"Ya ampun lama banget sih itu bocah" gerutuk Viana sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 7 pagi.
"Namira cepetan, nanti kita telat" Ucap Viana pada temen sekamarnya. Padahal di dalam kamar Namira sedang menyiapkan bekal untuk makan siang mereka berdua. Begitulah watak Viana, ia tidak sabaran dalam segala hal.
"bawel!!! paling juga nanti suruh push-up kalo telat" jawab Namira enteng.
"Eh eh eh... enteng banget ya jawabnya. Lengan aku masih sakit gara-gara push-up kemarin." sewot Viana
"huh dasar manja!"
"biarin... weeek" jawab Viana setengah meledek.
Selang beberapa menit mereka berangkat ke kantor dengan naik kendaraan umun khas Jakarta. Ya, apalagi kalo bukan trans Jakarta alias busway. Transportasi umum ini adalah transportasi favorit Viana karena bisa di bilang sangat murah jika dihitung-hitung dari kosan sampai di kantor mereka. Disamping itu, Viana menyukai transportasi ini karena nyaman dengan disuguhi pemandangan gedung-gedung pencakar langit. Berdesakan di dalam busway bukanlah hambatan bagi ke-dua insan tersebut.
Viana dan Namira bekerja di sebuah kantor investasi yang ada di Jakarta Selatan. Disini Viana memiliki banyak teman mulai dari kalangan menengah ke atas. Namun demikian, Viana adalah seorang yang sangat sederhana karena ia juga terlahir dari keluarga yang bukan orang kaya.
Viana Putri Pertiwi merupakan seorang gadis berumur 24 tahun dengan badan yang mungil namun seksi. Tingginya hanya 158 cm dengan berat 48 kg dan berkulit kuning langsat khas Nusantara membuat tubuhnya terlihat ideal. Hidungnya yang mancung dan bibir yang kemerahan bak buah delima membuat penampilannya semakin sempurna.
Banyak teman lelaki Viana yang tertarik dengan fisiknya. Namun Viana enggan untuk menanggapi mereka karena ia tahu bahwa mereka hanya main-main saja. Bahkan Viana sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Hanya buang-buang waktu pikirnya.
"Vi, besok kamu temenin saya ketemu investor dari Perancis yang akan menanamkan saham diperusahaan kita" Pinta pak Aldo yang merupakan Eksekutif Manajernya.
"sama siapa aja pak?" tanya Viana
"kita berdua aja. Kamu kan asisten saya dan kamu tau sendiri kalo bahasa Inggris saya tidak selancar kamu" Jawab Pak Aldo
"baik pak" Jawab Viana sopan.
Setelah pak Aldo keluar dari ruangan, Viana mendengus pelan. Ia sebenarnya malas untuk menemani pak Aldo bertemu investor asing karena sudah pastinya ia yang akan banyak bicara. Bukan eksekutif manajernya itu.
"aku tuh males kalo harus nemenin beliau Ira" gerutu Viana pada Namira dengan panggilan akrab Ira.
"heh bocah, itu udah kewajiban kamu sebagai asistennya" Jawab Ira sambil menggeplak pelan pundak Viana dengan penggaris di tangannya.
"abis beliau tuh cerewet banget orangnya kalo di depan kita, tapi mendadak jadi pendiam kalo di depan investor asing" kata Viana sedikit berbisik.
"hahaha.. ya udah tinggal minta tukeran posisi aja. kamu yang jadi eksekutif manajer dan beliau jadi asisten kamu" Jawab Ira sambil tertawa.
"ngawur! yang ada mulutnya bisa longsor gara-gara kebanyakan ngomelin aku nanti" jawab Viana asal.
"Kalian lagi ngomongin saya ya! bukannya kerja malah sibuk gibah" Pak Aldo tiba-tiba muncul di belakang Viana dan Ira.
"ah gak ko pak Kami lagi diskusi aja" Kilah Viana
"udah cepetan lanjut kerja. Dan kamu Viana, pelajari ini sebelum kita ketemu sama investor asing lusa nanti" pak Aldo menyodorkan Map yang berisi materi tentang perusahaan mereka.
"siiaaaaap komandan!" jawab Viana dengan mengangkat tangannya seraya memberi hormat pada pak Aldo. Melihat kelakuan kocak asistennya, pak Aldo hanya menepuk jidatnya pelan. Ya, ada saja tingkah Viana setiap harinya yang membuat manajer gantengnya menggelengkan kepala ataupun menepuk jidatnya.
Melihat tingkah sahabatnya, Ira hanya tersenyum menyeringai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Emonee
up lagi Thor
2020-09-09
1
Rabaniyasa
top bgt
2020-05-27
0
Kim Miso
aku baru baca sini thorrrr smngattt up laginyaaa
2020-05-27
0