Viana sedang bersiap-siap pergi untuk bertemu dengan Sam. Ia poles wajahnya dengan make-up tipis. Tidak perlu make-up tebal karena wajah Viana sudah cantik alami.
"ra gue keluar dulu ya" pamit Viana
"mau kemana lo?" tanya Ira yang baru keluar dari kamar mandi
"gue ada janji sama calon investor bule itu"
"lo mau nge-date?"
"dih kagaklah"
"terus?"
"dia ngajak gue ketemu hari ini karena kemaren kan batal gara-gara kaki gue sakit"
"oh... gue kira lo mau kencan"
"kagak PE'A. Umurnya juga beda jauh"
"emang dia umur berapa?"
"29 tahun katanya sih"
"ko lo bisa tau?"
"orang dia cerita waktu pertama ketemu. gak mudeng lo"
"santai aja kali. Lagian lo sama pak Aldo aja selisish umurnya 4 tahun"
"apa hubungannya lo bawa-bawa asisten gorila itu?"
"yaelah... jadi panggilan lo udah ganti lagi?"
"ah udah gue mau berangkat. Bye"
"ati-ati. Awas lo gak bawa oleh-oleh gak gue bukain pintu"
Viana segera mempercepat langkahnya. Dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 12.40 dan jadwal ketemu mereka adalah jam 13.00. Dapat dipastikan Viana akan datang terlambat.
Viana kini telah sampai di sebuah mall tempat mereka akan bertemu. Dilihatnya kembali jam sudah menunjukan pukul 13.10 menit. "oh shiiittt!" rutuk Viana dalam hati. Ia memang ketat jika masalah waktu karena Viana bukan tipe orang yang ngaret.
Viana melangkah terburu-buru. Ia melihat seseorang yang sudah duduk di restoran. Ya, siapa lagi kalo bukan Wisam alias Sam.
"Hi.. sorry for late" kata Viana meminta maaf dengan ekspresi tidak enak.
"gak apa-apa... Santai aja" kata Sam dengan senyum manisnya
"kamu mau pesen apa?" tanya Sam
"ini aja yang harganya agak miring.. hehehe" kata Viana blak-blakan
"yang mahal juga gak apa-apa nanti aku yang bayarin" kata Sam menawarkan
"gak usah repot-repot" kata Viana tertunduk malu padahal di hatinya ia ingin sekali menerima tawaran Sam
"kamu makin cantik kalo lagi malu-malu gitu" kata Sam yang membuat pipi Viana merah merona. Viana tidak menjawab ia hanya senyum tersipu malu.
Suasana nampak hening. Sam diam seribu bahasa sambil melihat sekeliling. Sedangkan Viana masih tertunduk diam menahan malu. Ia tak berani menatap wajah Sam. Entah kenapa pikirannya begitu blank. Tidak ada satu katapun disana. Setelah 10 menit tanpa bicara, akhirnya makanan dan minuman yang mereka pesan datang.
Viana yang biasanya di kosan makan seperti orang kelaparan, namun di depan Sam ia makan dengan begitu anggun. Ia memasukan makanan ke dalam mulutnya sedikit-demi sedikit dan tak lupa ia sediakan tisu di samping piringnya agar tidak belepotan setelah makan.
"jadi gimana Mr. Sam?" tanya Viana membuka percakapan
"jangan panggil saya Mr. panggil Sam" pinta Sam
"ok.. jadi gimana Sam?" Viana mengulangi lagi pertanyaannya.
"Saya mau join diperusahaa kamu tapi dengan satu syarat" kata Sam serius.
"apa itu?" Viana penasaran
"kamu harus selalu meluangkan waktu buat saya karena mungkin saya butuh kamu untuk menjelaskan perkembangan bisnis kita"
"oh itu... baiklah" Viana tersenyum lebar tanda senang. Lain halnya dengan Sam. Entah apa yang sedang difikirkan oleh Sam.
"Besok saya akan datang ke kantor kamu" Kata Sam lagi
"ok. Kabari aja kalo udah sampai di kantor" Kata Viana
"Setelah ini mau kemana lagi?" tanya Sam
"pulang"
"kenapa buru-buru?"
"then?"
"lebih baik kita jalan-jalan dulu keliling mall"
Viana mengangguk setuju. Ia tak mampu menolak ajakan Sam karena ia harus terus membuat investornya tersebut merasa nyaman dan cocok agar tidak ada masalah ke depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments