Penthouse Joey dan Georgina Bianchi
Rania melongo melihat bagaimana Chris dan opanya Joey Bianchi tampak akrab. Ini. ada apa sih? Kok bisa opa sama Chris kenal?
"Rania, dulu saat ibunya Chris opname akibat kanker, Opa yang handle. Jadi sudah kenal sejak dia junior high school" ucap Joey memberitahukan Rania yang masih mode bingung.
"Jadi kamu sudah kenal Opa aku?" Rania menatap Chris sebal.
"Sudah. Tapi aku tidak menyangka dokter Bianchi punya cucu yang brutal macam kamu sedangkan Opamu kalem" ejek Chris.
Rania menyipitkan matanya. "Opaku jauh lebih brutal dariku ! Apalagi Omaku !"
"Bagaimana keadaan ayahmu, Chris?" tanya Joey demi tidak terjadi perkelahian antara Rania dan Chris.
"Daddy baik-baik saja. Dan kami akan pindah ke Dallas."
"Alhamdulillah..." ucap Rania keras-keras membuat Chris menoleh. "Aku bersyukur kamu minggat dari New York."
"Sial@n kau Rania!" sungut Chris.
"Lho Chris? Kapan datang?" sapa Georgina saat masuk ke ruang tengah. Tadi dirinya sibuk mengurus juniornya yang di rumah sakit via telepon karena ada kasus emergency.
"Dokter Bianchi" senyum Chris sambil menyalami dokter gigi itu.
"Ran, malah kebetulan Chris datang. Kamu pergi deh sama dia prom night. Nggak usah nunggu Dicky." Georgina menoleh ke arah cucunya yang mode judes ke Chris.
"Kamu bawa mobil Chris?" tanya Joey.
"Bawa mobil Daddy, dokter Bianchi. Kan saya sudah dapat SIM."
Rania menaikkan sebelah alisnya. Oh beda dua tahun doang.
"Hati-hati nyetirnya. Kalau sampai Rania lecet..." Joey menggerakkan jempolnya di leher dari kanan ke kiri. "Kamu tahu akibatnya."
Chris sedikit bergidik melihat gaya Joey Bianchi yang tidak beda dengan cucunya. Kalau ini aku percaya Rania cucu dokter Bianchi.
"Baik Dok. Yuk Ran, kita berangkat" ajak Chris membuat Rania yang sudah berdandan hanya terbengong - bengong bagaimana kedua opa dan omanya begitu mudahnya memberikan ijin ke pria satu ini.
Pasti ada udang di balik bakwan !
Chris tersenyum lebar saat Georgina heboh meminta keduanya foto bersama.
"Yang mesra dong Ran..." goda Georgina.
"Whaaaatttt?" protes gadis itu dan Rania terkejut saat Chris memeluk pinggang nya dari belakang.
"Aku jangan kamu banting..." pinta Chris memelas. "Sayang gaunnya."
Joey tertawa terbahak-bahak melihat dua orang itu macam Tom and Jerry. "G, macam kita ya?"
"Tapi lebih parah mereka deh!" kekeh Georgina.
"Dah berangkat. Nanti telat!" usir Joey ke Rania dan Chris.
Keduanya pun keluar dari penthouse Joey dan Georgina setelah berpamitan dengan kedua dokter itu.
"Joey, apakah Chris tahu kamu lah yang memberikan surat rekomendasi ke Dallas University?" tanya Georgina.
"Nope. Biarkan saja. Aku lihat anak itu berbakat di American Football dan dari situ kan dia bisa masuk ke Dallas Cowboys" cengir Joey.
"Bilang saja kamu tidak mau kehilangan quarter back calon bintang Dallas Cowboys" sungut Georgina.
Joey merangkul bahu Georgina. "Kamu kok hapal sih niatku yang paling dalam?" cengir dokter bedah senior itu.
Georgina hanya menggelengkan kepalanya. "Susah kalau punya suami penggemar olahraga."
"Tapi G, aku melihat bakat dan nilai - nilai pelajaran serta hasil ujian SAT Chris bagus, ya tidak masalah. Aku kan juga tidak sembarangan memberikan surat rekomendasi jika anak itu tidak serius di bidang akademik dan bidang olahraga" jawab Joey.
"Macam Sammy kan?"
"Yup. Tapi aku kasihan sama si bebek itu..."
"Kenapa?"
"Gennya Bee lebih kuat lama-lama..." ucap Joey ngambang.
Georgina tertawa. "Tapi memang iya sih..."
***
Acara Prom Night
Chris membukakan pintu mobilnya untuk Rania. Jujur gadis itu tidak menyangka mobil Chris adalah Nissan Skyline klasik yang dipakai di film Fast and furious.
"Mari tuan putri, kita sudah sampai..." Chris mengulurkan tangannya ke Rania yang disambut gadis itu demi sopan santun.
"Terimakasih pak Sopir" balas Rania usil.
Chris menyipitkan matanya. "Kamu menyebalkan!"
"Baru tahu?"
"Tapi aku suka!"
"Kamu salah minum obat ! Minum obat waras dulu ! Sudah tahu aku menyebalkan kok masih suka?"
"Aku minum obat waras atau tidak, tetap suka sama kamu" jawab Chris gamblang.
"Apa?" Rania menatap Chris. "Bukannya kamu sebal dibilang penjahat .." Chris membungkam mulut Rania dengan tangannya.
"Dengar, meskipun aku ingin menciummu tapi aku tahu kamu masih 14 tahun, masih minor dan aku tidak mau leherku digorok dokter Bianchi. Ran, entah sejak kapan aku suka sama kamu ..."
"Ran-raaaannnn..." Taylor datang menghampiri Rania dan Chris. "Heeeeiiii, kamu apain Rania ! Mau buat dia pingsan !" bentak gadis itu galak dan tampak Dicky langsung menarik tangan Chris.
"Jangan pernah menyentuh wajah nona Rania!" ucap Dicky dingin Matanya menatap tajam ke arah Chris. "Nona Rania tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa. Paling aku tinggal laporan ke Opa dan nyawa Chris diujung tanduk!" Rania tersenyum manis. "Ayo Tay-Tay, kita masuk."
"Gaunmu bagus sekali. Rancangan siapa?"
"Rancangan Oma Mariana" senyum Rania mengacuhkan Chris yang berjalan bersama Dicky di belakang. "Kamu kenapa tidak datang-datang?"
"Tadi ada kecelakaan, Ran, jadi kami terkena macet deh!"
"Ooohh."
"Untung kamu tadi kirim pesan jadi kami langsung kemari."
Kedua gadis itu langsung membaur dengan para teman-temannya dan Rania tampak melupakan Chris yang juga bertemu dengan teman-teman seangkatannya.
***
"Kamu nggak ingin dansa?" tanya Taylor.
"Nope, kakiku sakit." Rania memperlihatkan kakiknya yang sudah lepas dari sepatu Christian Louboutin nya.
"Kamu sih pakai high heels sepuluh Senti."
"Yeeee, ini dikasih Oma juga!" balas Rania.
"Oma Georgina?"
"Bukan. Oma Emi. Kan Oma Emi kolektor high heels. Bahkan bunuh orang pakai high heels pernah!" jawab Rania kalem. ( Baca The Bianchis dan Love and Revenge of Mr Mafia ). "Lagian cucu Oma kan si Vicenzo dan Hyde doang jadi ya wassalam koleksi high heelsnya mau kasih ke siapa kalau nggak ke aku. Lagian ukuran kaki kami sama... Jadi rejeki aku kan?"
"Memang ya rejeki cucu bar-bar nggak lari kemana" kekeh Taylor.
"Tay, dansa yuk !" ajak Shaun.
"Ayuk. Soalnya pasangan prom aku lagi mode pengawal jadi tidak mau turun melantai" sahut Taylor sambil menerima uluran tangan Shaun.
Rania memilih duduk karena kakinya terasa pegal. Meskipun suka high heels, bukan berarti Rania mau pakai seharian. Bikin varises !
Gadis itu menikmati fruit punch sambil melihat sekelilingnya dan mata coklatnya memandang Chris yang asyik mengobrol dengan banyak cewek dan macam kembali ke undang undang dasar, tebar pesona.
Owalah Le Tole Chris, jebule sampeyan durung insyaf malah soyo ndodro ( owalah nak Chris, ternyata kamu belum insyaf malah makin menjadi ). Rania mengacuhkan Chris dengan mengobrol bersama teman-teman lainnya.
Chris yang melihat Rania asyik mengobrol di kursi dekat makanan, menjadi bingung. Kok kamu nggak kelihatan cemburu sih?
***
Prom Dressnya Rania
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Abraham Alcander Putra Sandallo Tandungan
ulala opa joey ternyataa dr zaman anak ke cucu adalah hasil "rekomendasi". duh jadi kangen nyanyian absurb mayat en zombie nya opa joey di kamar mayat..
2024-03-23
2
Ermi Sardjito
jadi keingat bima ketika pendekatan ke arimbi....nekat lgsg nemui bara, bpknya arimbi, klo chris lgsg nemui opanya rania
2023-12-16
1
wonder mom
dhegleng mmg Chris tu. jlas2 Rania gadis out of the box. masih ditreat modelan org kebanyakan. yg d, dia sndiri tar yg kebakar..dasar oon
2023-06-09
3