"Adik Rong, apakah Junior San tampan terlepas wajahnya yang kalian katakan tidak enak dipandang?" Xiao Chi menatap Xiao Rong penuh selidik.
"Hmph," Xiao Rong mendengus, "Kenapa Kak Chi bertanya begitu?" Xiao Rong menaikkan alisnya.
"Aku penasaran saja!" Balasnya sambil tersenyum canggung.
"Kau tahu adik Rong, saat dirimu dilahirkan aku sudah berusia sepuluh tahun. Saat kau masih kecil, setiap hari aku selalu mengajakmu bermain setelah aku selesai latihan.
Jadi, tentu saja aku mengenalmu dengan baik! Kau jatuh cinta padanya bukan?" Pertanyaan Xiao Chi bagaikan guntur di siang bolong di telinga Xiao Rong dan membuatnya mematung sejenak.
Tetapi setelah itu, Xiao Rong kembali bisa menguasai dirinya.
"Apa yang Kak Chi bicarakan, aku tidak mengerti, hmph!" Xiao Rong kembali mendengus kesal dan kali ini dia berdiri lalu menghentakkan kakinya dan meninggalkan Xiao Chi.
Melihat hal itu Xiao Chi tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya, menurutnya adik sepupunya itu sangat aneh masih kecil sudah mengerti cinta-cintaan.
Xiao Chi saja yang sudah berusia dua puluh lima tahun belum memikirkan hal itu, bagaimana gadis belia seperti Xiao Rong sudah memikirkannya, pikir Xiao Chi.
Bahkan Patriak Xiao An dan Tetua Xiao Yun saja menikah setelah berumur ratusan tahun. Hal ini membuat Xiao Chi bingung.
Sementara itu Xiao Rong berjalan dengan begitu cepat meninggalkan Xiao Chi. Jantungnya berdetak kencang saat Xiao Chi mengatakan bahwa Xiao Rong menyukai Liu Kang.
Dia meninggalkan Xiao Chi karena dia tidak bisa memungkiri hal itu, memang setiap kali dia bersama Liu Kang, akan ada perasaan aneh di dalam dirinya. Perasaan hangat, nyaman dan damai serta terasa aman.
Tetapi dia juga masih ragu, bagaimana jika Liu Kang tidak memiliki perasaan yang sama? Bukankah itu akan menyakiti dan melukai hatinya. Sebab itulah dia tidak ingin menunjukkannya kepada orang lain termasuk Liu Kang.
Saat dia terus berjalan, Xiao Rong bisa mendengar Xiao Chi berteriak, "Adik Rong, jika kau tidak cepat bisa jadi kau tidak akan pernah mendapatkannya!
Xiao Rong memilih tidak menghiraukannya, dia memilih untuk menjauh dari Xiao Chi.
Di sisi lain, baik Liu Kang maupun Tetua Yun bisa melihat apa yang terjadi diantara Xiao Rong dan Xiao Chi, tetapi keduanya tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan.
Melihat hal itu Tetua Yun hanya menggelengkan kepalanya pelan sedangkan Liu Kang tersenyum tipis.
"San'er, setelah ini kau harus menyerap Qi. Jika sudah selesai maka konsumsi pil ini!" Tetua Yun melemparkan satu buah pil kepada Liu Kang. Dia mengetahui pil itu adalah Pil Energi Semesta.
"Belajar yang giat!" Titah Tetua Yun.
Liu Kang menangkapnya dan mengangguk, "Murid tidak akan mengecewakan guru!"
Setelah itu, Tetua Yun meninggalkan Liu Kang sendirian.
*****
Satu bulan telah berlalu, praktik Liu Kang kini sudah mencapai praktik Penempaan Qi tingkat dua akhir dan sebentar lagi akan naik ke praktik Penempaan Qi tingkat tiga. Memang Liu Kang bakatnya dalam praktik biasa-biasa saja.
Kemajuan Liu Kang berada pada tubuhnya, selama satu bulan memperkuat tubuh dia berhasil membuat tubuhnya menjadi ideal dan memiliki otot-otot serta dada yang bidang membuat dirinya bertambah gagah.
"Hari ini saatnya kau mulai mempelajari ilmu pedang!" Ucap Tetua Yun sambil memberikan pedang yang terbuat dari kayu yang biasa dipakai untuk berlatih.
"Baik guru!" Balasnya dengan antusias.
"Perhatikan pergerakan guru! Jurus ini bernama 'Tarian Walet Merah' ada tujuh bagian. Guru akan menunjukkan bagian pertama kepadamu!"
Tanpa pikir panjang, Tetua Yun langsung maju dan mengambil tempat untuknya. Setelah itu dia memperagakan bagian pertama.
Tetua Yun bergerak dengan lincah dan cepat. Dibandingkan bermain pedang, dia terlihat lebih seperti menari. Membuat Liu Kang berdecak kagum.
Hampir lima menit lamanya, akhirnya Tetua Yun menghentikan gerakannya.
"Bagaimana San'er, apakah kau sudah mengingatnya?" Tetua Yun bertanya demikian untuk menguji kemampuan Liu Kang dalam menyerap ilmu pedang. Jika memang Liu Kang berbakat maka dia akan mengingatnya dalam satu kali percobaan. Tetapi tetap saja hal itu sulit, banyak kultivator yang berbakat dalam ilmu pedang, tetapi tetap saja membutuhkan puluhan kali percobaan, yang paling cepat bisa mempelajari lima sampai sepuluh kali percobaan.
Tetua Yun ingin menguji sejauh mana kemampuan Liu Kang.
"Murid mengingatnya guru, tetapi murid tidak yakin bisa memperagakan sebaik guru!" Jawab Liu Kang sambil tersenyum tipis.
"Begitukah? Coba kau tunjukkan!"
Liu Kang langsung mengambil tempat untuknya, kemudian dia membentuk kuda-kuda dan langsung bergerak.
Awalnya Tetua Yun tidak bereaksi, tetapi setelah dua tarikan nafas Liu Kang memperagakan bagian pertama jurus pedang 'Tarian Walet Merah'matanya melebar dan melotot.
"Pencapaian tingkat tinggi?" Tetua Yun menggosok-gosok matanya, dia berpikir bahwa apa yang dilihatnya salah.
Penguasaan Pedang sendiri dibagi menjadi empat tahapan antara lain, Pencapaian tingkat rendah, menengah, tinggi dan sempurna.
Bisa mencapai tingkat tinggi dalam satu kali lihat, mungkin hanya Liu Kang yang bisa melakukannya. Tidak heran dia bisa menjadi kultivator pengguna pedang tingkat tinggi di masa depan. Hal ini membuat Tetua Yun berdecak kagum dan bahagia.
Tetapi Tetua Yun juga tidak merasa puas, 'Mungkin saja hanya kebetulan? Aku harus melihatnya sekali lagi untuk memastikannya benar-benar berbakat' Gumam Tetua Yun dalam hatinya, dia larut dalam lamunannya sampai-sampai tidak sadar bahwa Liu Kang sudah menyelesaikan gerakannya.
Liu Kang yang sudah menyelesaikan bagian pertama akhirnya menghentikan gerakannya, dia menoleh ke arah Tetua Yun dan mendapati gurunya tersebut sedang melamun.
"Guru?!" Liu Kang mendekat ke arah Tetua Yun dan membuatnya tersadar dari lamunannya.
"Eh..." Tetua Yun sedikit terhenyak, "Kau sudah menyelesaikannya?" Tanyanya.
"Sudah guru!" Jawab singkat Liu Kang.
"Coba kau peragakan sekali lagi. Guru ingin menyaksikannya!" Titah Tetua Yun.
"Baik guru!"
Liu Kang memperagakannya sekali lagi, tetapi tetap saja sama dengan yang sebelumnya, bahkan meningkat sedikit.
Tetua Yun menganggukkan kepalanya, 'Aku harus memberitahu Kakak tentang ini!' Batin Tetua Yun.
"San'er, kemampuanmu dalam bermain pedang sungguh tinggi. Guru yakin kau akan menjadi kultivator pengguna pedang tersohor di masa depan!" Tetua Yun terlihat sangat senang.
"Murid tidak akan mengecewakan guru!" Jawab Liu Kang dengan sopan.
"Kau tahu tingkatan dalam berlatih senjata?" Tanya Tetua Yun untuk memastikan.
"Murid mengetahuinya guru, tetapi murid tidak bisa membedakannya." Jawab Liu Kang.
Tetua Yun mengangguk lalu menjelaskan, bahwa jika seseorang mencapai tingkat rendah, maka dia bisa mengalirkan Qi miliknya ke pedang yang digunakannya.
Sementara untuk seseorang yang mencapai tingkat menengah, orang itu bisa mengatur penggunaan Qi miliknya dengan baik.
Untuk pencapaian tingkat tinggi, seseorang bisa memanipulasi Qi miliknya serta menggunakan pedang biasa bisa menjadi se tajam pedang tingkat tinggi.
Sedangkan yang terakhir, pencapaian tingkat sempurna, maka seseorang bisa menggunakan apa saja sebagai pedangnya. Misalnya dengan rambut, jari dan lain-lain.
Sebenarnya ada pencapaian yang lebih tinggi lagi daripada pencapaian tingkat sempurna yaitu pencapaian tingkat dewa. Tetapi untuk pencapaian ini belum ada yang mencapainya bahkan itu hanya diketahui di buku-buku dan diyakini sebagai legenda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Fafa
good
2021-06-12
0
Paimo 15
aneh, udah sempurna masih ada yg lebih,,,,
2021-05-10
0
Charles J. Molle
888..😊😊
2021-02-20
0