Menikahi Suami Cacat
Di sebuah rumah yang cukup besar di tengah kota.
"Apa? Aku harus menikah dengan laki-laki cac*t, Pa?" tanya Shiren tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Manik matanya menangkap sesosok pria separuh baya yang masih terduduk dengan wajah penuh tekanan.
"Papa tidak punya pilihan selain melakukan ini, Shiren. Kau harus menikah dengan Tuan Arthur karena perusahaan Papa sedang diambang kebangkrutan. Dan Papa sudah menawarkanmu pada kakeknya karena hanya itulah jalan satu-satunya agar kakeknya mau menganggap lunas semua hutang Papa," ucap Robby, yang merupakan ayah dari Shiren.
"Apa? Jadi Papa menjualku?" Shiren menatap tak percaya pada sang ayah yang dengan tega menjualnya pada seorang pengusaha yang cac*t itu.
"Maafkan Papa, Shiren, Papa tidak punya pilihan lain. Kebetulan, kakeknya hanya tertarik padamu."
"Apa yang menarik dariku, Pa? Aku hanyalah seorang wanita yang bahkan tidak mengenal make up! Aku hanya seorang…." Shiren tak bisa berkata-kata lagi. Dia hanya menunjukkan pakaian kerja yang masih dipakainya karena hendak pergi bekerja.
Ya, dia hanyalah seorang pekerja di apotek. Dia tidak kuliah, sehingga tidak berkesempatan memiliki pekerjaan yang lebih bagus.
Dan bekerja di perusahaan ayahnya adalah hal yang tak mungkin karena larangan dari ibu tirinya yang tak sudi jika dia menginjakkan kakinya di sana.
"Papa tidak tahu, tapi sepertinya kakeknya ingin agar cucunya menikah agar ada yang merawatnya karena dia semakin menua dan sakit-sakitan."
"Tapi mengapa denganku?"
"Ya karena kau yang paling pantas bersamanya. Mana mungkin aku?" Tiba-tiba seorang gadis cantik dan berpakaian rapi datang dan menemui mereka.
Dia adalah Dara, anak dari pernikahan pertama ayah Shiren. Mereka memang memiliki perbedaan kasih sayang di sini. Mungkin karena Shiren adalah anak dari selingkuhan Robby yang telah lama meninggal.
"Kak, tapi aku berhak menentukan jalan hidupku," ucap Shiren menatap sang kakak dengan mata berkaca-kaca.
"Jalan hidup apa yang ingin dilalui anak seorang pelakor?" Dara menaikkan alisnya, menatap Shiren dengan tatapan mengejek.
"Dara benar, untuk ukuran anak pelakor seperti dirimu, sepertinya kau memang yang harus mengorbankan dirimu. Tebuslah kesalahan ibumu di masa lalu dengan ini. Mungkin saja sekarang dia bisa tenang setelah mengalami siksaan pedih akibat menghancurkan rumah tangga orang lain!"
Seorang wanita separuh baya pun datang dan menimbrung. Dia adalah Diana, istri dari Robby, ibu kandung Dara, dan ibu tiri Shiren. Sedangkan ibunya Shiren bernama Rindi. Wanita itu meninggal setelah melahirkan Shiren.
Diana pun menarik Dara agar pergi meninggalkan Robby dan Shiren yang sedang berdebat.
Shiren tak mampu berkata apapun lagi setelah mendengar kalimat pedas dari sang ibu. Ayahnya tak mampu lagi membelanya karena tak memiliki kuasa.
"Nak, Papa mohon, menikahlah dengan Tuan Arthur dan selamatkan perusahaan kita." Robby mendatangi Shiren dan berlutut di hadapannya.
Shiren yang terkejut langsung meraih ayahnya agar segera berdiri kembali. Rasanya tak pantas jika seorang ayah berlutut di depan anaknya sendiri.
"Pa, jangan seperti ini, ku mohon."
"Kalau begitu turutilah permintaan Papa," ucap Robby sambil menangkupkan kedua tangannya.
Shiren menarik nafas panjang, lalu mengeluarkannya secara perlahan. "Baiklah, Pa, aku mau."
Mendengar ucapan Shiren, Robby pun langsung tersenyum senang. Setidaknya kini dia bisa tenang karena hutangnya akan segera lunas. Ya, meskipun dia merasa sangat aneh karena kakek Arthur malah memilih Shiren yang jauh di bawah kakaknya. Jika Dara adalah wanita karir yang sangat cantik dan dipuja banyak lelaki, lain halnya dengan Shiren yang sama sekali tidak berpenampilan menarik dan hanya seorang penjaga apotek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Ayas Waty
kisah yang menarik....
2023-05-26
0
🌈Rainbow🪂
mampir
2023-05-24
0
Yuli maelany
nyimak sekaligus geregetan meskipun ini masih bab permulaan....
2023-05-22
0