MSPDIS. 5

Meninggalkan sang Tuan dan juga asisten nya dengan drama mereka.

Seorang wanita tampak sedang sibuk dengan urusan nya, apalagi kalau bukan lamaran kerja atau CV yang ia tulis. Seharian ini ia menghabiskan waktu untuk tetap setia di dalam kamar nya menulis beberapa surat lamaran kerja atau CV untuk bisa kerja kembali setelah menikah.

Ya, menikah jika untuk pasangan suami istri normal pada umumnya yang saling mencintai satu sama lain. Berbeda dengan dirinya yang menikah tanpa adanya cinta dimana sang pria yang menjadi suami nya sekarang bukan suami yang sebenarnya karena suami yang sebenarnya telah tiada dan di ganti kan dengan suami pengganti.

Ahh sungguh melelahkan. Di saat kita ingin di cintai dan mencintai dengan orang yang kita cintai pula tapi cinta itu malah pergi dan pulang ke tempat di mana pemilik cinta itu sendiri berasal, tapi sebaliknya di saat kita tak bisa melupakan cinta yang membuat kita jatuh cinta pada pandangan pertama dan ingin beralih pada cinta yang lain entah kenapa hati ini menolak dan tak ingin menerima nya.

Seolah olah hati dan pikiran ini hanya lah milik diri nya. Bukan tak ingin belajar untuk melupakan tapi sulit untuk menerima. Dia itu lebih dulu masuk dalam hati ini, selalu bersama sama, saling bertemu dan akhirnya tumbuh lah benih benih cinta itu. Diri ini tak bisa membendung deras nya arus yang di timbulkan saat bersama dengan nya.

Terasa berbeda perasaan yang tiba tiba muncul dari dalam hati tapi sayang diri ini tak punya keberanian untuk mengungkapkan nya. Takut nya kalau ia juga tak memiliki rasa yang sama.

Setelah sekian lama memendam rasa ini bagai bak gayung bersambut dia juga ternyata memiliki rasa yang sama. Butuh waktu lama rasa itu bisa di terima. Rasanya seperti diri ini orang yang paling beruntung di dunia. Ingin juga rasanya berteriak ALHAMDULILLAH AKHIRNYA AKU LAKU JUGA HAHAHA serasa terbang di atas awan setinggi itu iya beneran, sempat berpikir bahwa diri ini tak ada yang menyukai karena biasa biasa saja tapi ternyata salah diri ini laku juga .{hhe.}

Mungkin benar kalau jodoh itu di cari bukan mencari. Bahagia nya tak terkira sampai tak sabar untuk memiliki nya. {tapi belum mahrom hhe}. 

Saat lagi asyik nya menghayal tentang mantan tiba tiba ada notifikasi dari nomor tak di kenal.

Ting...

Tanpa memperdulikan tapi rasa penasaran itu ada. Melanjutkan lagi menulis CV dengan fokusnya. Beberapa menit kemudian "slesei jugo akhir nyo..." sambil meregangkan otot dan tubuh nya yang terasa kram, kesemutan dan pegal. {Encok kali ah hhe}.

Di bereskan semua berkas cv itu untuk besok ia bawa agar bisa melamar pekerjaan dan berharap ia mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu bekerja lagi seperti sebelum menikah.

Di lihat nya pesan tadi karena rasa penasaran di baca nya pesan yang masuk tanpa membuka aplikasi hijau nya. "Siapo ni, belebe nian tulisan nyo,, kenal Idak apo idak manggel sayang sayang pulok,,, males nian nak bales nyo, kendak la situ..." (Ini siapa, alay banget kata kata nya,, kenal juga gak pake manggil sayang sayang segala,,, males banget kalo mau bales, bodo amat lah...) tak ingin membalas pesan itu entah dari siapa tak tau.

Melihat dari notifikasi dan menekan kata Tandai sudah di baca tanpa berniat membalas nya.

"Bismillah Ya Allah mugo be dapat gawean biar pacak dapat duet, butuh nian aku Aaamiiin..."doa dan harapan nya ia tinggi kan. {setinggi harapan ku pada nya hhe}.

Bangun dari duduk nya ia sambil menyiapkan semua keperluan untuk melamar kerja besok.

***********

Masih memikirkan pesan yang tak di balas balas oleh sang istri laki laki itu jadi tak bersemangat untuk melanjutkan pekerjaan nya. Kesalahan demi kesalahan di buat oleh nya entah itu salah mengetik, salah jumlah, kurang angka, kurang koma dan lebih parah nya ia bahkan menulis kata yang sama dengan pesan yang ia tulis tadi untuk sang istri. {Separah itu lu ck ck ck...}

  "Argh,,, haaahhh,, fokus dong Tyaga lupain dulu istri lu sebentar aja salah mulu' dari tadi,,, argh..."monolog nya sambil menyandarkan kening di tangan.

Mencoba untuk fokus dan kembali bekerja tapi tetap saja yang ada semakin parah tanpa di sadari ia malah menulis kata kata cinta untuk sang istri bukan menulis berkas dokumen yang akan di gunakan untuk pertemuan besok dengan klien nya. {Mau baca puisi lu hhe...}

  "Tunggu, ya ampun udah gak waras lu Tyaga,, lu malah nulis kata kata cinta buat apaan,,, bener bener gak beres otak lu,, haahh..."monolog nya lagi.

"Kalo gini terus bahaya ini, bisa bisa kerja gue terbengkalai semua nya,, udah lah gue lanjutin nanti di rumah aja..."kata nya sambil melihat arloji nya di tangan.

Tanpa terasa waktu sudah petang di mana semua karyawan akan pulang. Ia bahkan tak sadar tentang hal itu. Karena pikiran nya terus memikirkan tentang sang istri yang tak membalas pesan nya tapi hanya di baca saja. 'padahal gue berharap dia bales pesan gue tapi nyata nya,,, haahh...' hanya itu yang terus ia batin kan.

  Jika di lihat memang sakit tapi apa daya mungkin sang istri masih belum mau menerima diri nya. Butuh waktu untuk bisa menerima orang baru dalam hidup kita. Mungkin sekarang masih belum tapi kita tidak bisa memaksakan kehendak agar orang itu mau menerima orang lain. Sungguh tega memang tapi entah mungkin nanti seiring dengan berjalan nya waktu dan ke bersamaan mereka akan tercipta nya benih benih cinta dan berujung cinta yang sesungguhnya. Kita tak kan pernah tau apa yang akan terjadi karena Allah yang Maha membolak balik kan hati manusia.

"Tuan anda mau pulang, apa mau saya antar..."kata sang asisten menawarkan bantuan saat melihat Tuan nya keluar ruangan.

" Gak perlu, saya akan pulang dan pengen nyetir sendiri,, tolong kamu selesai kan pekerjaan yang belum selesai setelah itu kirim apa yang belum ke email biar bisa saya check nanti..."kata nya sambil melihat arloji nya.

"Baik Tuan akan saya lakukan..."

"Kalo begitu saya pulang dulu..."berlalu pergi dan meninggalkan sang asisten yang masih bekerja.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***