Taman Rumah Sakit di London
Chris tampak termenung mendengar ucapan Rania yang mengatakan bahwa dia stay clean demi dirinya bukan demi Rania. Meskipun Chris sangat mencintai Rania, tapi gejolak jiwa mudanya ditambah dengan lingkungan yang mendukung, membuat Chris ikut terpengaruh dengan hidup bebas para atlet.
Dia memang salah, tapi itu hanya pelampiasan biologis saja tanpa ada perasaan disana. Chris menatap pintu tempat Rania masuk sejak sepuluh menit yang lalu tapi tetap saja dia berharap gadis itu keluar lagi. Pria bermata biru itu menghela nafas panjang dan yakin gadis nya tidak akan keluar lagi dari rumah sakit.
Akan aku buktikan! Pertama-tama aku harus menemui Opamu dan mengambil hatinya. Chris pun berdiri lalu berjalan menuju mobil yang disewanya dan kembali ke bandara.
***
Oxford University setahun kemudian...
Biana memasuki ruang kelas kuliah aljabar linear Oxford University dengan wajah dinginnya dan melihat para mahasiswa nya langsung duduk tertib saat dirinya masuk. Biana sendiri sebenarnya merasa kesal dengan Harvard University tempat dia bekerja sebagai dosen yang dengan seenaknya mengirimkan dirinya menjadi dosen tamu Oxford University selama satu semester.
Sebenarnya bagus dirinya bisa mendapatkan ekstra kredit yang menaikkan poinnya sebagai dosen yang berprestasi tapi kalau sistemnya mendadak dan dia hanya ada waktu persiapan tiga hari, rasanya kan pengen lempar dekan nya ke Empang Opa Luca !
"Good morning. Perkenalkan nama saya Biana Pascal, dan saya yang akan menjadi dosen tamu anda selama satu semester..." Biana menghentikan ucapannya ketika melihat seseorang masuk dengan tampang usil. Gadis itu langsung melengos melihat siapa yang datang. "Good morning your highness. Wekermu rusak?"
Pangeran Richard Carrington of England
"Morning Bia..."
"Miss Pascal, Richard !" balas Biana judes membuat semua orang disana menahan nafas karena Biana dengan cueknya memanggil Pangeran Richard Carrington of England, putra mahkota Kerajaan Inggris dengan nama depan !
Richard menggelengkan kepalanya dengan wajah songong yang membuat Biana ingin melemparnya dengan buku tebal Harry Potter yang dibawanya.
"Yes Miss Pascal ... " Richard pun ngeloyor duduk di kursi kosong. Jika orang tidak tahu, Biana dianggap kurang ajar ke putra mahkota tapi sebenarnya Biana dan Richard sudah saling mengenal dari kecil karena sering bertemu di berbagai acara keluarga besarnya. Ayah Richard, Raja Henry, adalah sahabat Raja Sean Léopold dari Belgia. Putra Sean, Arsyanendra adalah sahabat Richard dan Biana, Rania, Hyde dan Vicenzo sering main bersama hingga mereka remaja.
Biana menatap judes ke pangeran satu itu. Dan sekarang dirinya benar-benar jengkel ke dekan Harvard yang seenaknya mengirim dirinya ke Oxford.
***
Richard menatap cara Biana menerangkan mata kuliah yang paling dia benci tapi dirinya harus mengambilnya demi menggenapi sistem kreditnya. Richard sendiri sudah proses pembuatan skripsi tapi karena mata kuliah aljabar selalu dihindarinya dan sekarang dosen pembimbingnya mengancam kalau dirinya tidak mengambil mata kuliah itu, meskipun dirinya putra mahkota Inggris, tetap dia tidak akan meluluskannya.
Dan sekarang seperti menjadi double kill karena dia kuliah di mata kuliah yang dia benci plus dosennya adalah adik sahabatnya yang dikenal dingin dan mulut pedas. Untuk pertama kalinya Richard menyesal tidak mengambil dulu-dulu.
Biana melirik ke arah Richard yang mengikuti kuliah dengan malas dan diam - diam gadis itu hendak membuat pangeran Inggris itu sengsara yang tidak membawa nikmat.
***
Royal Hospital London... Weekend
"Jadi si Richard itu jadi mahasiswa kamu?" tanya Rania saat Biana mengunjungi dirinya dari Oxford.
"Yup." Setiap weekend Biana memang memilih pergi ke London untuk berkumpul dengan Rania dan sepupunya yang tinggal disana, Elfesya McCloud putri Eagle dan Elane McCloud serta Edward dan Eléonore McGregor, anak Charles McGregor dan Raine Blair.
"Terus? Dia berbuat ulah?" tanya Rania yang sedang istirahat sambil makan siang bersama Biana di taman rumah sakit.
"Yup. Terlambat setiap kuliah. Memang hanya lima menit tapi kan ngajak gelut !" gerutu Biana. "Mentang-mentang pangeran jadi seenak udelnya sendiri !"
"Kayaknya udelnya Richard rada bodong deh" gumam Rania yang membuat Biana melongo.
"Kok tahu?" tanya Biana sambil memakan saladnya.
"Kayaknya sih..." Rania mengedikkan bahunya.
"Isshhh, ngadi-ngadi lu !" balas Biana kesal.
"Bagaimana dengan singa gurun? Masih ngejar kamu?" tanya Rania yang tahu tentang Leonardo Rossi, atlet Rodeo yang mengejar sepupunya itu.
"Masih lah dan dia ngamuk ke aku."
"Why?" Rania sedikit kesal mendengar pria keturunan Italia itu ngamuk ke sepupu nya.
"Aku lupa undangan nonton pertandingan Rodeo nya... Lagi" jawab Biana cuek. "Lho bukan salahku kalau jadwalnya bertepatan aku memberikan bimbingan skripsi."
Rania terbahak. "Ya wassalam kalau begitu."
"Sudah tahu aku kan menjadi dosen, tidak bisa seenaknya kabur ke New York atau New Jersey seenaknya. Aku aja jarang pulang ke Maryland kalau nggak libur panjang juga." Biana pun menghabiskan saladnya.
"Si Leo masih berharap kamu menjadi pasangannya dan tinggal di ranch? Macam Opa Fathir dan Oom Pahlevi?"
Biana mengangguk. "Tapi kan kamu tahu sendiri Ran, aku bukan tipe seperti itu. Passion aku adalah menjadi dosen bukan tiap pagi kasih jerami ke sapi, kuda dan kambing."
Rania terbahak. "Aku kok nggak kebayang kamu bangun pagi, pakai baju flanel kotak-kotak, topi cowboy, jeans lusuh, mengambil tumpukan jerami dan memberikan makan hewan ternak."
"Tuh kan, kamu saja nggak kebayang, apalagi aku ! Lagipula, aku yakin Daddy dan opa juga tidak setuju aku bersama dengan singa gurun !" ucap Biana yakin.
***
Gedung FBI Quantico Virginia
Pedro Pascal sedang melakukan panggilan video dengan Omar Zidane untuk membahas kasus pembunuhan lintas negara bagian yang sudah dipastikan adalah pembunuhan berantai.
"Kira-kira kapan kamu bisa ke Quantico OZ? Aku sedang mengumpulkan semua agen FBI dari setiap negara bagian untuk bisa menangkap unsub ini."
"Dia terakhir melakukan pembunuhan dimana?" tanya Omar Zidane yang sudah naik pangkat menjadi chief FBI New York.
"Oklahoma. Dan aku takutkan dia akan pergi ke Dallas Texas." Pedro menatap Omar serius.
Daftar Negara Amerika Serikat
"Aku usahakan segera ke Quantico. Aku tidak mau unsub ini menjadi Ted Bundy kedua dengan membunuh total 52 orang di negara bagian Amerika bahkan sampai Hawaii." Omar tersenyum ke rekan kerja, sahabat dan juga iparnya.
"Thanks Bro." Suara ketukan di pintu ruang kerja Pedro berbunyi dan seorang agen FBI berdiri di sana. "Ada apa agen Peterson?" tanya Pedro ke agen FBI bernama Scott Peterson yang baru saja lulus Quantico dan sekarang menjadi asistennya. Scott adalah lulusan termuda FBI, usianya baru 22 tahun.
"Ada seorang pria mencari anda, Chief" jawab Scott.
"Siapa?"
"Katanya bernama Leonardo Rossi" jawab Scott Peterson.
"Leonardo Rossi?" Pedro tampak berpikir.
"Apakah dia pria yang mengejar Biana?" goda Omar.
Pedro tertegun. "Kamu benar OZ ! Punya nyali juga dia datang ke Quantico. Suruh dia masuk Agen Peterson."
"Yes Chief." Pria tampan itu pun keluar dari ruang kerja Pedro.
"Jangan bilang dia mau melamar Biana..." goda Omar.
"Berani lamar Biana, aku suruh lari keliling Quantico!" ucap Pedro judes membuat Omar terbahak.
***
Scott Peterson akan ada ceritanya sendiri dengan Elfesya McCloud
Akan hadir sekitar Agustus atau Oktober hanya di Noveltoon
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
ellyana imutz
masyaallah kk han hobi tebar racun ni....cln mantu ne mas Eagle g jauh dr agen y...lengkap sdh aneka profesi ngumpul jd 1 kluarga pratomo ..big profesi ada lo..
2023-06-14
2
wonder mom
lingkaran yg samoo😍😍stl pedro, OZ, skrg petterson. pindah berjamaah wis
2023-06-14
1
M
asik. novel baru. anaknya Angel.
2023-06-14
1