Beralih ke kantor sang suami kini tengah sibuk dengan pekerjaan nya. Ia mengambil begitu banyak pekerjaan yang ia kerjakan. Membaca, meneliti hingga membuat laporan bulanan pada setiap divisi kantor.
“Ini Tuan laporan bulanan yang anda minta tadi. Semua sudah lengkap dengan hasil nya...”
kata sang asisten memberi kan laporan nya.
“Letakkan saja di situ akan saya periksa nanti...” ucap nya sambil melihat dan fokus kembali.
“Baik Tuan, apa ada yang anda butuh kan lagi Tuan...” tanya sang asisten sebelum pergi.
“Oh ya, tolong kata kan pada Daniah untuk menemui ku. Ada yang ingin ku sampai kan pada nya...” jawab nya meminta tolong.
“Baik Tuan,, kalau begitu saya permisi dulu. Jika anda butuh sesuatu tolong kata kan pada saya...” ucap sang asisten sebelum pergi.
Hanya deheman sebagai jawaban. Sang asisten pun berlalu keluar dari ruangan dan segera memanggil sang sekretaris Tuan nya.
“Daniah, kamu di panggil sama Tuan. Ada yang mau Tuan sampai kan sama kamu...” ucap Remi menghampiri meja kerja sang sekretaris.
“Baik Pak Remi, saya akan ke sana...” kata Daniah sang sekretaris.
Sambil berdiri dari tempat duduk nya. Dengan laporan di tangan nya Ia pun segera berlalu pergi ke ruangan sang Tuan.
Tok... Tok... Tok...
Ia pun masuk saat ada jawaban yang menyuruh nya masuk.
“Apa Tuan memanggil saya...” tanya Dania sang sekretaris.
“Em, apa kamu sudah buat laporan tahunan tentang perusahaan yang saya minta...” jawab nya yang masih fokus pada benda di tangan nya.
“Sudah Tuan, saya juga buat statistik pertandingan nya...” jelas nya. “ini berkas yang anda minta...” sambil memberi kan laporan itu.
“Sudah kamu cek ulang semua nya,,, saya tak ingin ada kesalahan yang membuat saya harus mengecek nya kembali. Jadi saya ingin kamu pasti kan dengan benar tidak hanya laporan tahunan saja tapi statistik serta hasil nya harus benar dan pasti...” ucap nya dingin masih meneliti laporan.
“Ya Tuan, anda bisa melihat nya. Kalau ada yang salah saya mohon maaf akan saya perbaiki lagi. Saya juga akan membuat statistik dari laporan tersebut secara detail lagi...” ucap sang sekretaris menjelaskan.
“Em baik lah. Setelah saya melihat, membaca serta meneliti satu per satu sejauh ini cukup bagus. Saya terima laporan kamu tapi seterus nya saya tak ingin ada yang kurang atau pun hanya sekedar kesalahan itu akan mempengaruhi angka serta hasil akhir nya,, mengerti kamu...” ucap sang Tuan dengan nada dingin nya.
“B-baik Tuan...” keringat dan gugup yang ia rasa kan membuat nya seakan akan berada di kandang singa yang siap untuk menerkam mangsa nya.
Sang Tuan pun melanjutkan pekerjaan nya. Pekerjaan yang menumpuk membuat nya fokus dan tak ingin konsentrasi nya teralih kan.
Ia bahkan mengabaikan sekretaris yang sedari tadi menunggu perintah dari nya.
“Apa mau berdiri saja di situ...” kata nya saat sekilas melihat sang sekretaris masih berdiri di tempat nya.
“Eh a-apa saya boleh keluar...” tanya sekretaris yang takut takut.
“Keluar lah, lanjut kan kerjaan mu jangan hanya berdiri di situ kau menghalangi pandangan saya...” ucap nya datar dan dingin.
“K-k-kalau begitu saya permisi Tuan...” berlalu cepat dari ruangan sang Tuan dengan rasa takut nya.
Mencoba menghubungi sang asisten kepercayaan.
“Ke ruangan saya sekarang...” dengan nada penekanan.
Sambungan telepon di matikan sebelum orang itu menjawab nya.
Tak lama orang yang di hubungi pun datang.
Tok... Tok... Tok...
Orang yang yang di panggil pun segera masuk saat ada jawaban dari dalam.
“Anda memanggil saya Tuan...” tanya sang asisten yang bingung kenapa sang Tuan memanggil nya.
“nih...” meletakkan laporan dengan sedikit melempar. “ segera kamu cek ulang semua nya dan laporkan kepada saya. Saya tunggu hasil yang memuaskan. Kirim ke email saya secepat nya...” ucap nya masih mode dingin.
“Baik Tuan...” ia ambil laporan yang di berikan oleh sang Tuan. “Apa ada lagi Tuan...” lanjut nya bertanya.
“Tidak, hanya itu...” jawab nya sambil kembali fokus pada benda di depan nya.
“Kalau begitu saya permisi Tuan...” pamit sang asisten memberi hormat sambil berlalu keluar.
Tak ada kata hanya deheman sebagai jawaban.
Entah kenapa suasana hati nya sangat buruk. Hari ini saja ia di hadapkan meeting yang membahas tentang selain dari perusahaan. Di tambah dengan setumpuk berkas dokumen yang belum terselesaikan. Dan sekelumit tentang laporan laporan lain nya yang membuat nya pusing dan itu juga lah yang membuat perasaan nya mulai panas ingin rasa nya ia meluapkan segala emosi yang ia tahan sedari tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments