Setelah Tujuh Tahun

Wu Sha tersadar dari pingsannya, dia mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk.

Wu Sha memijat keningnya, mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan.

"Tetua An dan Tetua yang lainnya?!" Wu Sha mengingat kembali yang terjadi sebenarnya, Wu Sha membantu para Tetua Kuil Jiwa Abadi untuk melepaskan segel seorang pemuda bernama Liu Kang, dia juga mengingat melihat asap mengepul di dalam gua dan setelah itu dia tidak sadarkan diri.

"Apa yang terjadi pada mereka?" Wu Sha merasa kebingungan.

Setelah dia pikir-pikir kembali, tidak mungkin bukan mereka meninggalkannya sendiri di dalam hutan.

Sekarang hanya ada satu kemungkinan yang terjadi pada mereka. Mereka tewas saat asap misterius itu tiba-tiba muncul.

Dugaan itu bertambah kuat di dalam pikirannya karena melihat dirinya yang sekarang berada di perbatasan segel.

"Berarti... Dia...?!" Wu Sha tidak menyelesaikan kata-katanya, "Aku harus secepatnya kembali ke Kuil untuk memberitahukan semuanya!" Wu Sha berdiri dan bergegas meninggalkan tempat itu sambil sesekali memegangi dadanya yang masih terasa sakit.

*****

Liu Kang berjalan menyusuri jalanan dalam Desa Langit Biru dengan tertatih-tatih sambil tangan kanannya memegangi perut dan tangan kirinya memegangi kain untuk menutup sebagian wajahnya yang memiliki tato sisik naga.

Desa itu tidaklah besar, tetapi sudah memiliki pasar tradisional. Tidak butuh waktu lama untuk Liu Kang sampai di tempat itu.

Liu Kang melirik kanan dan kirinya, banyak ditemukannya makanan yang membuat perutnya meronta-ronta minta diisi. Tetapi dia hanya bisa tersenyum pahit, karena menyadari dia tidak memiliki uang satu koin pun.

Liu Kang akhirnya memutuskan untuk duduk di pinggir jalan sambil berbaring dan memegangi perutnya. Dia juga memejamkan matanya agar tidak bisa melihat makanan-makanan yang ada disana.

Waktu ke waktu berjalan terasa begitu cepat, tiba-tiba ada seorang yang menghampirinya.

"Anak muda, tampaknya kau lapar. Ini ambil, kami ada sedikit makanan!" Liu Kang membuka matanya, dia melihat seorang wanita paruh baya dan seorang anak kecil di hadapannya sambil menyodorkan sebuah roti kering.

Liu Kang menatap wanita dan bocah itu secara bergantian, dia melihat bocah itu mengangguk sedangkan wanita itu terus menyodorkan roti kering itu padanya.

Dengan kemampuannya yang bisa melihat isi hati seseorang, dia melihat kedua orang itu bukanlah orang kaya ataupun banyak uang. Hal itu terlihat dari pakaian mereka yang lusuh dan badan mereka pun jauh dari kata bersih, wajah keduanya tampak kusam dan kering serta rambut acak-acakan. Liu Kang menduga, keduanya adalah pengemis!

Liu Kang mengambil roti kering itu segera, takut keduanya akan berubah pikiran. Melihat tingkah laku pemuda di hadapan mereka, keduanya tersenyum tipis.

Tidak menunggu waktu lama, Liu Kang langsung menggigit roti kering itu dengan lahap, "Tujuh tahun!" Gumam Liu Kang dalam hatinya. Dia sudah tujuh tahun tidak mengisi perutnya dengan apapun itu. Dalam waktu singkat dia menghabiskan roti kering itu.

Entah karena lapar atau karena hal lain, Liu Kang kembali menyodorkan tangannya untuk meminta roti kering lagi.

Melihat hal itu, wanita dan bocah itu saling berpandangan dan tersenyum pahit lalu mengangguk.

Wanita itu kembali mengeluarkan roti kering dari balik bajunya.

"Itu adalah roti terakhir kami. Sebenarnya untuk kami nikmati sore nanti, tetapi setelah melihatmu. Tampaknya kau lebih membutuhkannya daripada kami." Wanita itu tersenyum lembut dan tertawa kecil begitupun dengan bocah di sampingnya.

"Kami permisi, semoga kita bisa bertemu lagi di kemudian hari. Tetapi dalam keadaan yang cukup baik dari sekarang." Kedua orang itu pergi meninggalkan Liu Kang.

Setelah melihat keduanya cukup jauh, Liu Kang bersujud ke arah keduanya, "Terima kasih, aku akan mengingat kebaikan kalian!"

Liu Kang kembali duduk untuk menikmati roti kering itu, tetapi saat dia hendak memasukannya ke dalam mulut tiba-tiba saja ada yang merampasnya.

"Berikan padaku!" Liu Kang melihat seorang pemuda yang tidak jauh tua darinya. Pakaian pemuda itu lusuh dan wajahnya begitu kotor. Liu Kang menduga, dia juga seorang pengemis!

Liu Kang melihat hatinya, pemuda itu adalah orang yang jahat, suka mencuri dan mengambil hal orang lain. Dia juga suka menindas pengemis-pengemis yang lebih lemah darinya.

Dugaan Liu Kang sangat tepat. Setelah pengemis itu mengambil roti kering milik Liu Kang. Dia tidak pergi, melainkan memukuli Liu Kang.

Liu Kang yang sedang lemah akhirnya tidak bisa melawan, dia hanya bisa pasrah menerimanya.

Setelah cukup puas, akhirnya pengemis itu meninggal Liu Kang.

Saat Liu Kang hendak bangkit dan pergi dari tempatnya, tiba-tiba ada suara lagi yang datang padanya. Kali ini dari belakangnya.

"Tunggu!" Suara wanita, pikir Liu Kang.

Liu Kang berhenti bergerak, dia membalikkan badannya dan melihat seorang gadis yang lebih muda darinya. Liu Kang menduga gadis itu berusia sekitar dua atau tiga tahun lebih muda darinya. Tetapi yang membuat Liu Kang bergetar, tekanan yang di keluarkan oleh gadis itu lebih kuat daripada Liu Kang.

"Kultivator?!" Gumam Liu Kang dalam hatinya. Liu Kang menduga gadis itu berada pada praktik Penempaan Qi tingkat tiga atau empat awal dari kekuatan yang dipancarkannya.

"Ada apa Nona?" Liu Kang berbicara dengan terbata-bata. Dia tidak mengetahui maksud gadis itu menghampirinya, tetapi saat melihat hati gadis itu, Liu Kang menemukan gadis itu orang yang baik, polos dan sopan.

"Aku tadi melihatmu dipukuli pengemis lainnya. Kenapa kau tidak melawan? Padahal dirimu seorang kultivator, sangat mudah untukmu membalasnya!" Gadis itu menaikkan alisnya, dia tidak mengerti kenapa Kultivator seperti Liu Kang hanya membiarkan saja dirinya dipukuli orang lain. Apalagi itu seorang manusia biasa.

"Tidak apa-apa Nona, selama dia tidak mencoba mengambil nyawaku, aku tidak akan melawan. Lagipula, kondisiku sekarang sungguh tidak bisa menggunakan Qi dan menggerakkan tubuh dengan leluasa." Balas Liu Kang sambil tersenyum pahit.

"Menarik!" Balas singkat gadis itu.

"Ini..." Lalu dia menyodorkan satu kantong ke arah Liu Kang.

"Ambil!" Melihat Liu Kang belum mengambilnya, gadis itu meraih tangan Liu Kang dan meletakkan kantong itu ke tangannya.

Saat Liu Kang membuka isi kantong itu, dia melihat ada lima buah roti kering di dalamnya.

"Nona... Ini...?!" Liu Kang tidak bisa berkata apa-apa, dia berniat menolaknya, tetapi hatinya mengatakan tidak karena dia membutuhkannya.

Seolah mengetahui apa yang dipikirkan Liu Kang, gadis itu kembali berkata, "Ambil saja, aku tidak membutuhkannya." Gadis itu tersenyum lebar, dari senyumannya tersimpan keceriaan dan kehangatan yang luar biasa.

Liu Kang menatap wajah gadis itu lekat, membuatnya mengalihkan wajahnya.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menatapku begitu?" Gadis itu tersipu malu dan seketika wajahnya memerah.

"Maaf... Maafkan aku Nona. Bolehkah aku meminta sesuatu lagi?"

"Apa itu?"

"Aku membutuhkan minum! Haus!" Ucap Liu Kang sambil terlihat bersalah.

Terpopuler

Comments

Andri Mulyansyah

Andri Mulyansyah

bagaimana cara duduk sambil berbaring hehe

2021-06-04

0

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

terlalu di dramatisir . . . gak asyik !
naganya kemana . . . !?

2021-06-03

0

Taurus Wew

Taurus Wew

punya kekuatan punya naga, 7 thn jd pengemis gk mkn, dodol gk jelas novel ini, off bc

2021-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Pertemuan Aliansi Aliran Putih dan Netral
3 Aliansi Aliran Putih dan Netral Bergerak
4 Percobaan Pembunuhan
5 Meninggalkan Gua
6 Setelah Tujuh Tahun
7 Xiao Rong
8 Berada di Sekte
9 Awal Perdamaian Menjadi Kekacauan
10 Tolong Panggil Aku Ayah
11 Menjadi Murid Resmi
12 Latihan
13 Jenius Ilmu Pedang
14 Berlatih Tanding
15 Zhe Kun
16 Misi Pertama
17 Perampokan
18 Liu Kang Ikut Campur
19 Kemampuan Pedang Liu Kang
20 Menghentikan Pertarungan
21 Misterius
22 Kota Awan Putih
23 Pengkhianat
24 Masa Lalu Patriak Zhang Ye
25 Masa Lalu Patriak Zhang Ye II
26 Sosok Peneror Warga Kota Awan Putih
27 Melawan Hewan Gaib
28 Kontrak Dengan Hewan Gaib
29 Pertempuran
30 Pertempuran II
31 Pertempuran III
32 Sekte Tujuh Pedang Musnah
33 Kembali Hanya Untuk Bersedih
34 Heaven Guardian
35 Kepergian
36 Restoran
37 Lei Feng
38 Manual Praktik Tingkat Tinggi
39 Pertemuan yang Kebetulan
40 Hutan Keabadian
41 Mencari Pohon Persik
42 Bibi Mei
43 Pria sepuh
44 Kebenaran yang Tersembunyi
45 Pil Penambah Qi
46 Pertanyaan
47 Jawaban dari Pertanyaan
48 Sebulan di Dimensi Keabadian
49 Menyembuhkan Wajah
50 Menyembuhkan Wajah Sekaligus Mendapatkan Keberuntungan
51 Perubahan Wajah Liu Kang
52 Praktik Tingkat Tinggi
53 Kembali
54 Awal Perjalanan
55 Makan
56 Kesalahpahaman
57 Penyelesaian Kesalahpahaman
58 Tujuan Sepasang Kakek dan Cucu
59 Xiao Chi
60 Persiapan
61 Bertemu Lagi
62 Salah Sangka
63 Rencana Besar
64 Turnamen Kultivator Muda
65 Turnamen Kultivator Muda I
66 Lu Tianyun VS Long Xiaolong
67 Shi Huamei VS Bai Ye
68 Babak Pertama Berakhir
69 Ji Xiang
70 Dua Anggota Lainnya
71 Babak Kedua
72 Zhe Xie VS Yao Tzu
73 Wu Neng VS Bing Ai
74 Awal Perang Berdarah
75 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
76 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu II
77 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu III
78 Liu Kang VS Jendral Iblis Gila
79 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu IV
80 Pengumuman
81 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu V
82 Patriak Zhe Lao VS Panglima Iblis Darah
83 Pertempuran di Sekte Pedang Seribu VI
84 Akhir Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
85 Kekaisaran Bukit Barat
86 Pembunuh Misterius
87 Rencana
88 Menetap di Kota Bukit Tunggul
89 Mendapatkan Bahan Pembuat Pil
90 Acara Lelang
91 Acara Lelang II
92 Lelang III
93 Kebenaran yang Mengejutkan
94 Tahap Pertama Lelang Selesai
95 Penjualan Pil Sheng Xin
96 Jamur Tiga Warna
97 Acara Lelang IV
98 Akhir Acara Lelang
99 Bangsa Iblis Menyusun Rencana
100 Rombongan Rumah Anggrek Menghadang
101 Bertarung atau Damai, Kita Yang Menentukan
102 Bersembunyi di Kegelapan Malam
103 Lan Xuxu Bergabung
104 Cukup Kami Saja!
105 Akhir Pertarungan
106 Sekte Pedang Seribu dan Hutan Tanpa Batas
107 Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga
108 Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga II
109 Informasi Yang Sama
110 Fitnah
111 Gangguan di Perbatasan
112 Gangguan Lainnya
113 Meninggalkan Pertarungan
114 Di Dalam Goa
115 Terlambat
116 Sial!
117 Jangan Kurang Ajar!
118 Memulai Penelusuran
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Awal Mula
2
Pertemuan Aliansi Aliran Putih dan Netral
3
Aliansi Aliran Putih dan Netral Bergerak
4
Percobaan Pembunuhan
5
Meninggalkan Gua
6
Setelah Tujuh Tahun
7
Xiao Rong
8
Berada di Sekte
9
Awal Perdamaian Menjadi Kekacauan
10
Tolong Panggil Aku Ayah
11
Menjadi Murid Resmi
12
Latihan
13
Jenius Ilmu Pedang
14
Berlatih Tanding
15
Zhe Kun
16
Misi Pertama
17
Perampokan
18
Liu Kang Ikut Campur
19
Kemampuan Pedang Liu Kang
20
Menghentikan Pertarungan
21
Misterius
22
Kota Awan Putih
23
Pengkhianat
24
Masa Lalu Patriak Zhang Ye
25
Masa Lalu Patriak Zhang Ye II
26
Sosok Peneror Warga Kota Awan Putih
27
Melawan Hewan Gaib
28
Kontrak Dengan Hewan Gaib
29
Pertempuran
30
Pertempuran II
31
Pertempuran III
32
Sekte Tujuh Pedang Musnah
33
Kembali Hanya Untuk Bersedih
34
Heaven Guardian
35
Kepergian
36
Restoran
37
Lei Feng
38
Manual Praktik Tingkat Tinggi
39
Pertemuan yang Kebetulan
40
Hutan Keabadian
41
Mencari Pohon Persik
42
Bibi Mei
43
Pria sepuh
44
Kebenaran yang Tersembunyi
45
Pil Penambah Qi
46
Pertanyaan
47
Jawaban dari Pertanyaan
48
Sebulan di Dimensi Keabadian
49
Menyembuhkan Wajah
50
Menyembuhkan Wajah Sekaligus Mendapatkan Keberuntungan
51
Perubahan Wajah Liu Kang
52
Praktik Tingkat Tinggi
53
Kembali
54
Awal Perjalanan
55
Makan
56
Kesalahpahaman
57
Penyelesaian Kesalahpahaman
58
Tujuan Sepasang Kakek dan Cucu
59
Xiao Chi
60
Persiapan
61
Bertemu Lagi
62
Salah Sangka
63
Rencana Besar
64
Turnamen Kultivator Muda
65
Turnamen Kultivator Muda I
66
Lu Tianyun VS Long Xiaolong
67
Shi Huamei VS Bai Ye
68
Babak Pertama Berakhir
69
Ji Xiang
70
Dua Anggota Lainnya
71
Babak Kedua
72
Zhe Xie VS Yao Tzu
73
Wu Neng VS Bing Ai
74
Awal Perang Berdarah
75
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
76
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu II
77
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu III
78
Liu Kang VS Jendral Iblis Gila
79
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu IV
80
Pengumuman
81
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu V
82
Patriak Zhe Lao VS Panglima Iblis Darah
83
Pertempuran di Sekte Pedang Seribu VI
84
Akhir Pertempuran di Sekte Pedang Seribu
85
Kekaisaran Bukit Barat
86
Pembunuh Misterius
87
Rencana
88
Menetap di Kota Bukit Tunggul
89
Mendapatkan Bahan Pembuat Pil
90
Acara Lelang
91
Acara Lelang II
92
Lelang III
93
Kebenaran yang Mengejutkan
94
Tahap Pertama Lelang Selesai
95
Penjualan Pil Sheng Xin
96
Jamur Tiga Warna
97
Acara Lelang IV
98
Akhir Acara Lelang
99
Bangsa Iblis Menyusun Rencana
100
Rombongan Rumah Anggrek Menghadang
101
Bertarung atau Damai, Kita Yang Menentukan
102
Bersembunyi di Kegelapan Malam
103
Lan Xuxu Bergabung
104
Cukup Kami Saja!
105
Akhir Pertarungan
106
Sekte Pedang Seribu dan Hutan Tanpa Batas
107
Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga
108
Patriak Zhe Lao VS Panda Tanduk Tiga II
109
Informasi Yang Sama
110
Fitnah
111
Gangguan di Perbatasan
112
Gangguan Lainnya
113
Meninggalkan Pertarungan
114
Di Dalam Goa
115
Terlambat
116
Sial!
117
Jangan Kurang Ajar!
118
Memulai Penelusuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!