Saat ini, Liu Kang tengah berada di ruangan Patriak Xiao An bersama Tetua Yun dan dua orang pemuda yang lebih tua beberapa tahun daripadanya.
"San'er, hari ini adalah tepat dimana dirimu berada di Sekte Tujuh Pedang ini setahun penuh.
Ku lihat, praktikmu sudah mencapai praktik Penempaan Qi tingkat empat akhir dan sebentar lagi akan memasuki praktik lima.
Sekte kita adalah sekte kecil yang baru berkembang. Jadi semua kontribusi anggota sangat diperlukan.
Segera persiapkan dirimu untuk menerima misi pertama. Tenang saja, dirimu akan didampingi oleh dua orang seniormu. Yin Shou dan Yin Dan."
Patriak Xiao An menjelaskan bahwa salah satu peran Sekte adalah menyelesaikan misi untuk untuk mendapatkan keuntungan seperti sumber daya, koin maupun Permata Giok.
Liu Kang yang sudah menjadi murid selama satu tahun, sudah saatnya untuk dia ikut berkontribusi.
Selain itu, Liu Kang juga bisa mendapatkan pengalaman di dunia luar.
"San'er, kau harus mengikuti kata-kata seniormu!" Pesan Tetua Yun kepada Liu Kang.
Senior yang dimaksud adalah, Yin Shou dan Yin Dan. Mereka adalah saudara kembar yang menjadi murid Sekte Tujuh Pedang pada saat berusia sepuluh tahun.
Untuk saat ini, kedua pemuda itu sudah menginjak usia dua puluh tahun.
Dengan praktik Penempaan Qi tingkat enam akhir, tentu keduanya bukanlah murid yang berbakat. Mereka adalah penduduk Desa Langit Biru yang diambil menjadi murid Sekte Tujuh Pedang. Memang kebanyakan murid-murid dari Sekte Tujuh Pedang ini adalah pemuda-pemudi dari Desa-desa terdekat dan para keturunan Patriak serta Tetua Sekte tersebut.
"San'er tidak akan mengecewakan guru dan Patriak." Balas Liu Kang dengan penuh hormat.
"Senior Shou, Senior Dan, mohon bimbingannya selama diperjalanan." Liu Kang menoleh ke arah dua pemuda kembar itu dan memberi mereka hormat.
Sementara itu, Yin Shou dan Yin Dan juga membalas penghormatan dari Liu Kang.
"Sekarang kalian bersiap-siaplah, karena besok kalian akan berangkat!" Titah Patriak Xiao An.
"Siap, laksanakan!" Liu Kang, Yin Shou dan Yin Dan menjawab dengan serempak. Setelah itu, ketiganya kembali ke tempat mereka masing-masing.
*****
Keesokan harinya, tepat saat matahari mulai menerangi bumi. Liu Kang, Yin Shou dan Yin Dan sudah berada di pintu gerbang Sekte Tujuh Pedang.
Selain mereka, ada juga Tetua Yun yang bertugas mengantar mereka keluar Sekte.
Sebelum ketiganya berangkat, Tetua Yun berpesan, "Kalian bertiga harus menyelesaikan misi ini dengan selamat!"
Ketiganya tidak menjawab. Mereka hanya mengangguk. Setelah itu, ketiganya berniat untuk langsung bergerak pergi.
Tetapi saat mereka hendak membalikkan badan, tiba-tiba suara merdu terdengar di telinga mereka.
"Tunggu!"
Saat ketiganya menoleh, terlihat seorang gadis yang menatap lekat ke arah mereka yang tidak lain adalah Xiao Rong.
Dengan wajah yang malu-malu karena di tatap Tetua Yun serta Yin bersaudara, Xiao Rong berjalan perlahan mendekati Liu Kang.
"San Gege, bawa ini bersamamu. Ku rasa kau akan membutuhkannya!" Ucap Xiao Rong sambil menyodorkan sebuah pedang miliknya.
Pedang itu memiliki kualitas tingkat dua, pedang yang diberikan secara langsung oleh Patriak Xiao An untuknya.
"Tapi-?" Liu Kang sebenarnya ingin menolak, tetapi setelah melihat tatapan dingin Xiao Rong kepadanya. Membuatnya tidak berani mengungkapkannya. Karena gadis itu sendiri sudah berada pada praktik Penempaan Qi tingkat sembilan.
"Baiklah, aku akan menerimanya. Aku akan mengembalikannya setelah aku kembali!" Tegas Liu Kang sambil tersenyum tipis.
"Benar! Kau harus membawa pedang itu kembali bersamamu." Terlihat jelas raut wajah Xiao Rong sedih.
*Uhuk
Uhuk*
Tiba-tiba suara batuk pelan terdengar dari Yin bersaudara membuat Liu Kang dan Xiao Rong tersenyum malu.
"Tuan Putri Rong, kami-" Yin Shou menghentikan perkataannya saat melihat Xiao Rong menatapnya tajam.
Walaupun dirinya berada pada praktik Penempaan Qi tingkat enam akhir, di hadapan praktik Penempaan Qi tingkat sembilan seperti Xiao Rong tentu saja bukan apa-apa.
Selain itu, identitas gadis itu adalah Putri dari Patriak mereka. Tentu saja mereka tidak bisa bersikap sembarangan.
Yin Shou sampai-sampai menahan nafasnya, tetapi setelah itu dia bisa bernafas lega saat Xiao Rong mengalihkan pandangannya darinya.
'Ada apa dengan Tuan Putri Rong?' Tanya Yin Shou dalam hatinya. Dia sudah sering bertemu dengan gadis itu, tetapi sikapnya sebelum-sebelumnya dan kali ini sangat berbeda jauh.
Tidak ingin memikirkannya lebih jauh, akhirnya Yin Shou tidak berkata apa-apa.
Tetua Yun yang dari tadi menyaksikan hal itu akhirnya angkat bicara, "Rong'er, mari kita masuk. mereka harus segera berangkat!"
"Aku mengerti Guru!" Balas Xiao Rong. Kali ini dia mengangguk, tetapi sebelum melangkahkan kakinya, dia kembali mengingatkan Liu Kang untuk kembali.
Liu Kang hanya bisa mengangguk dan menggaruk kepalanya. Menurutnya gadis itu terlalu berlebihan. Bukankah dia dalam waktu dekat akan kembali lagi. Lagipula misinya kali ini hanyalah mengawal para pedagang yang hendak ke kota. Tidak akan terlalu merepotkan bukan?
Tetapi yang tidak Liu Kang ketahui, perjalanan pertamanya ini adalah perjalanan yang akan sangat dia sesali di masa depan sekaligus terakhir dia melihat Sekte Tujuh Pedang berdiri. Karena sesuatu yang besar akan segera terjadi kepada Sekte tersebut.
"Mari Junior San, mungkin para pedagang sudah menunggu kita!" Ajak Yin Shou dan Yin Dan.
Liu Kang mengangguk dan ketiganya melesat pergi dengan menggunakan ilmu meringankan tubuh.
*****
Selama diperjalanan, Liu Kang banyak bertanya tentang praktik kepada Yin bersaudara. Hal itu dilakukannya untuk mempererat hubungan mereka.
Yin bersaudara menanggapi pertanyaan demi pertanyaan Liu Kang dengan sebaik mungkin. Sebisa yang mereka ketahui. Butuh waktu beberapa jam untuk keduanya tiba di Desa Langit Biru.
Setelah sampai, mereka segera melihat sekitar sepuluh gerobak yang cukup besar dan para pedagang yang sudah menunggu.
"Maafkan keterlambatan kami, Tuan!" Yin Shou sebagai yang tertua sekaligus yang memimpin mereka mengangkat suara meminta maaf.
Untungnya para pedagang ini baik, jadi mereka mengatakan, "Tidak masalah!"
Sebenarnya bukan para pedagang yang terlalu baik, tetapi karena mereka menyadari bukan hal yang bijak menyinggung para kultivator. Terlepas usia mereka masih muda, tetapi bisa dengan mudah membunuh mereka. Karena mereka sendiri adalah manusia biasa. Hanya dengan satu pukulan saja, mungkin mereka akan menghembuskan nafas terakhir. Sebab itulah mereka berhati-hati.
"Sebaiknya kita langsung berangkat, takutnya kita tidak bisa melewati hutan sebelum malam." Ajak salah satu pedagang yang cukup sepuh.
Mereka mengangguk dan akhirnya mulai berangkat.
Tanpa ada yang menyadari, sebenarnya ada satu orang yang menatap mereka dari kejauhan. Tatapannya mengandung kebencian dan dendam. Hal itu ditujukan untuk Liu Kang.
"Jika aku tidak bisa mendapatkan Xiao Rong, maka kau juga tidak akan mendapatkannya.
Aku sudah mengetahui identitasmu. Sebentar lagi para aliansi Sekte besar aliran putih dan netral akan mengejar dan menbunuhmu!" Ucap sosok itu, setelah itu dia melesat pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
alur cerita
ye xiu keparat
2021-05-03
0
Kadek nak Bali
waduuuuuuuuuuuhhhhh misteri udah mulai muncul nich 😱😱
2021-02-10
0
Sendtot Haryanto Gawi
keren mantap thor
2020-12-22
2