"Kamu lagi," ucap Revan yang sudah tersulut emosi, ia sudah di buat hari sial oleh gadis yang tak di kenal olehnya.
Kali ini Aluna tak diam, ini bukan kesalahannya melainkan pria itu juga ceroboh karena hanya fokus pada ponselnya saat bangun dari kursinya itu.
"Lu aja yang gak lihat aku sebesar ini," protes Aluna, kali ini ia terima harus di salahkan lagi.
Revan yang menatap gadis itu dan menarik tangan keluar dari kantin tersebut, ia yang kesakitan di bagian tangannya pun tak bisa membalas ucapan gadis itu.
"Eh, mau dibawa kemana aku?" tanya Aluna yang takut, pasalnya pria itu membawanya ke lorong yang sepi, Aluna pun belum mengetahuinya dan ia pun pasrah dengan wajah waspada, takut pria itu tekad dan melakukan hal yang buruk padanya.
Berhenti di depan ruangan UKS di mana para mahasiswa dan mahasiswi jika sedang tak enak badan atau pun sedang sakit. Revan pun menghempaskan tangan gadis itu dan menyuruh masuk kedalam ruangan itu dengan perintah lewat sorot matanya.
"Gak mau," tolak Aluna, ia pikir pria itu akan macam-macam padanya di ruangan ini.
"Kamu gak lihat tanganku luka, hah." bentak Revan saat melihat gadis tak mengerti juga.
Aluna pun melihat kearah luka itu yang ada di tangan pria itu, bekas luka kemerahan akibat tumpahan kuah yang ia bawa tadi. Dan ia pun bergegas masuk kedalam dan meminta salep dan obat pada penjaga itu.
"Tunggu sebentar ya? Saya ambilkan dulu," ucap penjaga itu yang akan mengambilkan pesanan Aluna.
Revan pun masuk dan duduk di ranjang tempat pasien dan menunggu gadis itu membawakan obat untuk mengobati lukanya yang ada di tangan.
"Lama banget sih," omel Revan, ia tak tahan lagi dengan tangannya yang perih.
"Sabar, ini juga mau di obati," jawab ketus Aluna sambil membawa obat dan air di wadah untuk membersihkan luka itu sebelum ia memberikan salep dan obat pada pria itu.
Aluna pun duduk di sampingnya dan meminta tangan yang luka itu untuk ia obati.
"Aw, pelan-pelan Napa," bentak Revan yang kesakitan saat di obati oleh gadis itu dengan menekan lukanya.
"Ini juga pelan, kamu nya aja lebay. Jadi cowok kok lemah banget." gurutu Aluna, ia mengusap tangan itu dengan pelan dan setelah itu ia pun memberikan salep pada luka bakar itu.
"Aduh perih banget ini? Kamu mau ngobatin apa mau bikin aku parah sih," omel Revan lagi, pasalnya salep yang di berikan oleh gadis itu sedikit perih dan Revan yang selalu di manja oleh sang Mamih merasa berbeda.
"Kamu tuh cewek apa cowok sih? Dari tadi ngeluh mulu, baru luka sedikit sudah mengeluh. Cemen." ucap Aluna yang membalas pria untuk ia marahi karena Aluna sudah pusing mendengar ocehan pria itu dengan luka tak seberapa.
"Heh, cewek aneh. Ini tuh sakit banget, kamu tuh tak bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini." balas Revan yang tak terima jika ia bukan cowok.
"Gue tuh sudah biasa ya dengan luka sekecil ini. Kadang lebih parah dari ini," ucap Aluna yang memberikan kisahnya tentang ia di jalanan tersebut bersama teman-temannya.
"Kan kamu tuh emang bukan cewek," ucap Revan yang melihat penampilan Aluna dari atas sampai bawah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gue tuh cewek ya? Dan, gue mampu mengandung tuh bayi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Ros Diana
nabrak lagi nabrak lagi 😄😄😄
2023-07-08
0
◌⑅⃝𖤐𝑘𝑎𝑧𝑢𝑚𝑖 [𝓗𝓲𝓪𝓽]𒈔
bagus nih kk cerita nya
2023-05-27
1