Sinar matahari yang masuk melalui sela jendela mengusik tidur lelap seorang gadis cantik yang tak lain adalah Aluna. Perlahan ia membuka kedua matanya. Mengerjapkan kedua matanya untuk menyesuaikan penglihatannya, dengan sirau cahaya yang masuk ke dalam kamar ini.
"Kepala gue kok pusing banget ya," keluh Aluna pelan seraya memijit pelipisnya dengan tangan kanannya.
Dengan susah payah Aluna ingin bangun dari tidurnya tapi membuat ia urungkan karena ia merasakan seluruh badannya sakit dan pegal.
"Kenapa badan gue juga pegal begini ya," keluh Aluna lagi yang belum menyadari jika tubuh bagian atas sudah polos saat selimut itu menyorot ke bawah.
Saat ia menyadari jika ia begitu kedinginan dan melihat keadaan dirinya dengan tubuh yang polos di bagian atas.
"Aaaaarrhhhh...," teriak Aluna yang begitu terkejut melihat keadaan seperti ini, segera Aluna menutupi bagian tubuhnya yang terekspos.
"Siapa yang lakuin ini padaku?" tanya Aluna pada dirinya sendiri.
Aluna yang terkejut dengan penampilannya yang tak memakai baju bagian atas membuat ia was-was di bagian tubuh bawahnya tersebut. Ia berdoa dan berusaha semoga yang di khawatirkan nya tak terjadi.
Aluna pun mengintip perlahan di bawah selimut itu,ia ingin memastikan langsung bahwa dugaannya salah.
Dan, betapa terkejutnya ia melihat bagian itu juga sama polosnya seperti bagian tubuh atasnya.
"Astaghfirullah, gimana bisa terjadi? Siapa yang sudah lakuin ini padaku?" lirih Aluna, ia takut dan hancur karena tak bisa menjaga kehormatannya yang ia miliki untuk masa depannya kelak bersama dengan suaminya itu.
Aluna adalah seorang gadis Tomboy tapi ia juga tahu apa yang harus di lakukan seolah istri dan kewajiban untuk suaminya. Tapi lagi lagi ia harus menelan pil pahit karena kesuciannya tak mungkin kembali.
Rasa nyeri di sekujur tubuhnya dan yang paling sakit di bagian pangkal pahanya itu. Lagi lagi Aluna penasaran dan ingin mengecek jika itu tak benar. Ia menggeser tubuhnya untuk melihat prei di ranjang tersebut. Dan benar saja, ada sebuah noda merah dan itu pasti darahnya.
Aluna pun merutuki kebodohannya dan mulai menyesal karena telah lalai menjaga kehormatannya. Yang ia pikirkan adalah kepercayaan seorang Papah yang selalu percaya dengannya.
"Pah, maafkan Luna yang telah mengecewakan Papah." ucap Luna dengan lirih sambil menangis sesenggukan.
Ia menutupi wajahnya dan menyalahkan dirinya karena tak bisa menjaga kehormatan dan nama baik keluarganya itu.
Aluna yang masih terisak dengan lirihnya tiba-tiba pintu terbuka. Aluna segera mendongakkan kepalanya keatas ingin melihat siapa yang telah berbuat ini padanya. Sebelum itu ia pun mengeratkan selimut itu untuk membungkus tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun.
Dan betapa kagetnya ia melihat sosok yang ia benci ada di hadapannya yang baru keluar setelah membersihkan tubuhnya. Aluna pun menatapnya dengan tatapan tajam seperti menentang permusuhan.
Pria yang masih memakai handuk sebatas perutnya itu berjalan dengan santainya dan menghampiri gadis yang masih ada di atas ranjang tersebut.
"Sudah bangun?" tanya pria itu berbasa-basi, walaupun ia tahu jika gadis itu sudah bangun dan duduk di atas ranjang.
Aluna tak menjawab ia menatapnya ingin bertanya dengan apa yang telah terjadi pada dirinya.
"Apa yang telah kamu lakukan pada ku , hah? Begitu bencinya kamu sehingga menjebak ku seperti ini." teriak Aluna, ia akan memberikan pelajaran pada pria itu karena telah mengambil kesuciannya.
Pria itu tersenyum penuh arti lalu duduk di pinggir ranjang tersebut untuk memberitahukan pada gadis itu.
Aluna yang takut, ia pun segera menggeser tubuhnya lebih jauh dari pria yang telah mengambil kesuciannya itu.
"Kamu tak ingat semalam?" tanya pria itu yang tak lain adalah Revan.
"Semalam? Memang kenapa dengan semalam?" tanya Aluna yang aneh dengan ucapan pria itu.
"Coba kamu ingat-ingat sebelum menuduh ku yang bukan-bukan," ucap Revan, ia pun bangun dan memakai bajunya di ruang ganti. Ia biarkan gadis itu untuk mengingatnya yang semalam.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku tak mengingatnya, memang ada apa dengan malam itu!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments