Public High School Manhattan New York
Rania menerima telepon dari Biana saat jam makan siang. Sambil mengemil kentang goreng nya, gadis itu tersenyum mendengar cerita sepupunya yang hanya beda beberapa bulan saja.
"Kamu kasih uppercut siku?" gelak Rania tidak percaya sepupu geniusnya bisa melakukan hal itu.
"Yup. Efeknya dashyat Rania. Terkadang aku lupa untuk tidak keluar krav Maga yang diajarkan Oom Wira dan Tante Chisato" jawab Biana.
"Berarti kamu kuliah di Harvard tahun depan bisa jaga diri, Bia."
"Itu juga yang Daddy bilang. Kan Opa Joey ngajar di Harvard meskipun beda fakultas..."
"Oom Pedro tidak cari aib orang tua yang punya anak-anak macam monyet itu? Tukang keroyokan macam kèthék seranggon aja!" umpat Rania kesal.
( kèthék artinya monyet, seranggon artinya jahat. Dalam filosofi bahasa Jawa, ucapan ini berarti kumpulan orang yang hendak berbuat jahat ).
Biana terbahak. "Kamu tuh casing Tante Bee inside Oom Bebek."
"Lha meh piye. Bapakku wong Jowo je" jawab Rania dengan logat Jawa membuat Biana semakin terpingkal.
"Ampun deh kamu Ran" kekeh Biana.
Rania hendak mengatakan sesuatu tapi mengurungkan niatnya karena Chris Armstrong duduk di hadapannya... sendirian.
"Bia, nanti aku hubungi lagi. Ada ular sawah di depanku" ucap Rania dengan bahasa Indonesia.
"Hah? Ular sawah..." kekeh Biana. "Oke deh. Hajar saja Ran. Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam." Rania menyimpan ponselnya. "Apa hal wahai makhluk demit?" .
"Kamu muslim?" tanya Chris bingung.
"Yup. Masalah?"
"Nope. Hanya tidak menyangka saja..."
"Memang kenapa?"
"Nope. Look Rania, aku hendak mengundang kamu menonton pertandingan Football 🏈 besok Sabtu. Front row ( baris depan ). Hitung-hitung mensupport sekolah kita."
"Aku tidak suka American Football. Olah raga kok barbaric" sahut Rania cuek sambil memakan salad nya.
Chris melongo. "Really, Rania? Barbaric? Lha kamu apa? Brutal?!"
"Apanya?" Rania menatap Chris lempeng.
"Main hajar dan banting orang."
"Oh itu beda Demit. Itu namanya membela diri sedangkan kalian maju bruk lempar pigskin terus touchdown. Apaan tuh? Tidak paham aku !" sahut Rania cuek.
"First, panggilan pigskin sudah tidak berlaku Rania, kita memanggilnya ball. Kedua, itu ada seninya, hampir mirip dengan sepakbola."
"Dengar Demit, kenapa namanya American Football padahal mostly bolanya dipegang, bukan digiring pakai kaki. Harusnya diganti American Handball! Aneh deh kadang-kadang. Kagak masuk akal!" Rania menatap tajam ke Chris yang hanya geli mendengar argumentasi gadis cantik itu.
"Kamu harus membaca sejarahnya Rania."
"Ogah ! Karena tidak penting dan unfaedah di aku jadi buat apa menuh-menuhi otak aku."
Chris menatap Rania lembut. "Kamu harus belajar Rania, karena kamu akan terikat denganku..."
Rania menatap Chris tidak percaya. "Terikat? Denganmu? Soal?"
"Karena... " Chris memajukan tubuhnya. "Kita akan bersama... lamaaaa."
Rania menoyor dahi Chris. "In your dream Demit !!"
Chris terbahak. "Aku tidak tahu apa artinya demit tapi aku yakin itu panggilan sayang mu padaku" ucap pria bermata biru itu yakin.
Rania melongo. Whaaaatttt?! Panggilan sayang? "Wait buddy, demit itu bukan panggilan sayang ! Artinya itu ..."
"Bagiku itu panggilan sayang, Rania. Thanks baby. Jangan lupa datang di pertandingan. Aku sudah menyiapkan kursi untuk mu. This Demit harus latihan dulu. Bye !" Chris pun berdiri dan berjalan meninggalkan Rania yang masih terbengong - bengong.
"Apa dia gak sadar kalau artinya demit itu setan?" gumam Rania.
***
Taylor yang baru menyusul Rania makan siang, hanya bisa menatap sahabatnya bingung didatangi oleh Chris Armstrong.
"Ngapain itu Captain America menghampiri kamu, Ran?" tanya Taylor.
"Dia... Memberikan kursi front row untuk pertandingan football besok Sabtu" jawab Rania santai.
"Kamu kan benci American Football!" gelak Taylor. "Opamu saja yang demen Basket dan American Football."
"Makanya itu. Aku malas nontonnya. Mana paham lah aku ! Kalau sepakbola, nah aku baru paham !"
"Lalu bagaimana?"
"Ya nggak datanglah, Tay-Tay. Gitu aja kok repot !" sahut Rania.
***
Hari Pertandingan Sabtu
Chris sudah siap dengan baju football yang biasa disebut Jersey. Pria itu sudah memakai helm dan bantalan bahunya lalu menoleh ke arah tribun penonton. Dirinya mencari sosok Rania di front row tapi kursi yang dibooking nya kosong.
Kemana cewek mafia itu? Chris celingukan dan melihat sahabat Rania bersama dengan cowok kemayu itu datang. Pria bermata biru itu lalu menghampiri Taylor yang duduk bersama Shaun.
"Taylor !" panggil Chris ke gadis berambut pirang itu.
"Yes Armstrong?" jawab Taylor.
"Mana Rania?" Mata Chris jelalatan mencari sosok Rania.
"Dia tidak akan datang, Armstrong! Rania memilih di rumahnya daripada menonton pertandingan. Palingan dia kalau weekend membuat brownies atau memasak" jawab Taylor.
Chris menatap Taylor dan Shaun bergantian.
"It's true man. Aku pernah ke rumahnya Rania dan dia memasakan aku banyak makanan enak" timpal Shaun.
Chris mendengus kesal. Awas cewek mafia itu ! Akan aku bejek-bejek !
***
Kediaman Keluarga Prasetyo
"HAAATSSSYYIIINNGGGG!"
Rasendriya atau Rase menoleh judes ke kakaknya yang sedang membuat chicken katsu. "Mbak, kamu kebanyakan kasih merica itu !"
Introducing Rasendriya Bianchi Prasetyo
"Nggak kok ! Bikin seperti biasanya ..." Rania menatap adiknya yang jauuuuuhhhh lebih menyebalkan darinya.
"Paling tepung roti masuk ke hidung kamu ... Dan jadilah katsu yang super jorok... Addduuuhhh !" Rase memegang kepalanya yang kena lempar wortel. "Moooommmm! Mbak Ran lempar makanan lagiiiii !"
"Raniaaaaa ! Jangan lempar kol ke kepala adikmu!" balas Blaze dengan teriak juga.
"Aku lempar pakai wortel !" sahut Rania.
"Apalagi pakai wortel ! Bugs Bunny bisa nangis !" balas Blaze lagi.
Samuel yang mendengar keributan antara istri dan dua anaknya, hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Rania, bukannya ada pertandingan football di SMA kamu?* Samuel menatap putrinya yang sibuk di dapur.
"Daddy, kan aku tidak pernah suka olah raga itu. Mending olahraga catur" jawab Rania.
"Catur itu olahraga otak mbaaaakkk..."
"Masih mending daripada olah raga yang namanya salah kaprah bertahun-tahun... " balas Rania cuek.
Suara notifikasi ponsel Rania berbunyi dan gadis itu membaca pesannya.
📩 Tay-Tay : Ran, kamu kesini dong. Chris cari kamu.
Rania lalu membalas pesannya.
📩 Ran-Ran : Ngapain? Kan sudah kubilang aku tidak tertarik.
📩 Tay-Tay : Datanglah sebentar. Kita kalah delapan poin.
Rania mendengus. Bodo amat kalah delapan poin.
📩 Ran-Ran : Oke aku kesana. Jeezzz !
Rania pun menatap ayahnya. "Dad, aku pinjam Dicky ya. Antar aku ke sekolah. Taylor minta ditemani nonton."
"Oke sayang. Hati-hati."
Rania memasukkan ayam katsunya yang sedang dimarinasi ke dalam kulkas lalu berpamitan ke ibunya dan menuju apartemen Dicky yang berada satu lantai di bawah penthouse keluarga Prastyo.
Setengah jam kemudian Rania sampai di sekolah nya dan melihat timnya tertinggal empat poin. Gadis itu pun duduk di front row yang disediakan oleh Chris dengan Taylor duduk di bangku atasnya.
Chris melihat Rania datang, langsung tersenyum dan mulai semangat lagi apalagi ini menit terakhir. Harus dapat touchdown !
Mereka berhadapan lagi dan rekan Chris berhasil mendapatkan ball yang dilemparkan ke dirinya yang berdiri bebas lalu Chris berlari sekencang kencangnya hingga ke tempat lawan yang akhirnya mendapatkan touchdown.
Chris berteriak senang dan langsung mendapatkan tubrukan dari para teman satu timnya. Mata biru Chris melihat ke arah Rania duduk. Tampak gadis itu bertepuk tangan dengan senyum terkembang.
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Asngadah Baruharjo
keren,seru,gokil 🤣🤣🤣🤣
2023-12-14
1
Uniie Gentra
ᵏᵒq ᵇⁱˢᵃ ʳᵃˢᵉ ᵐⁱʳⁱᵖ ˢᵃᵐᵃ ᵇᵃᵖᵃᵏⁿʸᵃ ??ᵖᵃᵈᵃʰᵃˡ ᵇᵉᵈᵃ ᵒʳᵃⁿᵍ..ʰⁱʰⁱ
2023-06-23
1
wonder mom
chris ky.ne main bureng soal arti demit..mbuh ra weruh. sing ptg, dri Rania, pasti bnr2😜🤪awal kebucinan yg hqq..
2023-06-09
1