Orang lain

Keesokan harinya.

Shiren sedang bersiap-siap karena hari ini dia harus ke salon untuk merawat tubuhnya agar saat menikah dia terlihat cantik. Ke salon pun bukan karena keinginannya sendiri, tetapi juga karena keinginan dari Abraham. Dia sudah mengirimkan sopir taksi yang akan mengantarnya ke sebuah spa tempatnya bisa memanjakan dirinya.

Terlihat Dara yang menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Dia tertegun melihat penampilan Shiren yang sangat mewah itu. Dia tahu berapa harga outfit, sepatu, serta tas yang dikenakan Shiren.

"Dari mana kau mendapatkan barang-barang mahal yang kau pakai saat ini?" tanyanya dengan tatapan iri.

"Tadi aku mendapatkan kiriman dari Tuan Abraham. Karena hari ini aku harus pergi ke spa dan Tuan Abraham tidak mau jika aku terlihat kampungan," ucap Shiren dengan tatapan lembut. Tak pernah sekalipun dia menaruh rasa benci pada kakaknya meskipun setiap hari dia selalu diperlakukan tidak adil.

"Ternyata memang banyak yang menyadari bahwa kau sangat kampungan. Syukurlah, kau memang pantas bersanding dengan pria lumpuh seperti Arthur." Dara tersenyum sinis sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah itu untuk pergi bekerja.

Shiren hanya bisa menghela nafas panjang. Cacian dan makian kakaknya seperti tadi adalah makanan sehari-hari baginya. Dia tidak pernah sekalipun mendapatkan keramahan atau kelembutan dari sang kakak yang malah dikenal orang lain sebagai wanita yang baik dan ramah. Tentu saja tidak akan ada yang percaya jika aslinya, Dara adalah orang yang angkuh dan kejam pada adiknya.

Shiren pun pergi bersama sopir yang sudah datang menjemputnya. Mereka pun pergi ke sebuah spa mewah yang ada di tengah kota. Terlihat Shiren yang begitu kagum dengan kemewahan yang ada di spa itu. Banyak sekali wanita-wanita cantik yang keluar masuk ke dalamnya. Bahkan ada juga artis yang sedang melakukan perawatan di sana.

Shiren pun masuk dan duduk di ruang tunggu karena gilirannya sekitar 10 menit lagi. Dia pun meluangkan waktunya untuk bermain ponsel.

"Sayang, aku sudah selesai perawatan, jemput aku, ya," ucap seorang wanita yang baru saja duduk di samping Shiren.

Wanita itu baru saja keluar dari ruangan dengan aroma tubuhnya yang sangat harum. Dirinya terlihat sangat cantik dan seksi, dipadu dengan rambut coklat dan juga dress yang memperlihatkan bagian dad*nya.

Setelah menelpon, wanita itu kembali menerima panggilan namun bukan dari kekasihnya.

"Iya, Mil, aku sudah selesai perawatan. Setelah Demian menjemputku, aku akan ke rumahmu."

Mendengar nama Demian, tentu saja mata Shiren terbelalak. Apakah Demian yang dimaksud wanita itu adalah kekasih kakaknya? Ah, tapi nama Demian di dunia ini sangat banyak, mana mungkin pria itu adalah kekasih Dara.

"Iya, iya, aku baru saja memintanya untuk menjemputku."

"Apa? Kekasihnya? Masa bodoh dengan itu, yang penting aku mendapatkan apa yang aku mau dari priaku tak peduli dia punya kekasih atau istri."

"Hahaha, kau benar, lagi pula dia belum menikah dengan kekasihnya. Dan aku rasa, memang tidak ada pernikahan di antara mereka. Aku merasa dia tidak mencintai kekasihnya. Dia hanya mengikuti hawa n*fsunya saja."

Ucapan wanita itu semakin membuat Shiren penasaran. Namun dia tidak berani menanyakan apakah pria itu benar-benar Demian kekasih Dara?

"Sudah dulu, ya, sepertinya sebentar lagi dia akan sampai. Tunggu aku di rumahmu, aku akan membawakan makanan yang banyak untukmu."

Wanita itu langsung mematikan ponselnya. Sekilas Shiren melihat wallpaper hp-nya adalah foto wanita itu bersama seorang pria yang bajunya pernah dipakai Demian. Rasa penasarannya pun semakin bertambah.

Hingga ketika kekasih wanita itu datang, betapa terkejutnya Shiren ketika melihat orang yang keluar dari mobil adalah Demian, kekasih Dara. Dia pun langsung memunggungi mereka sebelum Demian melihat wajahnya.

"Sayang, kenapa lama sekali?" ucap Wanita itu tanpa bisa dilihat oleh Shiren.

"Maaf, Sayang, tadi aku sedang ada tamu. Ayo, sekarang aku antar. Kemana?"

"Ke rumah Milli. Tapi kita mampir dulu membeli makanan untuk dia."

"Baiklah, ayo."

Mereka pun segera pergi dari tempat itu. Shiren yang tak habis pikir dengan Demian yang berselingkuh dari kakaknya langsung mengirimkan pesan untuk sang kakak.

"Kak, barusan aku melihat Demian bersama wanita lain di spa." Begitulah kalimat yang Shiren kirimkan ke nomor kakaknya.

Tingg!

[Aku tahu kau tidak suka padaku, tapi tidak begini juga caranya. Kau berusaha menghancurkan hubunganku dengannya, ya? Apa kau iri karena mendapatkan suami cac*t?]

"Tidak, Kak, aku benar-benar melihatnya. Percayalah, aku tidak bohong."

[Aku tidak akan pernah percaya pada anak hasil perselingkuhan seperti dirimu, dasar anak har*m!]

Shiren menghembuskan nafas panjang. Seharusnya dia tidak memberitahu kakaknya karena dia tahu responnya akan begini. Mana mungkin Dara lebih mempercayai omongan Shiren daripada pacarnya.

"Sudahlah, sebaiknya aku tidak perlu ikut campur dengan hubungan orang lain." Shiren menyimpan kembali ponselnya. Perasaannya sedikit menyesal karena mencoba untuk mencampuri hubungan Dara dan Demian. Tapi, dia memang tidak ingin melihat Dara terluka atau bersedih. Tapi, jika Dara tidak percaya, dia bisa apa?

Terpopuler

Comments

Ayas Waty

Ayas Waty

dibilangin ngeyel ntar nyesel Lo

2023-05-26

0

Nadiyah1511

Nadiyah1511

atuh tdi mah d foto/video ais dasar s shiren mah trus kirim k'dara bukan SMS....geregt ih💜🙏💜💪💜☺️💜

2023-05-23

0

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

nah kan bener Damian selingkuh,kacian deh kamu dara🤪

2023-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!