Rasa pusing yang kini dirasakan oleh Aluna membuatnya tak bisa mengingat semua kejadian semalam, ia hanya mengingat jika ia sedang bertanding balapan melawan Doni di tempat itu. Aluna datang bersama dengan Hesti di tempat yang sudah Doni bicarakan tadi pagi, Aluna yang terus di tantang dan di remehkan jika ia kalah membuat Aluna menyetujui permintaan itu.
Flashback...
Ketika balapan akan di mulai, seorang wanita membawa banyak minuman yang mulai habis hanya tersisa satu. Aluna yang sempat di tawari oleh wanita itupun sempat menolak tapi lagi lagi Doni datang menghampirinya dan mengambil minuman yang ada di tampan tersebut.
"Minum dulu, takut kamu haus," ucap Doni sambil menyodorkan minuman itu yang tadi ia ambil.
Aluna tak langsung mengambil minuman itu, ia menatap kearah pria itu dengan seksama. Bukan ia menolak tapi Aluna yang tak merasakan haus.
"Ya udah kalau tak mau," ucap Doni, ia hanya ingin memastikan jika Aluna mau dan mengambil minuman itu.
Aluna yang tadinya menolak segera mengambilnya. Ia yang tak merasa curiga pada minuman itu. Lalu ia minum karena rasa hausnya mulai melandanya. Setelah meminum Aluna yang mulai sadar dengan temannya yang tak ada di sisinya. Mengedarkan pandangannya mencari sosok temannya itu yang tak ada.
"Hesti kemana ya?" gumam Aluna yang bertanya pada dirinya sendiri.
"Cari siapa, Lun?" tanya Doni saat Aluna beranjak dari tempatnya.
"Hesti, kemana dia," tanya Aluna yang menepis tangan pria itu dari tangannya.
"Mungkin ke toilet," ucap Doni dengan asal.
Ketika Aluna beranjak akan menyusul Hesti, tiba-tiba Doni mencegah Aluna.
"Mau kemana? Sebentar lagi akan di mulai," cegah Doni, ia memastikan jika rencananya sudah berjalan dengan sempurna.
Tapi lagi lagi Aluna mengabaikannya dan mulai mencari keberadaan Hesti, di detik kemudian Aluna merasakan tubuhnya yang mulai aneh dan kepanasan.
"Badan gue kenapa? Kok gini ya," gumam Aluna pada tubuhnya sendiri.
Aluna pergi tanpa tanpa di awasi oleh orang suruhan Papahnya, ia mengelabui orang-orang suruhan Papahnya agar ia bisa datang ke tempat yang sudah di beritahukan oleh Doni. Ia ingin memastikan jika pria itu tak lagi mengganggunya untuk selamanya. Aluna hanya pergi bersama dengan Hesti ke tempat itu.
Aluna yang mencari keberadaan Hesti pun tak ia dapatkan, malah ia merasakan tubuhnya yang semakin aneh.
"Kok panas banget ya," lirih Aluna sambil mengipasi wajahnya dengan tangannya.
Aluna tak menemukan tanda-tanda keberadaan temannya itu, ia malah di kagetkan dengan tangannya di cekal oleh kedua pria yang asing.
"Eh, siapa kalian? Jangan sentuh gue," ucap Aluna yang kaget.
Aluna yang di seret oleh kedua pria itu secara paksa, membuat tak bisa melawan dan memberontak dengan sisa tenaga yang mulai lemah dengan tubuhnya yang merasakan panas.
"Lepaskan, siapa kalian?" tanya Aluna lagi, ia ingin pergi dari tempat ini segera.
Kedua laki-laki tersebut menyeretnya dengan paksa, membawa gadis cantik itu pada bosnya itu untuk di bawa ke tempat yang sudah di siapkan.
"Tolong..," teriak Aluna, ia masih bisa bertahan dengan perasaan yang ada.
"Diam," bentak kedua pria itu.
Lagi dan lagi Aluna berteriak meminta tolong di tempat yang sepi, ia merutuki kebodohannya karena mengiyakan ajakannya dari pria itu.
Saat Aluna akan di masukkan ke dalam mobil, tiba-tiba ada seorang pria memukul kedua orang yang tadi membawa Aluna dan sempat ada perkelahian antara mereka. Revan pun mengalahkan kedua pria itu dan membawa Aluna ke dalam mobilnya untuk ia bawa pergi dari tempat itu.
Di dalam mobil, Aluna merasakan tubuhnya semakin panas dengan wajah kemerahan menahan diri dari segala gejolak yang ia rasakan.
"Panas..," ucap Aluna tak bisa ia tahan. Aluna pun sempat melirik kearah Revan dan menatapnya dengan tatapan haus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tolong, Van. Aku butuh kamu, tolong aku...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Azzura 🌸
Mampusssss
Keras kepala sih...
2023-10-01
0