Part 06

Ucap Aluna dengan ketusnya, ia tak terima jika ada orang yang merendahkan penampilannya. Jika ada bertanya tentang penampilannya Aluna lebih nyaman seperti ini di bandingkan dengan penampilan cewek feminim yang ribet saat ia akan mengendarai sepeda motornya itu.

"Benar kah? Kok aku tak percaya ya," goda Revan yang meremehkan seorang gadis cantik dengan penampilannya seperti cowok.

"Tuh, obati sendiri." kesal Aluna pada pria itu yang sedang ia obati. Aluna pun keluar dari ruangan itu menuju kelasnya.

Sampai di kelas dengan wajah murungnya Aluna pun duduk di kursinya dengan raut wajah yang lagi di tekuk membuat temannya itu yang ingin memarahinya pun urung ia lakukan.

"Kamu kenapa? Gak biasanya tuh muka murung gitu, napa? Di marahin lagi sama Mamah kamu ya?" tebak Hesti yang sudah hal tak aneh lagi jika temannya itu di marahi oleh Mamahnya itu.

"Bukan," jawab Aluna dengan singkat.

"Terus?" tanya Hesti dengan kepo nya dan mendekatkan kursinya untuk mendengar keluh kesah temannya itu.

"Gue lagi kesal banget tuh sama cowok rese," ucap Aluna yang ia rasakan saat ini.

"Hahaha..." bukannya menenangkan temannya itu, Hesti ketawa dengan kerasnya saking lucunya mendengar tuturan dari sahabatnya itu.

"Emang ada yang lucu? Gue gak lagi melawak ya," bentak Aluna yang melihat temannya itu yang telah tertawakan dirinya yang lagi kesal dengan seseorang.

"Gak salah tuh," ucap Hesti. Pasalnya Aluna lah yang bikin cowok itu jadi kesal dengan sikap dan kelakuan tak seperti cewek feminim.

"Apa sih, gak nyambung banget. Sana." usir Aluna pada Hesti, ia ingin mencurahkan rasa kesalnya pada temannya itu malah di tertawakan.

"Siapa sih tuh cowok yang bikin teman ku jadi seperti ini? Jadi penasaran 🤔," tanya Hesti yang mulai serius dan menghentikan tawanya.

Belum sempat Aluna memberitahukan tentang pria itu, dosen pun masuk dan memulai pekerjaannya. Mau tak mau pun Hesti menunda ingin mengetahui siapa pria yang sudah bikin raut wajah temannya itu jadi sedih dan kesal.

.

.

.

Di ruangan UKS, Revan yang mengobati sendiri setelah di tinggalkan gadis itu karena ulahnya yang telah menggoda gadis Tomboy tersebut.

Penjaga di ruangan itu pun menghampiri orang yang lagi kesusahan sedang mengobati lukanya itu pada tangannya. Dan penjaga itu menawarkan dirinya untuk membantu, tapi Revan menolaknya dengan alasan ia sudah selesai mengobati dengan sendiri.

Revan pun bangun dan ke kelasnya untuk mengambil tasnya. Ia tak mungkin melanjutkan pelajarannya lebih memilih untuk pulang dan istirahat.

"Mau kemana?" tanya seorang pria yang masih satu kelas.

"Pulang," jawab Revan dengan singkat.

"Tolong absen kan aku ya," sambungnya lagi sambil memperlihatkan luka itu pada teman satu kelasnya.

Pria itu pun mengangguk tanda mengiyakan, melihat kondisi Revan dengan tangan yang luka itu pun membuat seisi ruangan kelasnya menjadi kepo.

"*Kenapa si ganteng tuh?" tanya mahasiswi yang melihat tangan Revan.

"Kasihan banget ya, pengen ngobatin deh*,"

Masih banyak lagi para kaum hawa yang begitu kasihan melihat mahasiswa baru itu terluka.

Revan pun mengendarai motornya dengan kecepatan pelan untuk sampai ke rumahnya. Tangannya yang masih sakit dan perih.

Sampai di depan gerbang tinggi Revan pun menyembunyikan klakson motor untuk di bukakan oleh penjaga rumahnya. Setelah di di buka Revan pun masuk dan memarkirkan kendaraan di bagasi.

Masuk lewat pintu samping, Revan bertemu dengan pengasuhnya yang tak lain adalah bibi Ta yang sedang membawa bunga.

"Sudah pulang, Van?" tanya bibi Ta yang melihat pergelangan tangan untuk melihat jam di tangannya. Ia yang heran dengan kedatangan Tuan mudanya itu datang lebih awal.

Revan tak menjawab ia pun menunjukkan luka itu pada bibi Ta dan membuat bibi Ta begitu khawatir lalu menyimpan bunga itu untuk melihat luka yang ada di tangan Tuan mudanya itu.

"Ini kenapa?" tanya bibi Ta begitu khawatir, Revan Putra Raditya itu sudah ia anggap seperti anaknya sendiri. Ia yang sudah menjaga Revan sejak baru lahir oleh majikannya itu.

"Kena tumpahan kuah saja, bibi Ta. Tapi sudah diobati," jawab Revan dan langsung menjawab kekhawatiran terhadap dirinya.

Mamih Rembulan yang turun dari lantai atas melihat putranya dan pelayan pribadinya itu sedang berbincang membuat Mamih penasaran. Ia pun menghampiri mereka dengan raut jawab Tata yang begitu khawatir.

"Kamu kenapa, Van?" tanya Mamih Rembulan setelah mendekati putra dan Tata.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ini, Ulan. Tangan Tuan muda kena kuah bakso katanya, cepetan obati aku takut infeksi ...

Terpopuler

Comments

Ros Diana

Ros Diana

gimana ngga sakit ketumpahan kua😇😇😇

2023-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!