MSPDIS. 15

Beralih ke kantor laki laki itu tampak sangat bahagia. Saat tiba di kantor ia tak henti henti nya selalu tersenyum. Mulai dari ia di antar oleh sang supir, di mobil, turun lobby kantor, di sapa karyawan yang lewat, saat naik eskalator khusus, sampai masuk ke ruangan nya pun senyum itu tak pernah pudar. Bahkan karyawan yang melihat nya heran dengan atasan mereka yang tak pernah tersentuh dan tersenyum kini menunjukan kan senyuman manis nya.

  "Selamat datang Tuan, meeting pagi ini jam sembilan pagi..."kata sang asisten yang menyambut sang Tuan nya.

  Hanya deheman sebagai jawaban nya dengan melangkah kan kaki jenjangnya untuk segera naik ke lantai di mana ia akan melakukan pertemuan dengan klien nya. Masih dengan senyuman yang menghiasi wajah tampan nya itu melewati karyawan karyawan yang lewat hanya untuk sekedar menyapa.

 "Itu Tuan Tyaga ya, beneran gak bohong kan,, manis banget senyum nya,,, aaaa mleyot hati gue..."ucap salah satu karyawan yang melihat nya.

 "Apa Tuan hari ini dapat jackpot ya..."

 "Itu pak boss, wah gue baru liat pak boss senyum kek gitu..."

 "Coba lu gampar gue,, coba nih nih..."

 Pluk...

 "Sakit berarti gue gak mimpi..."

"Emang lu kagak mimpi,,, dasar..."

 "Gue speechless sampe gak bisa berkata apa apa, lo liat kan pak boss tadi tersenyum..."

 "Lah iya gue kagak buta dodol, tapi aneh juga nya setau gue pak boss kan kagak ada senyum senyum nya,, muka nya aja datar gitu ya boro boro mau nyapa yang nyapa aja udah takut duluan. Tapi ini kok beda ya ada apa bisa bisa si pak boss senyum kek gitu,, herman gue..."

 "Gue lebih heran lagi sama Lidah lo selalu lo pleset plesetin..."

 Macam macam komentar komentar dari karyawan nya yang melihat sang Tuan berjalan dari lobby kantor hingga eskalator terus menyunggingkan senyuman nya.

 Bahkan sang asisten yang menyambut nya tadi bingung dengan sang Tuan. Karena sedari tadi sang Tuan tak berhenti tersenyum. ' Tuan nya kenapa, senyam senyum sendiri,, wah gak beres ini...' batin dan pikiran negatif pun mulai menghampiri pikiran sang asisten.

  Setelah sampai di lantai lima belas ia dan sang asisten masuk ke ruangan. Di sana ternyata sudah ada yang menunggu mereka. Klien yang sudah membuat janji dengan nya. Tak hanya sendiri tetapi klien nya datang bersama sang anak. {aku mencium bau bau yang gak beres ini hhe}

  "Selamat datang Tuan Tyaga..."mengulur kan sambil menjabat tangan.

  Ia pun menerima jabatan tangan itu dengan ekspresi wajah dingin nya.

  "Saya Danes Dinartha dan ini kenal kan putri saya Amrita Arora ..."ucap nya memperkenalkan.

  "Amrita panggil saya Rita..."kata perempuan itu memperkenalkan diri nya.

 "Silahkan duduk pak..."jawab nya dengan nada dingin.

  Tanpa menjawab perkenalan sang wanita ia pun mempersilahkan klien nya duduk. { yah di kacangin hhe}

  "Terima kasih Tuan, oh ya bagaimana kabar anda Tuan. Kemarin saya ingin menemui anda tapi kata assisten anda, anda sedang ada urusan di luar,, dan menyarankan agar saya untuk datang esok hari..."tanya nya sekedar basa basi.

  "Hm, lebih baik kita bicara kan saja yang akan kita bahas hari ini..."jawab nya tanpa basa basi.

  "O-oh baik lah Tuan. Maksud dan tujuan saya kemari ingin mengajukan kerja sama dengan anda. Karena dari kabar yang beredar perusahaan Tuan sangat maju dalam bidang bisnis. Saya bertujuan dengan kerja sama ini dua perusahaan akan saling menguntungkan. Ini Tuan,,, mungkin anda bisa melihat lihat proposal saya yang ini sekali lagi..."kata nya menjelaskan maksud dan tujuan sambil memberikan proposal dokumen.

  Ia pun menerima sambil melihat dan meneliti proposal dokumen itu dengan seksama. Takut takut ada sedikit kecurangan atau pun perubahan pada proposal itu.

  "Hm, saya terima proposal anda,, di lihat seperti nya proposal anda cukup menarik. Baiklah saya akan menerima proposal anda..."kata nya menyetujui. 

 "Terima kasih Tuan..."ucap pak Danes senang lega.

 "Selanjut nya akan saya serahkan assisten saya yang akan melakukan kerja sama dengan anda berikut nya..."kata nya yang menyerahkan tugas. "Remi tolong kamu ACC proposal ini..."sambil menyuruh sang asisten.

  "Baik Tuan..."

 "Terima kasih Tuan..."ucap pak Danes menjabat tangan nya. "Semoga hubungan kita bisa terjalin erat dengan baik setelah kerja sama ini..."harap pak Danes.

 "Semoga saja..."kata nya dengan senyuman palsu.

  Menerima jabatan tangan ia hanya bicara sekena nya saja tanpa ingin bicara hal yang lebih yang menurut nya tak penting.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!