Malam pun berlalu perlahan lahan di gantikan oleh mentari pagi yang menyapa sang bumi dengan malu malu menampakkan sinar nya. Setelah selesai sholat subuh wanita itu pun ingin turun ke bawah merasa ingin membuat sesuatu untuk sarapan nya.
Berlalu keluar dari kamar nya ia menuruni satu persatu anak tangga untuk menuju ke tempat yang ia tuju apalagi kalau bukan dapur. Pagi ini ia ingin membuat sarapan pagi untuk diri nya sendiri. Setelah menuju dapur dan membuka lemari es untuk melihat apa saja yang ada di sana.
"Nak buat apo ye aku, man pagi ni dak usah yang berat berat,, nasi goreng ahh dak galak aku,,, apo ye hmmm..." (Aku pengen buat apa ya, kalo pagi ini jangan berat berat, nasi goreng ahh gak mau,, apa ya hmm...)monolog nya sendiri sambil memikirkan makanan apa yang akan ia makan.
"Apo be la yang penting buat, kan bukan aku be yang nak makan tapi yang lain jugo,, iyo ye baru sadar aku, aku kan bukan tinggal di kost-an lagi,, ke mano bae aku s'lamo ni,,, heh..."(apa aja lah yang penting bikin, kan bukan hanya aku yang makan tapi ada yang lain juga,, iya ya aku baru sadar, aku kan bukan tinggal di kost-an lagi,, aku ke mana saja selama ini...) monolog nya lagi sambil nepuk jidat nya.
Ia pun mengambil bahan bahan apa saja yang ada di sana dan ia pun akan memasak nya.
Segera ia pun memasak nya. Hidup sendiri di perantauan membuat ia tak kesusahan dalam memasak makanan sendiri karena ia terbiasa dan saat itu ingin berhemat dalam pengeluaran di mana uang yang ia kumpul kan selalu ia sisih kan untuk ibu nya di kampung.
Jika teringat akan sang ibunda tercinta selalu hadir rasa rindu yang sangat teramat dan seketika itu juga mata ini ingin mengalir kan air mata nya. Tapi ia tau Allah akan menjaga keluarga nya di sana. Mereka hanya jauh dari kota satu ke kota lain nya. Tapi entah kenapa rasa nya sangat sangat rindu.
"Ehh non Ummi, Bibi kira siapa yang pagi pagi sudah bangun..."tanya sang Bibi yang tiba tiba datang.
"Eh Bibi maaf Bi, udah ganggu..."jawab nya yang merasa tak enak hati.
"Gak papa kok non, nona Ummi jangan merasa tak enak hati,, ini kan rumah non Ummi juga jadi jangan sungkan sungkan..."kata Bi Tuti yang seolah olah tau kalo istri sang Tuan nya masih merasa sungkan.
"Em, iya Bi maaf sekali lagi..."masih merasa sungkan.
Sambil mengibaskan tangan nya sang bibi bertanya. "Non Ummi masak apa,, mau Bibi bantuin non..."melihat apa yang istri majikan nya masak.
"Em, ini Bi masak sop ayam, telur ceplok, ada tahu, tempe juga sama kerupuk..."jawab nya menjelaskan.
"Ohhh pantesan wangi banget, apa ada yang belum selesai non,, biar Bibi bantuin ini..."tanya sang Bibi lagi.
"Boleh Bi biar cepat selesai dan kita bisa makan, soal nya perut ini udah meronta ronta minta di isi,, hhe..."jawab nya sambil bercanda dengan sang Bibi.
Bibi pun tersenyum mendengar kan candaan istri sang Tuan nya.
Ia pun melanjutkan masakan nya dengan di bantu sang Bibi agar cepat selesai.
"Hmm, wangi banget ini pasti Bibi yang masak,, wangi nya sampe ke sini lagi, jadi lapar kan gue..."monolog nya yang tengah mematuk diri nya di cermin.
Setelah selesai mandi dari bangun tidur ia pun segera bersiap siap untuk pergi ke kantor. Karena hari ini akan ada meeting jam sembilan pagi. Jadi ia harus segera datang lebih cepat.
Bergegas berlalu menuruni anak tangga satu persatu menuju dapur tempat di mana aroma masakan yang menguar itu berasal.
Ia pun di kejutkan oleh sang istri yang tengah menyiapkan makanan untuk mereka sarapan bersama pagi ini. Hal yang tak pernah ia sangka sangka. Semenjak kejadian semalam yang menurut nya belum bisa ia lupakan. Pagi ini pun ia di kejutkan oleh pemandangan yang sangat teramat sangat berarti bagi kelangsungan hubungan mereka nanti nya.
"Selamat pagi Tuan..."sapa Bi Tuti melihat sang tuan nya yang sedang berdiri mematung menatap mereka.
Yang di sapa pun hanya diam berdiri.
"Sudah bangun kamu, ayo sarapan,, nanti kamu terlambat kerja.."kata sang istri dengan penuh lembutan.
Layak nya seperti seorang istri yang sedang melayani sang suami yang akan pergi bekerja. Pemandangan yang sangat romantis. ' Tuhan ini kah mimpi, jika iya jangan bangun aku,, aku masih ingin menikmati pemandangan yang sangat indah ini... ' batin nya yang terasa kalau ini mimpi.
"Kenapa melamun, mikirin apa kamu, jangan bilang mikirin yang kotor kotor ya..."kata sang istri yang sukses membuat ia tersadar dari lamunan nya.
"Eh em, anu itu ya gak lah Yang,, gak mungkin lah sayang ku,,, aku hanya sedang bahagia aja kok gak mikirin yang macam macam...hehe". Kata nya yang cengingiran.
"Udah Ayo sarapan, gak mau kan kamu terlambat kerja..."ajak sang istri pada nya.
Dengan antusias ia pun menyusul sang istri untuk sarapan bersama layaknya seperti suami istri. Pagi yang sangat bermakna untuk nya setelah malam yang penuh dengan kebahagiaan kini pagi nya pun ia mengalami hal yang sama pula. Tak terkira rasa senang yang ia dapat kan pagi ini hingga ia berpikir bahwa ini hanya lah sekedar mimpi yang berlanjut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments