aku!" Xiao Rong langsung menarik tangan Liu Kang sementa Liu Kang sendiri kebingungan dan berpikir apa yang ingin ditunjukkan Xiao Rong kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Anonymous
sukses selalu tor....
semoga sehat selalu dan diberi keselamatan..
2021-06-22
0
irin
josssss
2021-05-17
0
Aiko Suyitusono
mantap nih kekuatan yg di dapat gak instan kayak sebelah2 moga2 MC di buat gak terlalu OP bikin gak seru kalau duel menang trs
2021-04-27
1