Sulung dan bungsu telah sampai di mansion. Earth tidak tega membangunkan sang adik, ia pun membopong tubuh sang adik memasuki mansion. Namun Earth berhenti ketika sampai di ruang keluarga. Mata elangnya menatap tajam wanita yang duduk di sebelah Dady Kenneth.
"Bukankah dia wanita yang membunuh Mommy, apa-apaan ini Dady membawa j*l*ng itu dan juga anaknya ke mansion ini"bathin Earth.
Tak lama si kembar pun pulang dari sekolah dan secara tidak sengaja mereka menabrak tubuh Kakak tertua mereka karena melihat ke arah wanita yang duduk di sebelah Dady Kenneth. Hal itu membuat Earth kehilangan keseimbangan dan terjatuh dengan si bungsu yang masih berada di gendongannya.
Ketiga bujang itu menatap nyalang pada Dady mereka. Jo yang terkejut pun mengerjapkan matanya dan menatap sekeliling.
Matanya membola melihat wanita yang membunuh Mommynya berada di mansion ini. Seketika badannya bergetar dan itu dapat dirasakan oleh ketiga kakaknya karena posisi mereka yang berdekatan.
Earth segera memegang pundak sang adik mencoba untuk menenangkannya.
"Guys kalian sudah pulang??"tanya Dady Kenneth pada anak-anaknya.
"Mata Dady buta, pakai nanya lagi,"ketus Dazian dan diangguki Fabian.
"Kenapa Dady bawa orang asing ke mansion kita??"tanya Fabian memperlihatkan ekspresi tidak sukanya.
"Kenapa mereka langsung tidak menyukaiku?? Apa yang sudah ku lewatkan"bathin Anneth.
"Wah ketiga laki-laki ini harus takluk denganku!!"bathin putrinya Clara.
"Daddy bertemu mereka di jalan, sepertinya mereka habis kerampokkan karena kasihan makanya Dady bawa ke mansion. Lagian nanti Baby kan ada temannya nggak sama kalian terus pasti bosan dia."papar Dady Kenneth pada anak-anaknya.
"Adek nggak butuh teman, ada kami dan itu cukup. Teman-teman adek sendiri rame kok. Ntar dia malah bawa pengaruh nggak benar lagi buat adek"kata Dazian memperlihatkan ketidaksukaannya pada kedua wanita itu.
"Sial, kenapa mereka malah membela anak j*l*ng itu. Sejak kapan mereka berbaikan??? Kenapa aku tidak mendapatkan informasinya??"bathin Anneth lagi.
"Dad, kita perlu bicara!!"ujar Earth.
"Ok, ke ruang kerja Dady sekarang!!"titah Dady Aldric.
Ke empat Leonhart muda pun mengekori sang Dady menuju ruang kerjanya.
"Tutup pintunya!!!"titah Dady Kenneth.
"Dad, are loose your mine??"tanya Earth pada Dady Kenneth.
"No, i'm not"jawab Dady Kenneth sumringah.
"Tapi apa-apaan itu, Dady membawa pulang orang yang nyata-nyata sudah membunuh Mommy kami"teriak Fabian tidak senang.
Kemudian Dady Kenneth membisikkan sesuatu pada putri kesayangannya. Dan Jo menunjukkan ekspresi terkejutnya dan menatap sang Dady dalam-dalam. Kemudian Dady Kenneth melangkah keluar ruang kerja meninggalkan ke empat anaknya dan kembali duduk bersama Anneth dan juga Clara.
"Adek, Dady bilang apa??"tanya Earth curiga.
"Dady bilang jangan cari gara-gara atau membuat masalah dengan mereka berdua atau kita berempat akan mendapat masalah"ujar Jo menyeringai.
"Ish, Bang ini udah nggak benar. Aku nggak suka liat perempuan itu sama anaknya"ujar Dazian penuh kebencian.
"Tenang aja Bang, wanita itu udah mengambil surga kita dari mansion ini maka welcome to the hell untuk mereka berdua. Kita akan menyiksa mereka berdua tanpa sepengetahuan Dady"ujar Jo tersenyum smirk.
"Ahh adek emang pintar, welcome to the hell b*tch!!"seru Dazian dan Fabian bersamaan, sedangkan Earth memeluk erat tubuh sang adik.
"Adek jangan bertindak sendirian jangan gegabah dan jangan sampai dihukum Dady!!"kata Earth mengingatkan sang adik. Ia tidak ingin adiknya terluka karena dihukum Dady Kenneth.
Mereka pun keluar dari ruang kerja Dady Kenneth dan menuju kamar masing-masing dengan Jo yang berada di gendongan Fabian.
"Kamu kok masih digendong gitu sih Jo, nggak malu apa??"tanya Carla memancing emosi Jo.
Jo cuma mengedikkan bahunya tanda tidak perduli, begitu dengan ketiga kakaknya malah terus berjalan tanpa menghiraukan perkataan Carla.
"Guys,....tolong hormati tamu kita"tegur Dady Kenneth pada anak-anaknya namun tidak diacuhkan oleh ke empatnya.
"Kenapa mereka seperti itu?? Apa mereka tidak suka dengan kehadiran kami??"tanya Anneth memasang wajah bersalah.
"Sudah biarkan saja mereka masih kecil, nanti juga mereka akan akrab dengan kalian!!!"tutur Dady Kenneth pada Anneth dan dibalas anggukan serta senyuman manis oleh Anneth.
"Persetan dengan mereka, yang terpenting Kenneth telah aku kuasai, perlahan aku akan menyingkirkan mereka satu-persatu"bathin Anneth tersenyum iblis.
Saat makan malam pun tiba, semua berkumpul di meja makan. Jo turun beserta ketiga kakaknya.
"Adek, duduk dekat Abang jangan dekat ulat bulu nanti gatal"ucap Dazian julid.
"Hahhh"jawab Jo malah bengong.
"No, Baby di sini sama Dady"ujar Dady Kenneth menepuk pangkuannya.
"Enggak ah Dad, Jo udah besar berat!!"elak Jo.
"No debate come here!!"titah Dady Kenneth tidak mau dibantah.
"Ck, dasar Pak Tua"ledek Dazian.
Terpaksa Jo duduk di pangkuan sang Dady dan itu mendapat tatapan tajam dari Carla.
"Tunggu aja kamu Jo, kamu akan segera aku singkirkan!!!"bathin Carla.
"Hoi, Lo kenapa melototin adek gue kayak gitu!!"bentak Fabian pada Carla.
"Ee eh nggak kok Bang"ujar Carla menampilkan wajah polosnya.
"Gue bukan Abang Lo, garis bawahi itu!!"bentak Fabian kesal.
"Fabian, duduk!!"titah sang Dady.
Fabian pun duduk dengan kesal, sedangkan Carla senang merasa mendapatkan pembelaan dari Dady Kenneth.
"Ayo, Baby mau makan dengan apa??"tanya Dady Kenneth lembut pada si bungsu.
"Apa aja Dad"ujar Jo.
Makan malam pun selesai. Mereka berkumpul di ruang keluarga dengan Jo yang jadi bantalan ketiga Kakaknya.
"Boys, jangan seperti itu, nanti adik kalian kesakitan"peringat Dady Kenneth.
"Baby, bagaimana tadi tesnya??"tanya Dady Kenneth.
Jo memperlihatkan kertas yang tadi diberikan Edward padanya.
"Wah, putri Dady memang mengagumkan"puji Dady Kenneth pada Jo.
"Hasilnya gimana Dad??"tanya Earth penasaran.
"Seperti biasa, always be the best"ujar Dady Kenneth bangga.
"Ya ,iyalah keturunan Leonhart mana ada yang gagal"imbuh Dazian mengelus kepala sang adik gemas yang mendapat tatapan tajam dari Jo. Tapi itu membuatnya malah terlihat lucu di mata ketiga Kakaknya dan berujung ia dihadiahi kecupan di pipi tembemnya.
"Dady...."rengek Jo berlari pada Dady Kenneth namun Dady Kenneth juga melakukan hal yang sama.
"Ais, Jo unfollow Dady sama Abang"oceh Jo komat Kamit.
"Kamu kok manja sekali Jo??"tanya Carla kembali memancing emosi Jo.
"Haa ya wajar dong, kan Dadynya Jo iya nggak Dad"tanya Jo sambil menaik turunkan alisnya membuat Dady Kenneth semakin gemas dan mencubit pipi tembem milik Jo.
"Iya, Baby selalu no.1 buat Dady"ujar Dady Kenneth mencium puncak kepala Jo
Dan disambut kekehan ke empat laki-laki itu.
"Oh iya Dad tadi ada pesan dari guru buat Dady. Katanya Jo lebih baik dari pada Dady"ujar Jo sambil mendusel di dada Dady Kenneth.
"Siapa yang berani bilang seperti itu??"geram Dady Kenneth.
"Edward Dirgantara"jawab Jo.
Daddy Kenneth langsung terdiam mendengar nama itu, ternyata orang itu masih hidup pikir Dady Kenneth.
"Dady kenal dengan guru itu??"tanya Jo penasaran.
"Iya Baby, dia orang dari masa lalu Dady"jawab Dady Kenneth menerawang jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Ajna dillah
beri tipis tipis aja
2024-01-22
0
Ari Peny
daddy ada rencana buat duo ulat nih
2023-08-29
0