Hadiah

Sesampainya di rumah.

"Apa yang kau bawa itu?" tanya Diana saat melihat Shiren pulang dengan membawa tiga paper bag.

"Tuan Abraham memberikan ini untuk kalian," ucap Shiren sambil menyerahkan ketiga paperbag itu kepada mereka.

Mereka pun langsung menerimanya dan membuka isinya.

"Astaga, ini indah sekali," ucap Diana sambil memperlihatkan sebuah cincin berlian yang didapatkannya.

"Benar, Ma, ini bagus sekali." Dara juga melihat kalung berlian berlian yang didapatkannya. "Papa dapat apa?" tanyanya sambil mengintip isi paper bag Robby.

"Sebuah jam tangan, tapi…." Robby memperlihatkan jam tangan mewah itu kepada mereka.

"Astaga, ini kan jam tangan merk terkenal. Harganya saja bisa di atas 1M. Bagaimana mungkin Tuan Abraham mau memberikan ini secara cuma-cuma untuk kita?" ucap Diana yang masih tak percaya.

"Katanya itu hadiah untuk kalian," sahut Shiren yang berlalu meninggalkan mereka menuju ke kamar.

Bahkan mereka sama sekali tidak menanyakan bagaimana acara makan malam ini? Bukankah mereka tahu bahwa yang didatangi Shiren adalah orang yang lumayan kejam? Kalau ibu dan kakaknya dia tidak mempermasalahkan karena selama ini mereka pun tidak peduli. Tapi ayahnya? Mengapa dia tega mengabaikan Shiren demi jam tangan milyaran itu?

Shiren hanya bisa menghapus air matanya. Dia memang sedang berada dalam dilema. Tetap di sini batinnya akan tersiksa. Namun, menjadi istri seorang pria cac*t yang kejam juga bukan hal yang bagus.

"Pa, ini bagus sekali. Aku tidak pernah menyangka jika Tuan Abraham sebaik ini pada kita. Mama bisa memamerkan semua ini kepada teman-teman arisan Mama." Diana berdecak senang sambil terus memperhatikan cincin yang didapatnya.

"Benar, Ma, aku juga pasti akan menjadi pusat perhatian setelah memakai berlian ini," ujar Dara yang langsung memakai kalung berlian itu.

"Tidak sia-sia kita menikahkan anak itu dengan Tuan Arthur. Di samping dia bisa melunasi hutang perusahaan, kita juga mendapatkan hadiah mahal ini secara gratis." Diana tersenyum senang sambil menatap suami serta anak kandungnya.

"Jadi, bisakah kalian bersikap lebih lembut padanya? Toh, sebentar lagi dia akan meninggalkan rumah ini. Tidakkah kita bisa memberikan saat-saat terakhir yang indah untuknya? Karena dirinyalah kita bisa mendapatkan barang-barang mahal ini," ucap Robby yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari istri dan anaknya.

"Jangan pernah berpikir hal itu akan terjadi, Pa. Dia itu tetap anak dari pelakor yang telah menghancurkan keluarga kita." Dara menatap tak percaya pada sang papa yang masih berpikir bahwa mereka akan menerima Shiren, orang yang selama ini mereka benci.

"Ya, Sayang, jangan pernah berpikir aku akan memaafkan merasa sakit hatiku dulu ketika wanita itu datang ke rumah ini dalam keadaan hamil! Dia itu sama menjijikannya seperti ibunya."

"Tapi, sebenarnya dia…"

"Sudahlah, Pa, aku sedang tidak ingin membalasnya karena moodku sedang bagus. Jangan sampai Papa menghancurkan mood kami karena terus membicarakannya." Dara pun pergi ke kamarnya sambil terus memperhatikan kalung berliannya.

Dia pun langsung berfoto bersama kalung berlian itu dan mengunggahnya ke sosial media.

[Kata mama aku bercahaya seperti berlian ini. Benarkah? Terima kasih orang baik.]

Begitulah caption yang tertera pada unggahannya. Membuat banyak orang langsung berkomentar dan menanyakan siapa yang telah memberikannya hadiah.

Namun, mereka menduga bahwa yang memberikan kalung itu adalah kekasih Dara sendiri, yaitu Demian. Namun, Dara tak berkata apa-apa. Dia menghargai perasaan kekasihnya jika dia mengatakan bahwa kalung itu bukan dari kekasihnya. Biarlah orang berpersepsi beda-beda tentang siapa pemberi kalung berlian itu.

"Andai saja Tuan Arthur tidak cac*t, sudah pasti aku akan bersedia menjadi pengantinnya. Aku memang sangat mencintai kekasihku. Tapi, jika harga seperti ini yang bisa diberikannya, maka aku bisa mengecualikan Demian lagi. Hahaha, aku bicara apa, sih, biarlah pria untuk itu hidup bersama Shiren. Mereka kan sama-sama malang. Biarlah aku yang menikmati hadiah-hadiah mewah setelah menjadi iparnya. Shiren, aku tidak bisa memungkiri bahwa saat ini kau menjadi pembawa keberuntungan dalam keluarga kita."

Tersenyum seorang diri hingga ponselnya berdering dan menunjukkan bahwa itu adalah panggilan dari kekasihnya. Namun bukan panggilan biasa, melainkan panggilan video.

"Halo, Sayang."

[Hai, Sayang, aku rindu sekali padamu.]

"Aku juga rindu, tapi belakangan ini aku sangat sibuk. Maafkan aku, ya."

[Sayang, dari mana kau mendapatkan kalung berlian itu? Aku tahu kalung itu berharga ratusan juta, bahkan sampai milyaran.]

"Ah, kalung ini? Aku mendapatkannya dari tuan Abraham. Dia memberikan kami masing-masing hadiah dan aku mendapatkan kalung ini. Bagus, tidak?"

[Bagus sekali, Sayang, sangat cocok untukmu. Mengapa mereka tiba-tiba memberikan kalian hadiah?]

"Shiren baru saja pulang dari acara makan malam bersama mereka dan membawa hadiah ini. Aku tidak banyak bertanya padanya, jadi jangan suruh aku untuk menjawab mengapa mereka memberikannya."

[Hahaha, ya, Sayang, aku mengerti. Oh ya, bisakah kau memberikan aku semangat? Malam ini aku akan lembur, tapi aku membutuhkan semangat darimu.]

"Tentu, apa yang bisa aku berikan?"

[Aku ingin melihatnya. Rasa rinduku membuatku semakin gila.]

"Sepertinya kau sangat kecanduan dengan tubuhku, ya." Dara pun membuka beberapa kancing kemejanya, lalu memperlihatkan isi di dalamnya pada Demian.

[Terima kasih, Sayang, sekarang aku jadi semangat. Besok, aku mohon temuilah aku. Aku sangat merindukanmu.]

"Maaf, Sayang, sepertinya kalau besok aku tidak bisa karena ada rapat penting. Bagaimana kalau lusa saja?"

[Tidak masalah, Sayang. Aku akan menunggumu.]

Mereka pun mengakhiri panggilan karena Demian harus segera bekerja. Dara melanjutkan tugasnya untuk berswafoto. Dia memotret dirinya sebanyak-banyaknya sampai menemukan foto yang cantik lagi karena satu foto untuk pamer rasanya tidak akan cukup.

Terpopuler

Comments

Ayas Waty

Ayas Waty

dasar kang pamer.....ehhh kayaknya pak Robby punya rahasia tentang ibunya Shiren

2023-05-26

0

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

akurasa dia bukan lembur kerja yg positif tapi yg negatif😁

2023-05-23

0

Tati st🍒🍒🍒

Tati st🍒🍒🍒

bapaknya malehoy,ga bisa tegas

2023-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!