Raja Pedang Beracun : Menghindari Kematian (Book I)
Seorang pria paruh baya yang terlihat berusia empat puluh tahunan awal sedang menatap lekat seorang bocah yang ada dihadapannya.
Namanya Liu Zeng, walaupun dirinya terlihat seperti seorang pria paruh baya, tetapi sebenarnya umurnya jauh di atas itu. Usianya sudah mencapai lebih dari tiga ratus tahun.
Liu Zeng sendiri merupakan manusia yang biasa disebut kultivator, seorang yang belajar ilmu keabadian dengan menyerap Qi. Qi sendiri adalah energi yang dihasilkan dari alam semesta dan diolah ke dalam tubuh.
Liu Zeng memiliki perawakan yang tidak terlalu tinggi, bisa dilihat dari ukurannya yang hanya sekitar seratus enam puluh senti meter dengan tubuh gemuk dan janggut panjang serta kumis tebal. Selain itu, rambutnya berwarna putih.
Tetapi yang paling unik dan menarik adalah matanya berwarna biru terang seperti langit yang cerah.
Setelah Liu Zeng menatap bocah yang ada dihadapannya dengan rasa bersalah, dia mengalihkan pandangannya ke rantai yang mengikat bocah itu pada bagian leher, kedua tangan, kedua kaki dan pinggangnya.
Bocah itu sendiri berusia sepuluh tahun. Dia merupakan anak kandung dari Liu Zeng. Namanya Liu Kang.
Liu Kang sendiri berparas yang tampan jika tidak ada tato di sebagian wajahnya yang berbentuk seperti sisik Naga. Sebenarnya bukan hanya di bagian wajahnya tetapi di beberapa bagian seperti tangan, dada dan belakangnya juga memiliki tato berbentuk Naga.
Hal itu bukanlah karena kebetulan semata, tetapi diakibatkan Liu Zeng mempelajari ilmu yang didapatkan dari Bangsa Demon.
Bangsa Demon sendiri adalah ras iblis yang sangat kuat dan memiliki ciri-ciri seperti manusia, yang membedakan hanyalah bola mata Bangsa Demon berwarna hitam semua.
*****
Saat itu, Liu Zeng berusia sekitar lima puluh tahun dengan tingkat kultivasi berada di Penempaan Qi tingkat tiga awal. Sungguh tingkat yang menyedihkan untuk kultivator seumurannya. Biasanya kultivator di usianya akan mencapai paling tidak praktik Penempaan Qi tingkat lima, untuk kultivator yang bakatnya di bawah rata-rata. Dengan demikian, bakat Liu Zeng lebih buruk daripada itu.
Tingkatan dalam kultivasi sendiri dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya Kondensasi Qi, yaitu tahap dasar pembentukan Qi. Tahap Kondensasi Qi ini adalah tahap dimana manusia biasa ingin menjadi kultivator. Biasanya manusia yang berbakat akan menjadi kultivator dalam waktu kurang lebih satu bulan sedangkan yang bakatnya biasa-biasa saja akan membutuhkan waktu sekitar tiga sampai empat bulan. Untuk mereka yang dibawah rata-rata, membutuhkan waktu sekitar lima sampai enam bulan.
Manusia akan menyerap Qi yang ada di semesta dan memasukkannya ke dalam dantian. Dantian sendiri adalah tempat menyimpan Qi.
Setelah itu dilanjutkan dengan Penempaan Qi. Tahap Penempaan Qi sendiri dibagi menjadi dua belas tingkatan.
Setelah menembus Penempaan Qi, maka kultivator akan memasuki tahap selanjutnya yang bernama Penempaan Inti Jiwa. Penempaan Inti Jiwa sendiri dibagi menjadi lima tingkatan.
Tahap selanjutnya adalah Pembentukan Jiwa, yaitu pembentukan jiwa yang baru yang lebih baik seperti bayi yang baru lahir kembali. Pada tahap ini dibagi juga menjadi lima tingkatan.
Setelah itu, kultivator akan memasuki tahapan yang bernama Pembentukan Jiwa Murni, pada tahap ini, kultivator akan membentuk jiwanya lebih tinggi lagi.
Dan tahap yang terakhir adalah Pembentukan Jiwa Abadi, yaitu tahap jiwa keabadian. Kultivator yang mencapai tingkat ini akan abadi dan tidak akan pernah mati. Bisa dikatakan, kultivator pada tahap ini memiliki kemampuan untuk menjadi dewa. Sebelumnya tidak ada kultivator yang berhasil mencapai tingkat ini, tepatnya belum ada yang berhasil mencapai praktik Pembentukan Jiwa Murni akhir, jadi belum bisa menembus tingkat selanjutnya.
Sebenarnya diantara tingkat Pembentukan Jiwa Abadi dan Pembentukan Jiwa Murni ada satu lagi tingkatan yaitu Pembentukan Jiwa Suci. Tetapi sampai saat ini belum ada yang berhasil menembusnya.
Tingkatan praktik juga terbagi menjadi tiga, yaitu awal, pertengahan, dan akhir. Misalnya Liu Zeng, berada pada praktik Pembentukan Jiwa Murni tingkat tiga akhir.
Liu Zeng bukanlah orang yang berbakat, karena dia memiliki lima akar roh yang membuatnya tidak bisa mendalami kultivasi dengan baik.
Kultivator yang berbakat ialah yang hanya memiliki satu akar roh atau paling tidak memiliki dua akar roh. Sedangkan untuk yang memiliki tiga akar roh, bakat kultivasinya akan biasa-biasa saja. Jika seseorang memiliki empat akar roh, maka bakatnya di bawah rata-rata, tetapi jika seseorang memiliki lima akar roh, maka dia tidak akan pernah bisa menjadi kultivator.
Kasus Liu Zeng sedikit berbeda, dia diberikan keberkahan dari langit dan bisa menjadi seorang kultivator walaupun memiliki lima akar roh. Tetapi tentu saja, bakatnya sangat buruk.
Akar roh sendiri adalah tempat dimana kultivator dapat menggunakan Sihir Elemen. Sihir Elemen sendiri terbagi menjadi lima bagian dasar, diantaranya, Tanah, Api, Angin, Air dan Kayu.
Kultivator yang beruntung akan memiliki elemennya sendiri, contohnya petir, logam, racun, es dan lain-lain.
Liu Zeng menjadi frustasi akan hal itu, dia yang sebelumnya merupakan bagian dari salah satu sekte kecil yang berada di Kekaisaran Gunung Timur. Hal itu dikarenakan di daerah itu terdapat banyak pegunungan.
Kekaisaran sendiri terbagi menjadi empat, Kekaisaran Gunung Timur, Kekaisaran Lembah Utara, Kekaisaran Laut Selatan dan Kekaisaran Bukit Barat. Keempat Kekaisaran itu berdiri di sebuah Benua yang bernama Benua Matahari Barat. Dengan Kekaisaran Laut Selatan yang paling kuat dan paling luas wilayahnya. Sedangkan Kekaisaran Gunung Timur, adalah yang paling lemah dan paling kecil wilayahnya.
Suatu hari, Liu Zeng yang tidak berbakat akhirnya dikeluarkan dari sekte kecil itu. Sekte itu bernama Sekte Pedang Kembar. Sesuai namanya, sekte itu mempelajari teknik pedang yang menggunakan dua pedang kembar sebagai senjata.
Saat Liu Zeng ingin mengakhiri hidupnya di sebuah gua yang terpencil, tiba-tiba dia menemukan sebuah manual praktik tingkat tinggi yang bernama Manual Roh Iblis, dimana seseorang bisa mendapatkan kekuatan dari iblis dengan menanamkan roh iblis tersebut di tubunya.
Pada awalnya, Liu Zeng tidak ingin mempelajari kitab itu karena dia sendiri berasal dari aliran putih. Tetapi, setelah dia pikirkan kembali apa yang terjadi padanya, dia memutuskan untuk mempelajarinya.
Sekitar lima puluh tahun berlalu, Liu Zeng sudah menguasai manual itu, dan sebelumnya dia adalah kultivator Penempaan Qi tingkat tiga awal sekarang menjadi kultivator tahap Pembentukan Jiwa Murni tingkat dua. Pencapaiannya mengalahkan kultivator berbakat dan dari sekte besar sekalipun karena dia berhasil mendapatkan kekuatan itu dalam kurun waktu seratus tahun. Sedangkan Kultivator berbakat saja menghabiskan waktu kurang lebih seratus lima puluh tahun untuk mencapai tingkat yang sama.
Dalam kurun waktu itu juga, Liu Zeng mencatatkan namanya di dunia persilatan. Dia dikenal dengan sebutan Dewa Pedang.
Dari saat itulah, Liu Zeng menjadi salah satu kultivator kuat yang ada di Benua Matahari Barat.
Liu Zeng sendiri menjadi dua puluh jagoan terkuat yang ada di Benua Matahari Barat selama ratusan tahun. Tetapi pada hari itu, dia harus berakhir di dalam sebuah gua bersama putranya Liu Kang.
*****
Maafkan Ayah, Kang'er. Ayah harus menyembunyikanmu disini!" Liu Zeng menatap wajah Liu Kang dengan perasaan sedih dan bersalah.
Hal itu ia lakukan untuk menyelamatkan nyawa anaknya dari para kultivator aliran putih dan sekte-sekte yang mencarinya. Karena beberapa waktu lalu para jagoan-jagoan hebat di seluruh Kekaisaran sudah mengetahui bahwa Liu Zeng mempelajari ilmu sesat Bangsa Demon.
Bocah yang berusia sepuluh tahun itu tidak menjawab perkataan Ayahnya, dia hanya menatap wajah Ayahnya dengan tatapan iba serta sedih. Dia juga mengangguk, menandakan dia tidak keberatan dengan semua itu.
Liu Zeng yang melihat ketenangan dan ketegaran anaknya, sedikit tersenyum dan lega.
"Kang'er, rantai yang mengikatmu sudah Ayah segel. Kau baru bisa menghancurkannya saat usianya menginjak tujuh belas tahun karena pada usia itu, kekuatan yang Ayah tanamkan di dalam tubuhmu akan aktif.
Ayah juga akan menyegel gua ini agar tidak ada yang mengetahui keberadaanmu. Maafkan Ayah, Ayah harus pergi! Dan mungkin, ini adalah terakhir dari pertemuan kita!" Liu Zeng menatap sekali lagi wajah Liu Kang. Tanpa dia sadari, air mata sudah jatuh membasahi pipinya.
Setelah itu dia meninggalkan Liu Kang sendiri di gua itu.
Sementara Liu Kang tidak berkata apa-apa, dia hanya menatap tanpa berkedip kepergian Ayahnya yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
mario karta
🥙🥚🍳🍳🥘🥘🍲🍲🍜🥗🥗🍝🍜🍛🍛
2022-05-31
0
Ludmila Lala
hehe..aku jg baca penjelasannya pelan2 biar paham
2021-07-18
0
Fafa
hahaha lanjut
2021-06-11
0