Rumah Chris Armstrong
"Chris!" panggil sang ayah, Donnie Armstrong ke putranya yang baru pulang sekolah.
"Ya Dad?" balas Chris.
"Lihat ini." Donnie menyerahkan amplop dengan logo Dallas University. Meskipun semua bisa dilakukan dengan email, tapi beberapa universitas masih mengirimkan surat tertulis.
Chris mengerenyitkan dahinya. Dallas University? Apakah aplikasiku diterima.
"Kapan datang Dad?" tanya Chris sambil perlahan membuka amplop surat itu. Tadi pagi sepulang Daddy kerja.
Sedikit gemetar, Chris membuka amplop surat itu dan mengambil selembar kertas disana yang terlipat rapi lalu membukanya. Mata biru Chris tampak bergerak membaca tulisan yang berada disana dan setelahnya menatap ayahnya.
"Dad..."
"Bagaimana Chris?" tanya Donnie.
"Aku diterima... beasiswa di Dallas University..." ucapnya tertahan.
Donnie menatap Chris terharu dan langsung memeluk putranya. "That's so awesome Chris."
"Yes Dad. Thanks God." Chris membalas pelukan ayahnya.
Chris Armstrong tinggal bersama ayahnya Donnie yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit Bellevue. Ibu Chris, Anne-Marie, sudah meninggal tiga tahun akibat kanker rahim. Sejak ibunya meninggal, ayahnya seperti kehilangan arah dan sempat menjadi alkoholik. Chris lah yang berusaha menyembuhkan kebiasaan Donnie sebelum menjadi lebih parah.
"Dad... Bagaimana dengan Daddy kalau aku tinggal ke Dallas?"
"Son, ayah akan ikut pindah dengan mu. Ayah ingin mencari suasana baru. Bagaimana?" Donnie menatap putranya.
"That's a good idea ( ide yang bagus ). Lagipula aku khawatir jika Daddy sendirian disini."
"No, Son, Daddy juga ingin melihat kamu bertanding" senyum Donnie.
Chris memeluk ayahnya lagi. "Love you Dad."
"Daddy love you more, Son."
***
Waktu pun berlalu dan tiba waktunya untuk acara prom night dimana Rania tidak terlalu memperdulikan acara yang banyak ditunggu murid-murid SMA. Kalau dikira yang mengajak Rania menjadi pasangan prom night tidak ada... Salah besar ! Banyak senior dan teman seangkatannya mengajak gadis judes tapi cerdas itu menjadi teman prom night hanya saja Rania masih belum memutuskan untuk pergi dengan siapa.
Gadis itu sedang membaca papan pengumuman yang sering memasang berbagai info termasuk kerja paruh waktu untuk murid SMA di saat liburan musim panas. Rania ingin bekerja di tempat yang berbeda dengan lingkungannya. Bukan uangnya yang dia cari tapi pengalaman nya. Blaze dan Samuel pun sudah mengijinkan putrinya bekerja paruh waktu.
"Cari apa?"
Rania hanya mengacuhkan suara pria yang berdiri di belakangnya.
"Rania, cari apa?" balas Chris sambil berbisik di sisi telinga nya.
"Summer job."
Chris menatap bingung ke arah Rania. "Buat apa? Kamu kan tidak kekurangan?"
Rania menoleh ke arah pria yang lebih tinggi darinya. "Cari pengalaman lah Armstrong. Meskipun orang tuaku kaya, tapi kan yang kaya mereka. Aku sendiri yang ingin mencari pengalaman bekerja."
Chris melihat bagaimana gadis itu mengenakan pakaian yang bukan dari brand besar. Bisa dilihat dia memakai pakaian dari Zara dan H&M saja, jeans juga dari Levi's, sepatu cukup Converse. Brand yang masih bisa dibeli di bawah $100 rata-rata.
"Ran..." panggil Chris ke Rania yang sedang mencatat di bukunya dan mengambil gambar dengan ponselnya.
"Ya?"
"Kamu pergi prom bersama aku ya?*
Rania menatap Chris. "What?"
"Aku tahu kamu belum punya pasangan. Jadi bagaimana kamu pergi denganku?"
Rania tersenyum. "No thank you."
"Why? Apa kamu takut dengan pandangan para cewek - cewek ?"
Rania menggelengkan kepalanya. "No, Chris. Aku akan datang sendirian." Gadis itu lalu meninggalkan Chris yang melongo.
Kenapa Rania tidak terlalu excited datang ke prom?
Bingung lu bang? Samaaa
***
Rania berjalan menuju taman sekolah lalu membuka iPadnya. Gadis itu lalu mengetik lamaran pekerjaan paruh waktu ke beberapa tempat yang mengadakan summer job buat anak SMA.
Rania bukannya tidak excited dengan prom night tapi dirinya teringat saat Junior high school, menjadi korban prank seniornya yang sempat ditaksir. Dia sudah menunggu di rumah untuk dijemput tapi pria itu tidak datang. Akhirnya Rania datang bersama dengan Dicky, pengawalnya. Betapa terkejutnya ketika melihat seniornya malah pergi dengan gadis paling populer di sekolah.
Sejak saat itu, Rania malas dengan yang namanya prom night dan jadinya hingga sekarang dirinya belum mau menerima ajakan para pria yang ingin menjadi pasangannya.
Dan sekarang si Armstrong pun ikutan! Rania menghembuskan nafasnya. Di balik sikapnya yang tampak kuat tidak ada beban, Rania memiliki ketakutan tersendiri mendapatkan penolakan dan prank. Meskipun dianggap memiliki segalanya, Rania termasuk remaja yang insecure. Dia tidak memiliki banyak teman karena baginya, buat apa punya teman banyak - banyak tapi tidak tulus dengannya.
"Jadi melamar summer job?"
Rania mengangguk. "Jadi Tay-Tay. Lihat, ada lowongan menjadi asisten kasir di Target, asisten kasir di butik Manhattan..."
"Kamu serius ingin jadi asisten kasir?" tanya Taylor.
"Kamu sendiri?"
Taylor memperlihatkan email yang menunjukkan dia mendapatkan pekerjaan magang sebagai asisten layout butik. "Aku kan ingin bekerja sebagai manager store butik terkenal jadi aku senang diterima disini sebagai tambahan pengalaman lah!"
"Kamu sudah dapat pasangan prom?" tanya Rania.
"Sudah. Sama Dicky !" pekik Taylor tertahan.
Rania melongo. "Dicky? Dicky ku? Pengawal aku?"
"Technically, dia bukan Dicky mu ! Dan ya dia mau karena sekalian mengawal kamu dan aku. Tapi mostly akan lebih lama bersamaku sih..." Wajah Taylor tampak berbinar-binar.
"Jangan macam-macam tapi kamu Tay-Tay. Kamu masih minor!" ancam Rania galak.
"Well..."
"Tay-Tay !" hardik Rania kesal.
"Iya iyaaaa. Ya ampun !" Taylor cemberut terkena bentakan Rania.
Rania menggelengkan kepalanya kesal dengan kerusuhan sahabatnya. Darah ABG lagi puber memang deh ! Tunggu, kok aku tidak macam Tay-Tay ya ... Naksir siapa juga nggak tahu.
***
Penthouse Joey dan Georgina Bianchi
"Kamu nggak berangkat prom?" tanya Joey ke cucunya yang masih duduk manis di sofa sambil memainkan ponselnya. Rania sudah berdandan dan Georgina lah yang paling heboh mendandani cucu perempuannya.
"Nunggu Dicky jemput Tay-Tay, Opa."
Suara telepon Joey berbunyi dan pria blasteran Italia Jawa Arab Amerika itu mengangkatnya. "Ya Jeff? Rania? Dia disini... Really?" Joey menatap Rania yang memberikan wajah bingung.
"Suruh dia naik Jeff." Joey tersenyum.
Tidak lama suara bel di pintu penthouse Joey terdengar dan Rania berjalan untuk membukanya. Betapa terkejutnya gadis itu melihat seorang pria mengenakan suit dan kacamata hitam, berdiri di hadapannya.
"Halo Rania. Dokter Bianchi ada?" senyum Chris.
"Ngapain cari Opa?" balas Rania curiga.
"Mau meminta ijin. Aku boleh masuk?"
Rania menyingkirkan tubuhnya dan pria itu pun masuk ke dalam penthouse mewah tersebut.
"Dokter Bianchi" sapa Chris Armstrong.
"Chris Armstrong. Punya nyali juga kamu datang kemari" kekeh Joey.
Rania yang melihat interaksi keduanya hanya bergantian menatap opa dan seniornya.
What's going on here?
Yang tetiba nongol...
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
istri darmayanty
Dicky dan Tay Tay jadian kah?
2024-05-16
1
wonder mom
ciri khas manusia yg nekad pdkt anak gadis klan gesrek. lgs ke sumbernya
2023-06-09
1
M
restu d tgan cris, selauin gentle . kmu atlit olaraga kesukaan joy.
2023-05-27
1