Gadis itu terbatuk-batuk pelan saat mendengar permintaan Liu Kang, dia tidak menyangka pemuda itu akan berani mengatakan hal seperti itu.
"Boleh, tetapi ada syaratnya!" Jawab gadis itu sambil tersenyum licik dan penuh arti.
"Apa syaratnya? Selama aku bisa memenuhinya akan aku penuhi!" Liu Kang tampak serius.
"Huft... Hahaha..." Melihat wajah Liu Kang yang tampak serius membuat gadis itu tertawa terbahak-bahak. Menurutnya wajah Liu Kang sangat lucu dalam kondisi seperti itu, walaupun hanya sebagian wajahnya yang terlihat.
"Apa ada yang salah?" Tanya Liu Kang kebingungan dan heran melihat gadis itu.
"Tidak... Tidak, maafkan aku!" Gadis itu berhenti tertawa.
"Syarat yang pertama kau harus memperkenalkan namamu dan syarat yang kedua, kau harus membuka tutup wajahmu. Aku mau melihatnya!" Gadis itu tampak serius dengan persyaratan yang di ajukannya.
"Maaf Nona, sebaiknya lupakan permintaanku tadi!" Liu Kang menjawab lesu, menurutnya kedua permintaan itu sangat sulit untuk dipenuhinya, karena akan membuka indentitasnya.
"Sudah kuduga, aku sudah tahu siapa kau! Aku hanya ingin memastikannya saja!" Balas gadis itu sambil tersenyum penuh makna.
"Maksud Nona, aku tidak mengerti!" Liu Kang menjadi sedikit terkejut dan takut dengan perkataan gadis itu. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan orang-orang jika mengenalinya.
"Kau orang yang dicari Sekte-sekte besar aliran putih dan netral bukan?" Gadis itu membisikkan pelan yang hanya bisa di dengar Liu Kang.
"Ap-" Liu Kang tidak bisa menyelesaikan kata-katanya, dia membalikkan badannya dan berniat kabur meninggalkan gadis itu.
"Terancam, nyawaku terancam!" Gumam Liu Kang dalam hatinya sambil terus mengumpat.
Tetapi tentu saja usahanya tidak akan berhasil, bagaimanpun juga gadis itu memiliki praktik lebih tinggi daripadanya.
Dengan mudahnya gadis itu memegang bahu Liu Kang yang membuatnya tidak bisa bergerak.
"Berhenti! Aku tidak akan menyakitimu!" Ucap gadis itu. Entah mengapa, ucapan gadis itu menenangkan hatinya.
Liu Kang membalikkan badannya menghadap gadis itu, "Nona, aku mohon padamu jangan beritahu orang lain!" Liu Kang bersujud dan memelas kepada gadis itu.
"Kalau kau memenuhi satu persyaratanku. Aku tidak akan memberitahukannya kepada orang lain." Balas gadis itu.
"Katakan, katakan Nona!" Liu Kang dengan buru-buru ingin memenuhi persyaratan yang diajukan gadis itu.
"Tenang, duduk dulu!" Gadis itu mengajak Liu Kang duduk di pinggir jalanan.
Liu Kang ingin menolak, dia tidak mau membuang waktu.
Tetapi setelah melihat tatapan gadis itu menjadi dingin dan tersenyum menyeringai membuat Liu Kang menurut juga. Menurutnya senyuman dan tatapan itu sangat menakutkan.
"Permintaanku sangat sederhana. Kau harus ikut denganku ke Sekteku dan menjadi pelayan dan pengawal pribadiku. Bagaimana? Kalau kau setuju aku tidak akan memberitahu orang lain, tetapi kalau kau tidsk setuju..." Belum sempat gadis itu menyelesaikan kata-katanya, Liu Kang sudah memotongnya, "Setuju!"
Setelah mengatakan setuju, Liu Kang baru berpikir, kenapa gadis ini ingin aku menjadi pelayannya? pikir Liu Kang. Menurutnya persyaratan itu sangat menguntungkannya daripada gadis itu.
"Nah, gitu dong! Coba dari tadi!" Gadis itu kembali tersenyum menyeringai dan tertawa-tawa kecil.
Liu Kang menjadi merinding, dia mulai berpikir bahwa ini akan sangat melelahkan dan merepotkan untuknya.
Setelah Liu Kang memenuhi persyaratan gadis itu, gadis itu meminta Liu Kang menceritakan semua tentangnya dan Liu Kang menurutinya.
Setelah Liu Kang menceritakan tentangnya, giliran gadis itu yang bercerita.
Dari ceritanya, nama gadis itu adalah Xiao Rong, dia merupakan putri semata wayang dari seorang Patriak di sebuah Sekte kecil yang tidak jauh dari Desa ini.
Nama Sekte itu adalah Sekte Tujuh Pedang, sesuai namanya, sekte itu mendalami ilmu pedang.
Sekte Tujuh Pedang merupakan Sekte aliran putih, Patriak yang tidak lain adalah Ayah Xiao Rong, Xiao An berada pada praktik Pembentukan Jiwa tingkat dua akhir. Itulah yang membuat sekte Tujuh Pedang merupakan Sekte kecil, karena Patriaknya saja belum mencapai praktik Pembentukan Jiwa Murni.
Kedudukan sekte sendiri ditentukan oleh anggotanya, sebuah Sekte bisa dikatakan Sekte besar saat memiliki minimal lima belas orang di praktik Pembentukan Jiwa Murni dan seratus orang berada pada praktik Pembentukan Jiwa.
Misalnya Sekte Pedang Surgawi, mereka menjadi salah satu Sekte besar karena memiliki dua puluh lima orang yang berada pada praktik Pembentukan Jiwa Murni serta ratusan berada pada praktik Pembentukan Jiwa.
Untuk Sekte menengah, minimal memiliki lima orang di praktik Pembentukan Jiwa Murni dan lima puluh di praktik Pembentukan Jiwa.
Misalnya saja Sekte Bambu Kuning, mereka memiliki empat orang di praktik Pembentukan Jiwa Murni dan lebih dari lima puluh orang di praktik Pembentukan Jiwa.
Sedangkan Sekte kecil, minimal memiliki dua puluh orang di praktik Pembentukan Jiwa.
Seperti Sekte Tujuh Pedang, mereka memiliki anggota yang berada pada praktik Pembentukan Jiwa sekitar tiga puluh orang, tetapi belum ada satupun yang mencapai Praktik Pembentukan Jiwa Murni.
Xiao An, Patriak sekaligus kultivator terkuat di Sekte Tujuh Pedang sekalipun berada pada praktik Pembentukan Jiwa tingkat lima awal.
Usia Xiao Rong saat ini lima belas tahun, benar dugaan Liu Kang sebelumnya.
Saat keduanya sedang berbincang-bincang, tiba-tiba saja ada empat orang mendekati mereka. Liu Kang ketakutan, tubuhnya bergetar hebat karena kekuatan yang dipancarkan oleh keempat orang itu sangat dahsyat.
Tetapi Xiao Rong menenangkannya, gadis itu mengatakan bahwa empat orang itu adalah anggota Sekte Tujuh Pedang yang ditugaskan menjaganya.
"Tuan Putri Rong, anda membuat kami panik saat kami mencari anda di toko Seribu Bunga, kami tidak menemukan Tuan Putri." Salah satu dari empat orang itu menjelaskan kepada Xiao Rong.
Keempatnya terlihat hanya beberapa tahun lebih tua daripada Liu Kang. Liu Kang menduga mereka berusia sekitar dua puluh lima tahunan.
Dugaan Liu Kang sangat tepat, mereka adalah generasi sebelum Xiao Rong. Keempatnya sudah berada pada Penempaan Qi tingkat sebelas awal.
"Maafkan aku senior, maaf telah membuat kalian dalam kesulitan." Balas Xiao Rong dengan sopan.
"Ini sudah kewajiban kami Tuan Putri! Tetapi sebaiknya kita kembali ke Sekte." Pemuda yang sebelumnya berkata, kembali berkata lagi sambil menunjuk langit yang memperlihatkan waktu sudah sore dan hampir gelap.
Keempat orang itu seperti tidak menyadari keberadaan Liu Kang sampai saat mereka berjalan Liu Kang mengekor di belakang mereka.
Menyadari hal itu, salah satu dari empat pemuda itu menoleh ke arah Liu Kang, "Hei! Kenapa kau mengikuti kami? Pergi sana!" ucapnya dengan kasar.
Melihat hal itu, Liu Kang tidak berkata-kata, dia seperti tidak mendengar dan masih terus mengekor.
Pemuda itu tentu saja murka, saat dia hendak memukul Liu Kang, tiba-tiba Xiao Rong berkata, "Jangan ada yang menyentuhnya. Dia akan ikut dengan kita ke Sekte dan menjadi pelayan pribadiku." Tatapannya menjadi dingin.
"Tapi, Tuan Putri-" Pemuda itu tidak bisa membantah, karena Xiao Rong adalah putri Patriak mereka.
Pemuda itu hanya mengepalkan tangannya dengan geram dan bergumam, "Awas saja kau, ku pastikan kau tidak akan betah!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Anonymous
keren tor mantap...aq suka banget..
2021-06-22
0
Bagus Bali
ada yg cemburu
2021-05-19
0
irin
mantap
2021-05-17
0