Revan pun yang bingung harus membawa gadis ini kemana? Ia yang takut dan salah paham saat bertemu dengan orang tuanya membuat Revan jadi serba salah. Satu keputusannya pun ia ambil dan akan membawa gadis itu ke rumahnya walaupun jarak dari sini sampai ke rumahnya itu terlalu jauh.
Belum sampai ke rumahnya, Aluna selalu memberontak ingin segera menuntaskan hasratnya yang semakin menggebu dengan rasa panas yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Aluna pun membuka satu persatu kancing bajunya itu untuk mengurangi rasa panas dalam tubuhnya itu di tambah lagi saat melihat pria yang ada di sampingnya.
Revan yang melihat itu di buat panik dan khawatir, ia pun menepi sebentar untuk mengatasi gadis itu yang mulai tak bisa mengontrol tubuhnya itu.
"Apa yang kamu lakukan? Jangan di sini, aku akan antarkan kamu ke rumah mu," cegah Revan, ia tak ingin melihat dari tubuh gadis itu yang belum muhrimnya.
"Aku panas, Van. Tolong aku," rengek Aluna dengan keringat yang tak biasa menahan gejolak dalam tubuhnya. Ia juga merasakan hal aneh yang ia rasakan saat ini.
"Tolong aku, Van. Aku sudah tak kuat lagi," sambungnya lagi dengan suara parau nya yang seksi saat Revan mendengarnya. Tanpa meminta izin dari sang empu yang punya mobil tersebut Aluna menarik kerah pria itu yang tak lain adalah Revan dan mendekat ke arahnya, ia tatap wajah tampannya dan memberanikan untuk mencium bibir yang begitu menggoda.
Revan yang kaget dengan tindakan gadis itu, ia yang tak ada pertahanan saat gadis itu menariknya dan menempelkan bibir itu dengan bibirnya.
Revan yang masih sadar bahwa yang ia lakukan itu salah, ia ingin segera mengakhiri dan mengantarkan gadis itu pada kedua orang tuanya. Tapi lagi lagi tingkah gadis itu membuat Revan begitu syok dan tak menyangka.
"Aku mohon, Van. Tolong bantu aku, aku sudah tak kuat." ucap lirih Aluna di telinga Revan sambil memohon agar hasratnya yang ia rasakan saat ini bisa di salurkan bagaimana pun caranya.
Revan yang begitu kasihan melihat raut wajah gadis itu saat memohon padanya, tapi ia takut dengan resiko yang ia lakukan demi gadis ini. Revan pun menutupi tubuh bagian atas gadis itu yang sudah terbuka olehnya hanya yang tersisa bra yang menutupi bagian sensitifnya saja.
Revan hanya pria normal dan juga tahu apa yang ia rasakan saat ini, saat ia di pancing dan di beri rangsangan oleh lawan jenisnya itu. Mau tak mau pun Revan membawa gadis itu ke apartemennya yang tak jauh dari tempat itu, ia tak mungkin membawa gadis itu pulang ke rumahnya yang jauh dari sini.
Mengendarai dengan kecepatan tinggi, ia akan membantu gadis itu dan memanggil dokter untuknya.
Setelah sampai di unit apartemennya, Revan pun menyelimuti tubuh gadis itu dengan switer nya dan menggendongnya ala bridal style untuk sampai ke unit apartemennya.
Sampai di dalam, Revan merebahkan tubuh gadis itu di atas ranjang yang berukuran besar. Setelah itu ia akan memanggil dokter untuk memeriksakan keadaan gadis itu.
Tapi, lagi lagi Revan di buat panik dengan tindakan Aluna yang membuat Revan kaget.
"Jangan pergi, ku mohon temani aku, Van." ucap lirih Aluna yang tak bisa menahan diri dari gejala yang ia rasakan.
Aluna yang menarik tangan Revan dan mendekapnya dengan erat, ia butuh pelepasan dalam dirinya saat ini.
Revan yang tak bisa menahan diri lagi, ia juga pria normal saat gadis itu selalu memancing dirinya untuk melakukan apa yang seharusnya tak di lakukan.
Terjadilah keduanya melakukan hal yang tak bisa di bayangkan dengan status mereka yang masih tak ada hubungan dan ikatan pernikahan. Revan hanya membantu begitu tergoda dengan apa yang telah Aluna sungguh kan, dan Aluna yang tak sadar ia hanya butuh apa yang seharusnya ia tak lakukan.
Flashback...
Aluna yang mengingat sedikit demi sedikit dengan rasa pusing yang luar biasa di tambah dengan tubuhnya yang remuk dan ************ yang begitu nyeri saat ini. Hidupnya yang kacau dan ia pun hanya mengingat orang tuanya saja.
"Aku akan menikahi mu," sahut Revan yang memecahkan keheningan di antara keduanya. Revan juga tak ingin lari dari tanggung jawab yang sepenuhnya bukan salahnya. Melainkan ia tak ingin melihat gadis yang sudah ia ambil kesuciannya itu terpuruk dan terpukul atas kejadian yang mereka alami.
"Tak usah, anggap saja tak ada kejadian yang kita alami," tolak Aluna, ia sebenarnya bukan itu melainkan Aluna tak ingin melangkah jauh lagi dengan pria yang tak ia cintai itu harus menjalankan rumah tangga tanpa cinta.
"Jika kamu hamil gimana?" tanya Revan, ia takut pelepasan semalam yang beberapa kali membuat benihnya tumbuh di rahim gadis itu.
Aluna mendongak ke depan menatap kearah pria yang telah mengambil kesuciannya itu, ia yang tak pernah berpikir sejauh itu merasa kaget dengan pertuturan nya.
"Maksud mu?" tanya Aluna yang tak mengerti.
"Jika benih ku yang semalam tumbuh subur di rahim mu itu dan kamu mengandung anak ku, gimana? Aku tak mau hal yang aku khawatirkan itu terjadi." jelas Revan penuh ketegasan. Ia tak ingin hidupnya saat kecil sampai berumur 10 tahun harus merasakan saat ia tak mendapatkan kasih sayang dari Mamihnya tersebut.
"Aku tak mau menikah dengan mu, karena aku tak mencintai mu." ucap Aluna dengan tegas sambil meneteskan air matanya.
.
.
.
.
.
.
.
Mau tak mau kamu harus mau, karena aku bukan pria brengsek yang lari dari tanggung jawab. Jadi bersiaplah aku akan melamar dan menikahi mu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ros Diana
syukur mau dinikahi. kalau tidak mau jadi apa🙏🙏🙏
2023-07-09
0