Ruang Kepala Sekolah
Blaze melihat hasil rekaman CCTV ditambah dengan upload banyak orang ke akun sosial media yang memperlihatkan bahwa Rania membela dirinya setelah dicengkeram dan dicekik Jacqueline hingga terbangun dari kursinya sampai didorong menempel tembok cafetaria.
"Wow, anakmu kuat juga ya. Sayang, masih kuat anakku" ejek Blaze ke Melinda Rochester. "Bagaimana Rania? Secara ini baru hari pertama masuk sekolah... " Wanita berwajah judes itu melirik ke arah Rania. "Dan sudah membuat orang terkapar."
Rania hanya melengos sambil memperhatikan kuku jarinya.
Blaze menggelengkan kepalanya melihat putrinya bar-bar macam dirinya. Apel memang jatuh kagak ke halaman tetangga!
"Karena Miss Rochester yang memulai terlebih dahulu tapi Miss Bianchi juga membuatnya terkapar, jadi masing-masing kena hukuman membersihkan laboratorium biologi dan kimia. Miss Bianchi di lab biologi dan Miss Rochester di lab kimia..."
"Saya lebih suka jika anak saya diskors. Biar dia bisa beristirahat di rumah!" potong Melinda Rochester.
Kepala sekolah menatap wanita itu. "Baik, miss Rochester diskors dua Minggu tapi tetap sekolah online !"
Melinda mengangguk. Setidaknya lebih baik daripada menjadi tukang bersih-bersih.
"Miss Bianchi. Anda tidak masalah membersihkan laboratorium biologi?" Kepala sekolah itu menoleh ke arah Rania.
"Tidak masalah. Berapa lama? Seminggu? Usai pulang sekolah? Deal !" senyum Rania.
***
"Memang apa masalahnya membuat kamu sampai harus smack down hari pertama?" Blaze menatap tajam ke arah putrinya usai bertemu dengan kepala sekolah. Keduanya sekarang berada di ruang bimbingan konseling sedangkan sang guru bimbingan konseling sedang mengurus jadwal bersih-bersih Rania.
Rania menceritakan semuanya dan membuat Blaze menggelengkan kepalanya. "Memang kamu anaknya mommy, hajar dulu mikir belakangan!"
"Well, aku nyaris tidak bisa bernafas mom. Dia mencekik aku sangat kuat dan aku rasa banyak korban sebelumnya tapi tidak berani melawan karena ayahnya seorang Rochester."
"Haaahh ! Dari jamannya almarhum Opa Ezra sampai Tante Alea, kok ya nggak kapok-kapok sih !" omel Blaze.
"Kasus Opa Chris yang hampir tewas itu kah mommy?"
"Yup. Belum gegeran dengan Oom Rajendra gara-gara bahan makanan eksotis" kekeh Blaze.
"Haaaaahhh yang sampai dibilang opa Ezra pansos ke Opa Jendra?" seringai Rania.
"Yup. Mommy rasa, kamu bakalan aman disini. Orang-orang tidak berani sama kamu lah. Ngomong-ngomong, kenapa kepala sekolah memanggil mu Miss Bianchi? Kenapa tidak memanggil Miss Prasetyo?"
"Mom, nama belakang Daddy kurang beken dibanding kan nama Bianchi" jawab Rania cuek.
Blaze melongo. "Raniaaaaa kamu itu pakai binti Prasetyo tahuuu !" Putri Joey Bianchi itu lalu mencubit kedua pipi putrinya.
"Addduuuhhh... sakit mommy ! Lha nama Bianchi lebih terkenaaalll... Aaawwww !" rengek Rania setelah Blaze mencubitnya lebih keras.
"Daddy mu kalau tahu, bisa ngamuk !" Blaze melepaskan cubitannya.
"Ngomong-ngomong, mommy tahu dari siapa aku dicekik?" tanya Rania sambil mengusap-usap kedua pipinya yang memerah.
"Tantemu, Nadya. Bukankah kamu menelponnya sebagai permintaan visum leher mu?" tanya Blaze.
"Ooohh..."
***
Rania kembali masuk ke dalam kelas untuk mengambil tasnya dan melanjutkan kelas selanjutnya. Kali ini adalah kelas biologi, kelas favoritnya. Dan kali ini dia satu kelas dengan Taylor setelah tadi saat pelajaran sejarah, sahabatnya memilih mengambil kelas bahasa Spanyol.
"Bagaimana?" tanya Taylor yang sudah biasa melihat sahabatnya keluar masuk ruang kepala sekolah waktu SMP karena berkelahi.
"Dihukum lah !"
"Hukuman apa? Skorsing?"
"No Tay-Tay. Aku dihukum suruh membersihkan laboratorium ini." Rania melihat laboratorium biologi yang cukup luas dan hanya menghela nafas panjang. "Pekerjaanku banyak..."
"Laboratorium nya lebih tidak terstruktur dibandingkan laboratorium jaman kita junior high school ya Ran" ucap Taylor. "Tenang Rania, aku bantu kamu nanti asal pulangnya diantar pengawal mu yang ganteng itu."
Rania mengambil tempat duduk di kursi bersebelahan dengan Taylor. "Dicky? Kamu naksir Dicky?"
"Dia tampan lho...."
"Dia robot ! Hanya bisa beberapa patah kata. 'Baik nona Prasetyo', 'Tidak boleh nona Prasetyo', 'Saya tidak mengijinkan anda melakukan itu nona Prasetyo'. Bukankah itu robot? Semacam AI ( Artificial Intelligence ) dalam casing cowok Irlandia !" sungut Rania.
Dicky O'Toole adalah pengawal Rania dari SMP dan berdarah Irlandia. Joey merekrutnya atas rekomendasi dari keponakan Georgina O'Grady, Shane O'Grady. Dicky berusia 22 tahun, tampan khas Irlandia dengan rambut hitam bermata biru, mengingatkan Rania atas aktor lawas Pierce Brosnan yang sempat menjadi tokoh James Bond.
Dicky adalah anggota keamanan milik O'Grady yang berbasis di Dublin Irlandia dan sebelum nya mengawal putra Shane O'Grady, buah pernikahan nya dengan Apsarini Neville. ( Baca My Bodyguard is My Boyfriend dan Gemini and Gemintang Love Stories dijelaskan siapa Apsarini yang juga sepupu Jayde Neville Abisatya. )
"Tapi dia memang tampan Rania. Biasanya cowok kaku dan dingin itu menghanyutkan.... Aduuuuhhhh!" Taylor memegang jidatnya yang kena keplak Rania.
"Dia adult kamu minor ! Kalian bisa ditangkap polisi, Dicky bisa ditangkap polisi karena tergoda anak minor dan dianggap sebagai pedofil !" hardik Rania kesal.
"Menyicil love love dulu ke Dicky. Nanti aku usia 18 tahun, baru deh..." kerling Taylor genit membuat Rania memegang pelipisnya.
"Ya Allah..."
Ruang laboratorium biologi yang tadinya ramai dengan siswa yang asyik mengobrol langsung hening ketika guru biologi itu masuk.
"Selamat siang semuanya freshman ! Kita mulai acara belajar siang ini."
***
Sore Usai Pulang Sekolah
Rania membersihkan laboratorium biologi dengan teliti dan dibantu oleh Taylor sedangkan Dicky menunggu di depan pintu.
"Tuh dia cakep banget." Taylor menoleh ke arah Dicky. "Haaaii Dicky. Tunggu sebentar ya... Kami akan segera selesai" ucapnya genit namun Dicky hanya memasang wajah datar macam penjaga istana Buckingham yang tanpa ekspresi.
"Nah kan aku sudah bilang, dia robot !" sahut Rania sambil meletakkan botol-botol Reagen yang sudah dibersihkan untuk digunakan pelajaran selanjutnya.
"Eh tapi menggemaskan ! Membuat jiwa penasaran aku meronta-ronta" kerling Taylor.
"Ampun deh kamu tuh!" Rania memeriksa semua barang-barang di laboratorium dan setelah dirasa beres, dia keluar bersama dengan Taylor. Rania tidak lupa mengunci pintu laboratorium.
"Aku ke ruang penjaga sekolah dulu untuk mengembalikan kunci laboratorium. Kalian tunggu saja di pintu keluar sekolah." Rania pun bergegas menuju ruang penjaga skolah.
Taylor tersenyum ke arah Dicky. "Jangan kaku-kaku... Hilang lho gantengnya."
Namun Dicky tetaplah Dicky yang macam robot.
Rania berjalan menuju ruang penjaga sekolah dan bertemu dengan pria berusia sekitar 40an berkulit hitam. Setelah mengembalikan kunci laboratorium, Rania pun bergegas menuju pintu keluar. Disaat hendak keluar gedung sekolahnya, dia bertemu dengan Chris di lorong sekolah.
"Rania Bianchi !" panggil Chris.
"Duh apes banget aku !" gerutu Rania manyun.
"Kita belum berkenalan dengan beradab. Chris Armstrong" senyum pria bermata biru itu sambil mengulurkan tangannya.
"Miss America" balas Rania cuek. ( Macam Opa kamu aja neng ).
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Septi Lahat
nggk sekalian miss Universe Neng🤣🤣🤣
2024-05-10
1
Asngadah Baruharjo
wa ha ha ha 🤣🤣🤣🤣
2023-12-14
1
wonder mom
g dianggap ta sm Rania. 😜😜😜
2023-06-09
1