Selesai sarapan bersama, Aluna pun bergegas menuju tempat parkiran motor kesayangannya yang sudah di panaskan terlebih dahulu oleh supir pribadinya sang Papah. Ia pun menaiki dan memerintahkan penjaga gerbang itu untuk membukakan gerbang tersebut.
"Siap, Neng. Laksanakan." sahut penjaga tersebut sambil mengangkat tangan seperti hormat pada pada sang empunya. Dan penjaga itu pun mendorong gerbang tersebut.
"Terimakasih, Mang." ucap Aluna, ia pun melajukan kendaraannya dengan cepetan sedang membuat menjaga itu menggelengkan kepalanya saking was-was nya melihat majikannya itu selalu mengebut di jalanan yang sudah terbiasa.
Jalanan yang begitu ramai oleh mengendarai lain pun membuat Aluna sesekali memelankan laju kendaraannya. Ia pun tak ingin membahayakan keselamatan dirinya atau orang lain karena ke kelalaiannya. Tiga puluh menit pun ia sampai di universitas Gunadarma di mana ia menuntut ilmu, Aluna pun memarkirkan sepeda motornya dan turun.
Aluna yang melihat teman dekatnya itu segera menghampirinya dengan berlari akan mengerjainya. Setelah sampai di belakang teman itu Aluna menoleh dan ingin tahu yang sedang temannya itu lakukan. Ide untuk membuat ia kaget pun terbesit dalam pikirannya.
"Dor...," teriak Aluna sambil menepuk pundaknya dengan kencang membuat sang empunya begitu kaget dan..
Prang...
Sebuah ponsel yang ada di tangan temannya pun terjatuh ke lantai membuat yang punya langsung menoleh saking marahnya dengan wajah kesalnya.
"Alunaaaaaaa...," teriak Hesti melihat ponselnya terjatuh dari tangannya.
"Up, sorry." ucap Aluna, ia pikir tak akan terjadi dan ia hanya ingin mengagetkan temannya saja.
Hesti menahan kesalnya pada temannya itu dan melirik kearahnya dengan tatapan tongkol menahan kesalnya.
Aluna yang di tatap pun menjadi takut dan ia pun berlari sekuat tenaga untuk menghindari amukan dari temannya itu.
"Mau kemana kamu, Lunaaaaa. Gantiin ponsel ku," teriak Hesti yang melihat temannya berlari untuk menghindari dengannya yang sudah kesal. Pasalnya temannya itu selalu melakukan kesalahan yang sama dan kesekian kalinya ia mengganti ponsel barunya itu.
Aluna pun berlari dengan kencangnya karena ia tak ingin tertangkap oleh temannya itu, bukan ia tak mampu membelikan sebuah ponsel baru pasalnya ia akan di marahi oleh Mamahnya karena ada notifikasi transaksi pengeluarannya. Dan, Luna pun memilih berlari ketimbang di marahi oleh Mamahnya itu.
Saat berlari dan tak melihat ke arah depan ketika Aluna menengok ke belakang ia bertabrakan dengan seseorang yang entah itu siapa?
Brukk...
Luna yang menabrak seorang pria yang ia dengar suara rintihannya dan Luna pun ingin membantu orang itu untuk berdiri tapi pria itu pun menepisnya dengan tatapan tajamnya.
"Aw," rintih pria yang bernama Revan yang akan terjatuh segera ia bangun dan melihat siapa yang telah menabraknya.
Belum sempat Revan memarahi orang yang telah menabraknya, seseorang yang sedang berteriak memanggil nama yang entah itu siapa?
"Maaf, Kak. Aku buru-buru, sekali lagi aku minta maaf," ucap Aluna yang buru-buru ingin meninggalkan orang yang telah ia tabrak, ia ingin menghindari amukan dari temannya itu.
Belum sempat Aluna berlari nyatanya tangannya dicekal oleh pria yang ia tabrak tadi dengan begitu kencangnya membuat Aluna menoleh ke tangannya dan menatap wajah pria itu.
"Lepas gak?" bentak Aluna, ia seorang gadis yang nakal tapi masih menjaga harga dirinya terutama bagian tubuh yang tak pernah sembarangan orang pegang.
"Gak," jawab pria itu yang tersenyum penuh arti.
"Aku buru-buru, ada yang harus aku hindari." ucap Aluna yang memberontak pada pria itu, tapi lagi lagi tenaga yang tak kuat seperti pria itu hanya bisa pasrah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.......
Enak saja, kamu harus tanggung jawab karena bikin aku malu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ros Diana
udah ngerusakin hp teman lari nabrak orang lagi 😄😄benar2 ini anak
2023-07-08
0
◌⑅⃝𖤐𝑘𝑎𝑧𝑢𝑚𝑖 [𝓗𝓲𝓪𝓽]𒈔
semangat kk saya mampir 😇☺️
2023-05-27
1
Raisha
maaf kak,masih byk typo🙏
2023-05-26
0