Beberapa minggu kemudian.
"Saya terima nikahnya Shiren Mahendra binti Robby Mahendra dengan mas kawin seratus lima puluh gram emas dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi? Sah?" ucap seorang penghulu pada orang yang hadir menyaksikan acara sakral itu.
"Sah!!!" Ucap mereka semua serempak.
Kini, Shiren dan Arthur Akhirnya bisa menikah. Penghulu dan juga para saksi sudah dibayar untuk tutup mulut mengenai pernikahan ini. Sesuai permintaan Arthur, tidak ada yang boleh tahu jika dia sudah menikah. Karena tersorot media adalah hal yang paling dia benci dengan keadaan seperti ini.
"Shiren, selamat, ya, sekarang kau sudah menjadi istri Tuan Arthur. Baik-baiklah di sini dan turuti apa yang beliau mau. Jangan sampai kau membuat papamu malu, Sayang," ucap Robby sambil mengusap kepala sang anak.
"Ya, Pa, aku akan mendengarkan ucapan Papa," sahut Shiren sambil mengangguk.
Sedangkan ibu tiri dan kakaknya tidak mengucapkan sepatah katapun padanya. Mereka hanya sibuk mencari muka dengan Abraham berharap akan diberikan hadiah lagi.
Mereka memang diberikan hadiah lagi, tapi hanya tiket liburan sekeluarga jika mereka ingin menghabiskan akhir tahun ini ke luar negeri.
Meski kecewa karena hadiahnya sangat murah, tapi mereka tetap tersenyum agar tidak dianggap sebagai penjilat. Mungkin kalau mereka menerima semua apapun yang diberikan oleh Abraham, pria tua itu tidak akan bosan-bosannya memberikan mereka hadiah.
Setelah semuanya selesai, Mereka pun segera pulang ke rumah masing-masing. Begitu juga dengan Abraham yang sudah siap dengan kopernya. Sore ini dia akan langsung terbang ke luar negeri untuk menikmati sisa hidupnya meskipun hanya diketahui oleh dokter pribadinya dan juga Shiren. Karena Arthur hanya mengetahui jika kakeknya menjalani pengobatan di luar negeri yang menurutnya tidak terlalu berbahaya karena sang kakek hanya mengeluh sakit kepala saja.
Mereka hanya mengantarkan Abraham sampai ke depan pintu. Shiren dapat melihat senyuman sang kakek sebelum meninggalkan rumah itu.
Dia masih ingat dengan pesan sang kakek saat makan malam itu. Dia harus menjaga dan merawat Arthur dengan baik karena di dunia ini Arthur tidak punya siapa-siapa lagi.
Shiren hendak mendorong kursi roda Arthur untuk masuk ke dalam. Namun, Arthur dengan cepat menepis tangannya dan pergi sendirian. Meski kursi roda sudah dilengkapi dengan fitur canggih.
Untuk pengaplikasiannya, ada sebuah joystick untuk mengatur maju, mundur, dan belok dari si kursi roda elektrik itu. Satu pegas hidrolik juga disematkan untuk memudahkan penggunanya menyesuaikan ketinggian meja ataupun mengambil barang di atas rak. Untuk kecepatannya sendiri, kursi roda elektrik dibekali dengan mesin yang menghasilkan tenaga 70 rpm. Sehingga bisa berjalan dengan kecepatan maksimal 15 sampai 20 km/jam.
"Tunggu sampai aku menyuruhmu. Kau tidak berhak melakukan sesuatu tanpa kusuruh. Apa kau mengira jika aku ini orang yang tidak berguna?"
Ucapan Arthur membuat nyali Shiren langsung ciut. Dia memundurkan tubuhnya yang masih dibalut busana pengantin dan membiarkan Arthur pergi sendiri.
Seorang pelayan menghampirinya dan memperkenalkan diri.
"Saya adalah Jenifer, ketua pelayan di sini. Mari, Nona, saya antarkan ke kamar anda," ucap Jenifer sambil membawakan tas koper milik Shiren.
Dia pun ikut ke atas dan pergi ke pantai tiga. Di sana, ada banyak ruangan yang belum banyak diketahuinya.
"Nona, ini adalah kamar anda. Dan di sebelah adalah kamar Tuan Arthur. Di sini ada pintu yang menghubungkan ke kamar tuan Arthur. Jadi, jika sewaktu-waktu Tuhan atur membutuhkan bantuan anda, Nona tidak perlu memutar lagi." Jenifer menjelaskan dengan begitu detail.
"Baik, apa yang harus saya lakukan setiap hari?"
"Nona harus tetap berada di sisi Tuan Arthur. Mengantarkannya sebelum pergi kerja, dan menyambutnya sepulang bekerja. Jangan terlambat atau Tuan Arthur akan marah. Nona juga harus menyediakan makanan untuk Tuan Arthur dan membawakannya ke kamar tepat jam tujuh, tidak boleh lewat, atau kecepatan. Mungkin rentang waktunya sekitar dari jam enam lewat lima puluh tujuh, sampai jam tujuh tepat."
"Ba-baik, lalu, kalau soal mandi, dan lainnya," ucap Shiren ragu. Sebenarnya inilah yang dia ingin tanyakan tadi. Apakah dia harus memandikan Arthur juga?
"Kalau mandi dan lainnya, Tuan Arthur bisa melakukannya sendiri karena kamarnya sudah disertai alat canggih. Di kamar mandi, ada alat yang akan membantu memindahkan tubuhnya. Begitu juga di kamar ganti, ada alat yang akan memakaikan pakaiannya. Bahkan ketika akan tidur, ada juga alat yang akan membawanya ke tempat tidur. Fitur kamar canggih ini sudah didesain oleh pekerja terbaik di luar negeri. Nona tidak perlu ikut andil dalam hal itu karena Tuan tidak suka dianggap lemah."
Shiren pun berpikir, pantas saja tadi Arthur menepis tangannya. Ternyata karena itu.
"Baik, aku mengerti." Shiren sedikit lega karena dia tidak harus memandikan Arthur. Sebenarnya dia tidak masalah dengan itu, tapi, dia sedikit risih jika harus memandikan pria dewasa seperti Arthur.
"Dan satu hal yang penting, Nona. Di sana ada layar." Jenifer menunjukkan sebuah layar menyerupai televisi yang ada di sudut ruangan. Ternyata itu adalah layar CCTV yang berada tepat di depan kamar Arthur.
"Anda harus selalu mengawasi monitor itu untuk mengetahui kapan Tuan Arthur keluar. Karena anda harus berada di sisinya meskipun hanya diam di belakangnya."
"Jika dia bagian tengah malam dan keluar sedangkan aku masih tidur?
"Bel ruangan anak berbunyi jika Tuan Arthur keluar sampai anda membuka pintu. Dengan begitu anda tidak akan terlambat. Apakah ada lagi yang ingin anda tanyakan?"
"Hmm, soal itu…. Apakah Tuan Arthur suka bangun tengah malam dan keluar?"
"Kalau soal itu, saya tidak pernah melihat beliau keluar sebelum jam tujuh."
Shiren bisa bernafas lega karena dia tidak perlu bergadang. Apakah ini bukan kandang singa lagi baginya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Ayas Waty
baik baik ya Shiren
2023-05-26
0
Yuli maelany
sedikit sedikit aku mulai mengerti kenapa tuan Abraham lebih inginkan shiren yang jadi istri Arthur,selain karena baik shiren juga pasti akan menepati janjinya untuk setia dan merawat Arthur bagaimanapun keadaannya,dan Shireen d yakini akan lebih kuat untuk menghadapi Arthur dengan segala mood yang berubah tiap waktu....
2023-05-23
0
Nadiyah1511
shiren'y jgn lemah2 amat lah thor bwt karakter yg sedikit kuat gtu
2023-05-23
0