Viana dan Namira baru saja sampai di kantornya. Mereka langsung absen dan masuk ke ruangan masing-masing. Sebenarnya Viana sangat beruntung karena ia memiliki jabatan yang lumayan daripada Ira. Meskipun Ira lebih dulu masuk di kantor ini, tapi karena Viana jauh lebih unggul dalam segalanya, maka ia dipercaya untuk menjadi asisten manajer.
"Pagi pak" sapa Viana saat memasuki ruangan dan sudah melihat pak Aldo duduk di mejanya
"tumben dateng pagi" kata Aldo memantik perdebatan
"bapak tumben dateng subuh" kata Viana tak mau kalah
"saya baru dateng ko" kata Aldo lagi
"saya gak nanya ko" Viana menimpali
"kamu tadi bilang saya dateng subuh, ya makanya saya kasih tau saya baru dateng" kata Aldo jelas
"oh" jawab Viana singkat
"kenapa cuma oh?" suka-suka saya lah pak
"terserah kamu deh" kata Aldo mengakhiri percakapan tidak penting mereka.
"pak?" panggil Viana
"apa? kangen?" tanya Aldo percaya diri
"amit-amit. Nyesel saya pak manggil bapak"
"tinggal jujut aja apa susahnya sih" goda Aldo yang membuat Viana sedikit kesal
"bapak mau dengerin saya ngomong gak?" tanya Viana serius
"ia saya mau. Nikahi kamu juga saya mau ko" goda Aldo yang kini tangan kanannya menopang dagu untuk mendengarkan omongan Viana.
"karep mu bae lah pak" kata Viana dengan bahasa Jawanya yang tak dimengerti Aldo.
"Sam, bule yang kemarin kita temui positif mau join di perusahaan kita pak. Siang ini dia mau datang ke kantor buat ngurus segalanya" Kata Viana serius
"oh ya??" Aldo terkejut senang dengan mata yang melebar
"iya pak" jawab Viana meyakinkan Aldo
"kenapa kamu baru bilang sekarang?" Tanya Aldo
"dianya aja baru ngasih tau saya kemarin"
"dia hubungi kamu?"
"ia"
"kalian ketemuan?"
"ih kepo"
"saya nanya serius Viana!"
"gak ada urusannya juga sama bapak saya ketemuan atau gak"
"jelas ada" jawab Aldo penuh keyakinan
"apa?"
"manajer"
"manajer kalo di kantor. Di luar kantor saya gak ngakuin bapak manajer saya"
"terus apa? calon suami?"
"nganggep temen aja gak" jawab Viana enteng
"liat aja nanti" kata Aldo ambigu dengan maksud terselubung.
Setelah percakapan konyol berakhir, Aldo kembali fokus ke laptopnya begitupun dengan Viana yang sedari tadi fokus dengan formulir yang ia buat untuk Sam lengkapi.
Drrreeeeeetttttt
Ponselnya bergetar tanda pesan masuk. Viana tersenyum saat membaca isi pesan tersebut. Sedangkan Aldo yang matanya menangkap Viana senyum sambil melihat ponselnya merasa curiga.
"kenapa senyum-senyum kaya orang gila? pesan dari siapa?" Tanya Aldo penasaran
"dari Sam" kata Viana yang sudah membalas pesan Sam dan melanjutkan perkerjaannya di laptop
"awas aja kalo kamu baper sama bule itu" Kata Aldo memperingatkan
"udah deh pak gak usah ikut campur urusan pribadi saya"
"jelas-jelas itu bukan urusan pribadi tapi urusan saya juga karena kamu kenal dia atas izin saya"
"udah deh pak gak penting tau gak?"
" terserah kamu mau bilang penting atau gak. Saya hanya memperingatkan kamu bahwa hubungan kamu dan bule itu hanya sebatas rekan bisnis" ujar Aldo serius bahkan sangat serius.
"hubungan apa coba. Suka aja belum udah dibilang ada hubungan. Punya manajer berasa suami. Posesifnya diluar batas kemanusiaan" gerutu Viana di dalam hati.
Sedangkan Aldo kini merasa emosi. Hatinya terbakar api cemburu karen gadis yang ia sukai lebih tertarik dengan pria lain yang baru di kenalnya. "apa gue harus bersikap manis ke dia kali ya biar dia luluh dan jatuh cinta sama gue?" gumam Aldo dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
dewi am
seruuu, lanjut terus bacanya.. sambil terus ninggalin like juga.. 😍
mampir juga yuk ke novelku "hujan diujung fajar"
2020-04-22
0
Dina Puji Wahyuti
lucu
bikin senyum2 sendiri
2020-02-20
0
Qiyamul Atik
gak sabarrr
2019-11-08
1