Dara tak bisa berkata apa-apa lagi ketika mendengar kalimat itu dari kekasihnya. Ternyata selama ini Demian merekam perbuatan mereka di kamar ini jika sewaktu-waktu hal ini terjadi.
"Kenapa kau tega padaku, Demian. Padahal aku mencintaimu dengan begitu tulus. Bahkan aku rela menyerahkan sesuatu yang berharga pada diriku untukmu." Dara menangis sesenggukan sambil terduduk di lantai kamar itu.
Ingatannya pun kembali pada nasehat ayahnya yang selalu melarangnya untuk berhubungan dengan Demian.
"Demian itu anak dari seorang pria yang suka gonta-ganti wanita."
"Demian itu sama seperti ayahnya yang pasti tidak akan setia pada satu wanita saja."
"Jangan pernah berhubungan dengannya lagi karena dia pasti akan meninggalkanmu."
Tak hanya nasihat ayahnya, dia juga mengingat pesan adiknya yang pernah mengingatkan bahwa dia pernah melihat Demian bersama wanita lain di spa. Rasa cintanya yang telah membuatnya buta sehingga tak memperdulikan ucapan orang-orang.
"Sudahlah, Sayang. Kau tidak perlu menangis seperti itu. Begini saja, kau pulang dan singkirkan bayi itu, lalu kita bisa kembali bersama. Tapi kali ini kita tidak hanya berdua, tapi bertiga."
Ucapan Demian membuat Dara terlihat sangat jijik dan muak. Dia pun berdiri dengan sorot mata yang begitu tajam.
"Aku akan tetap mempertahankan bayi ini. Terserah jika kau tidak mau bertanggung jawab atau mengakuinya. Aku akan membesarkannya dan akan kupastikan jika dia tidak akan menurunnya sifat burukmu!" ucap Dara sambil menunjuk wajah Demian.
"Itu terserah padamu. Kalau kau sanggup, silakan besarkan dia sendiri, aku sama sekali tidak peduli. Anak hanya akan membuatku menjadi terbebani. Jangan pernah mengatakan padanya jika aku adalah ayahnya. Jika sampai ini bocor ke publik, aku akan menyebarluaskan fotomu tanpa busana!"
Dara tak lagi menanggapi omongan Demian. Dia pun segera pergi dari tempat itu dengan air mata yang terus membasahi pipinya. Tak disangka kisahnya akan seperti ini. Mengandung seorang anak yang ditolak oleh ayah kandungnya sendiri.
Dia pun mengemudikan mobilnya menuju ke rumahnya. Tempat dimana orang tuanya menunggunya dengan cemas karena sejak pagi Dara belum pulang.
Dan sesampainya di rumah, kedua orang tuanya terkejut melihat keadaan Dara yang sangat kacau. Wajahnya terlihat sangat sembab, pertanda bahwa dia terus menangis tanpa henti.
"Dara, ada apa, Nak? Kenapa kau jadi begini?" tanya Diana sambil menghampiri anaknya dan membawanya duduk di sofa.
"Apa ini ada kaitannya dengan Demian? Apa yang telah dia lakukan padamu? Katakan pada Papa," ucap Robby dengan sorot mata yang begitu tajam.
"Katakan, Dara, apa yang telah dia lakukan padamu sehingga kau seperti ini?" Diana masih terus memaksa anaknya agar mau berbicara.
"Aku....aku hamil, Ma, Pa, tapi Demian tidak mau bertanggung jawab. Dan kalau sempat hal ini tersebar ke publik, maka dia akan menyebarluaskan fotoku." Akhirnya Dara angkat suara. Membuat kedua orangnya kaget dan syok mengetahui anak pertama mereka hamil di luar nikah. Terlebih lagi, Demian tidak mau mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Kan sudah dari dulu Papa bilang kalau Demian itu tidak baik untukmu. Tapi kau masih saja berhubungan dengannya. Bahkan mamamu malah mendukungnya! Lihat apa yang terjadi sekarang! Kau dicampakkan begitu saja!" Robby pun murka dan menumpahkan segala kekesalannya pada sang istri yang menurutnya turut andil dalam sikap Dara yang membangkang padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Yuli maelany
lagian kalo Damian d awal adalah seorang yang tanggung jawab pasti gak bakalan mau pacaran lama lama tanpa ikatan yang sah,.....
2023-06-05
0
Liasitimarlia
kalau dah gini kasian juga sama c dara 🤗🤗
2023-06-04
0
Tati st🍒🍒🍒
itu resiko buat kalian
2023-06-04
0