Jam menunjukan pukul 5 sore. Kini waktu pulang telah tiba. Viana segera bergegas keluar tanpa permisi pada Aldo dan langsung menghampiri Ira. Kebetulan ruangan mereka bersebelahan.
Sekitar 45 menit, mereka telah sampai di kosan. 45 menit bukanlah waktu yang sebentar bagi mereka. Sebenarnya perjalanan dari kantor ke kosan pun sebaliknya hanya memakan waktu 25 menit. Namun karena Jakarta selalu macet, maka waktu tempuhnya jadi cukup lama.
Sesampainya di kosan mereka langsung membersihkan diri dilanjut dengan makan. Ya, kegiatan rutinitas mereka setelah pulang kerja adalah mandi, makan, dan istirahat.
"Vi, gue perhatiin ko muka lo kaya kepiting rebus" Kata Ira memulai percakapan
"oh ya? apa jangan-jangan make-up yang gue pake gak cocok kali ya?" tanya Viana polos
"bukan itu o'on" Sahut Ira kesal melihat betapa polosnya teman dekatnya itu.
"lah terus?" tanya Viana heran
"lo lagi jatuh cinta ya?" tanya Ira to the point
"apa???? jatuh cinta? hahahaha" jawab Viana dengan tertawa keras. Namun tak ia pungkiri, jantungnya selalu berdegup kencang jika mengingat tentang Aldo. Namun ia selalu menepis perasaannya.
"buset!! lo ketawa kaya kunti ya. Gak kira-kira!"
"abisnya lawakan lo bagus"
"terus ada apa dengan muka lo yang warnanya berubah jadi semu merah gitu?" Ira mencerca Viana dengan pertanyaan.
"gue harus cerita aja kali ya sama Ira. Barangkali dia bisa ngartiin kenapa jantung gue jadi kenceng begini detakannya. Apa jangan-jangan gue ngidap suatu penyakit ya? hiiiihhhh... amit-amit. Jangan sampe" Gumam Viana dalam hatinya.
"nah kan lo gak bisa jawab sekarang" kata ira lagi
"ah... anu ra... duh gimana ya gue ngomongnya" Viana seakan sulit untuk merangkai kata
"gue ini sahabat lo dari kuliah. Udah cerita aja apa susahnya sih"
"oke...oke gue akan cerita. Jadi gini, pas meeting ada salah satu bule yang minta nomor gue biar enak ngabari bisa join atau gak. ya udah kan gue kasih. Eh pas perjalanan pulang buyutnya si macan ngomel-ngomel gak jelas. Dia bilang gue cewe gampangan ngasih nomor ke cowo bule. Trus Dia bilang kalo bule itu ngirim pesan ke gue, gue harus laporan sama buyut macan.."
"buyut macan tuh siapa?" potong Ira
"ya buyut macan, si Aldo"
"lo kalo manggil orang seenaknya aja. Lanjutkan!"
"terus gue ngambek. Diruangan dia minta maaf tapi gak gue ladenin. Kemudian dia hampiri meja gue dan narik dagu gue. Kita berdua saling tatapan..."
"cie...... bentar lagi ganti status lo ya" potong Ira lagi
"Dengerin dulu PE'A, gue belum selesai cerita" protes Viana. Ira pun membungkam mulutnya dengan kedua tangannya. "Gue gugup kan tatap-tatapan kaya gitu, trus muka gue palingkan dari dia dan gue bangun mau cuci muka takut keliatan muka berubah warna. Pas gue baru satu langkah, dia narik tangan gue kenceng terus gitu" lanjut Viana malu.
"gitu apa? yang jelas donk!" Ira penasaran
"bi..bi..bir gue nempel ke bibir dia" jawab Viana terbata-bata
"aaaaaaaaaaa..." teriak Ira spontan karena terkejut dengan cerita akhir Viana.
"brisik lo!" Tangan Viana membungkam mulut Ira
"Vi, gue gak mimpi kan?" tanya Ira memastikan
"lo lagi sekaratul maut" jawab Viana
"sialan lo!! terus habis itu apa lagi?" tanya Ira
"habis itu jantung gue detakannya makin kenceng. Apa gue kena serangan jantung kali ya?" tanya Viana polos.
"bego! Lo lagi jatuh cinta" Jawab Ira kesal dengan tingkah polos Viana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
rdj
aku sudah mampir
aku sudah like sampai sini ntar dilanjut lagi...
aku juga sudah rate 5
semangat thor 💪
2020-05-22
0
emilia andriana
ngakak ,,serangan jantung,,😅😅iyee kudu periksa ya mba
2020-04-26
0
Dsyy
Sampai sini dulu aku titip jempol ya kk😘nanti aku lanjutin 🙏👍👍
2020-04-18
0