Hari minggu ini, Viana berencana untuk bertemu dengan Sam setelah hari Jum'at kemaren mereka tak jadi bertemu karena kaki Viana yang terkilir. Beruntung, sakitnya tidak terlalu parah sehingga ia bisa sembuh dalam waktu kurang dari 2 hari.
Mereka berdua akan bertemu di mall Thamrin.
Viana sengaja bangun pagi-pagi sekali agar ia bisa mencuci pakaiannya setelah itu jogging keliling komplek. Gadis ini memang sangat suka Jogging. Selain menyehatkan badan, olahraga ini menjaga badannya agar tetap ideal.
Satu jam Viana berolahraga, namun belum ada tanda-tanda ia ingin menyudahinya. Viana yang kini sedang duduk di pinggiran trotoar terkejut dengan suara klakson mobil yang berbunyi nyaring pas di depannya.
"***!" kata Viana kaget
"woy nenek lampir minggir" ucap Aldo di dalam mobil. Padahal jalanan masih lebar namun Aldo sengaja mengganggu Viana
"dasar manusia terkutuk kau!"
"kalo mau ngemis jangan disini" ledek Aldo sambil tertawa. Ia memang senang membuat Viana marah. Di luar kantor, Aldo memang musuh bebuyutan Viana. Namun di kantor, mereka bisa menjadi partner kerja walaupun masih dibumbuhi keributan kecil.
Tanpa basa-basi, Viana langsung melempar botol minuman yang masih terisi air setengah.
buuuuukkkk....
Botol itu mengenai kepala Aldo dan Aldo pun tersungkur ke depan. Viana yang melihat kejadian itu panik bukan main. Ia langsung membuka pintu mobil Aldo dan di raihnya kepala Aldo.
Kini kepala Aldo sudah berpindah di dada Viana. Viana memeriksa bagian mana yang cidera sambil ia mencoba menyadarkan Aldo. Ia sudah mengoleskan minyak kayu putih, namun tak ada tanda-tanda Aldo akan membuka matanya.
"aduh... gimana ini" kata Viana panik. Ia berfikir sejenak kemudian ia posisikan kepala Aldo di lengannya yang mukanya menghadap ke muka Viana. Ia mengambil nafas panjang dan mendekatkan wajahnya ke wajah Aldo. Perlahan Viana membuka mulut Aldo dan ia dekatkan bibirnya untuk memberi nafas buatan.
huuuuufffff.....huuuuuufffff.....huuuuufffff
Aldo pun membuka mata. Ia menatap Viana yang penuh dengan kehawatiran. Ia belai pipi mulus Viana dan
"au" jerit Aldo saat Viana mencubit tangannya keras
"kamu gak apa-apa?" tanya Viana tanpa merasa bersalah. Ia mencubit Aldo agar Aldo tidak pingsan lagi.
"dari tadi juga gue udah gak apa-apa" jawab Aldo santai
"maksud lo?" Viana heran
"Ia gue pura-pura pingsan hahahah" Aldo tertawa keras
"apa??????" mata Viana melotot
"gue mau tau aja reaksi lo gimana. Eh ternyata di luar dugaan"
"Aldo sialan kau!!" Viana mengacak-acak rambut Aldo tanpa ampun
"maaf...maaf.. ia deh ampun" pinta Aldo di tengah amukan Viana
"dasar buyut macan!" Viana kesal dan meninggalkan Aldo. Ia bergegas kembali ke kosan dengan hati yang masih menyimpan dendam karena ulah Aldo.
"tunggu pembalasan gue" batin Viana sambil mendengus kasar.
Sementara itu Aldo masih tak percaya dengan apa yang dibuat Viana saat ia pura-pura pingsan. Bibirnya pun mengembang jika mengingat kejadian barusan. Jemarinya menyentuk kedua bibirnya. Ia masih bisa merasakan sentuhan dari bibir Viana.
Aldo kemudian melanjutkan perjalanannya untuk ke pasar. Niat awalnya memang ingin pergi ke pasar yang jaraknya cukup jauh. Di tengah perjalanan, ia melihat Viana yang sedang duduk di trotoar. Ide isengnya pun muncul. Sebenarnya bukan iseng. Ia memang rindu bercengkrama dengan gadis yang menjadi asistennya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Rose Yura🌹
hai.. aku mampir nih jempolnya sampai sini dulu ya, nyicil. hehe bintah 5 syudah...
semangattt
2020-05-25
0