Hari ini Jo dan Earth akan mulai mengikuti ujian kelulusan. Jo mengeluarkan sepedanya untuk segera berangkat ke sekolah. Saat ini Jo sedang menunggu Kakak tertuanya untuk berangkat bareng ke sekolah.
"Ayo dek"ajak Earth pada sang adik.
Ternyata Dady Kenneth pun belum berangkat ke kantor. Melihat kedua anak ya yang ingin berangkat ke sekolah, timbul keinginannya untuk mengantar mereka ke sekolah.
"Tunggu...!!"cegah Dady Kenneth pada mereka berdua.
"Ada apa Dad??"tanya Earth.
"Dady antar!!"jawabnya singkat.
"Apa nanti Dady tidak akan terlambat ke kantor??"tanya Earth.
"Tidak"jawabnya singkat.
Kedua Leonhart itu pun segera memasuki mobil sang Dady. Jangan sampai mereka terlambat di hari pertama mereka melakukan ujian kelulusan.
Setelah menempuh perjalanan beberapa saat, mobil mewah itu pun berhenti di depan sekolah kedua Leonhart itu.
"Kami masuk dulu Dad"pamit Earth pada sang Dady.
Earth turun diikuti oleh Jo.
"Baby....."panggil Dady Kenneth pada Jo.
"Ah ..iiya Dad"jawab Jo kaget.
Dady Kenneth mendekat dan mencium puncak kepala sang putri. Hal itu membuat mematung sesaat dengan perlakuan yang ia terima. Namun kemudian Jo dikagetkan oleh suara Earth yang mengajaknya untuk segera masuk.
"Adek, ayo ntar telat"ajak Earth menarik tangan sang adik memasuki area sekolah.
Dady Kenneth tersenyum tipis melihat kedua anaknya berlarian memasuki ruangan kelasnya.
Ujian kelulusan pun berlangsung selama beberapa hari. Earth dan Jo bisa menyelesaikan semua soal ujian dengan baik. Semoga saja hasil yang mereka peroleh tidak mengecewakan.
"Bagaimana ujian kalian??"tanya Dady Kenneth pada si sulung dan si bungsu.
"Baik Dad,"jawab mereka serentak.
"Akan melanjutkan di mana??"tanya Dady Kenneth.
"Di sekolah milik kita saja Dad, adek bagaimana??"tanya Earth pada sang adik.
"Sama Bang" jawab Jo singkat.
"Baby??"panggil Dady Kenneth.
"Ya, Dad"jawab Jo melihat ke arah Dady Kenneth.
"Baby sekarang pindah ke mansion ya??"kata Dady Kenneth pada Jo.
"Boleh Jo pikirkan dulu Dad??"tanya Jo pada Dady Kenneth.
"Adek, udah tinggal di sini saja ya ya"bujuk Dazian pada Jo.
"Hmmmm"
"Adek mau aja ya, Abang janji ga bakal nakal"ujar Fabian ikut membujuk sang adik.
"Iya"jawab Jo singkat.
"Yes,"sorak Dazian kegirangan.
Daddy Kenneth yang melihat itu bersusah payah menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Maafkan Dady nak, sudah menjauhkan kalian dari adik perempuan kalian satu-satunya."bathin Dady Kenneth.
"Sini peluk Dady!!!"pinta Dady Kenneth pada Jo.
Jo pun mengikuti apa yang diinginkan oleh Dady Kenneth diikuti ketiga Abangnya.
"Maafkan Dady, Baby"bisik Dady Kenneth pada Jo.
"Apakah ini cuma mimpi??"bathin Jo tidak percaya mendengar permintaan maaf dari Dady Kenneth.
Tanpa Jo sadari air matanya lolos di kedua pipinya mendengar permintaan maaf sang Dady.
"Iya, Dad"jawab Jo.
"Loh kok adek nangis??"tanya Fabian yang menyadari adiknya menangis karena tangannya terasa basah.
"Nggak apa-apa kok, Bang. Jo senang aja"jawab Jo.
"Hmmm Dad"panggil Jo kemudian melepaskan pelukan Dady Kenneth.
"Ada apa hm??"tanya Dady Kenneth.
"Jo masih boleh kan memanggil Papa Jacob dan Papi Dion dengan panggilan Papa dan Papi?"ujar Jo.
"Tentu Baby, bagaimana pun mereka orang yang selama ini telah menggantikan Dady dalam menjaga dan merawatmu sayang"tutur Dady Kenneth dan itu sangat melegakan bagi Jo.
"Jack!!"panggil Dady Kenneth.
"Tuan"jawab Jack menunduk.
"Siapkan kamar untuk putriku. Dan pindahkan barang-barangnya hari ini juga!!"perintah Dady Kenneth pada tangan kanannya.
"Baik, Tuan"jawab Jack dan segera mengerjakan apa yang dititahkan oleh Tuannya.
"Kita makan malam di luar"ajak Dady Kenneth pada anak-anaknya.
"Asyiiik"teriak Fabian dan Dazian bersamaan.
Bagi Dady Kenneth hari ini menjadi hari yang paling membahagiakan untuknya. Bisa mendapatkan maaf dari si bungsu, walau pun masih ada sedikit kekakuan dalam hubungan mereka. Namun Dady Kenneth berjanji akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anak-anaknya terutama Jo. Satu-satunya peninggalan terakhir sang istri tercinta.
Sementara itu.....
"Nyonya.. hubungan Kenneth dan putrinya sudah membaik."lapor seorang laki-laki pada wanita yang tengah duduk di kursi kebesarannya.
"Bagus, jangan sampai mereka berempat lolos dari pengawasanmu!!"titah perempuan yang sedang menyesap wine itu.
"Baik, Nyonya"jawab laki-laki itu dan pergi meninggalkan ruangan wanita itu.
"Tunggu aku, aku akan datang saat waktunya tiba!!"gumam wanita itu menatap keluar jendela.
Dady Kenneth dan anak-anaknya saat ini sedang menikmati makan malam di sebuah restoran mewah.
"Baby, buka mulutnya!!"kata Dady Kenneth menyuapi si bungsu dengan steak yang ia pesan.
"Dad, kau makan saja sendiri, biar adek aku yang suapi!!"protes Dazian pada Dady Kenneth.
"Kau saja yang makan sendiri."ucap Dady Kenneth santai dan terus menyuapi bungsunya.
Sedangkan Earth dan juga Fabian hanya menatap malas ke arah Dady dan saudaranya itu. Tapi tak ayal hati mereka hangat dengan suasana seperti ini.
"Dad, sudah Jo sudah kenyang"ucap Jo yang sudah kekenyangan karena suapan dari Dady Kenneth.
"Ok, minum dulu!!"titah Dady Kenneth pada sang putri.
Jo pun meminum minuman yang disodorkan oleh Dady Kenneth. Daddy Kenneth pun melanjutkan makan malamnya setelah puas menyuapi si bungsu.
Usai acara makan malam itu Dady Kenneth segera membawa anak-anaknya pulang karena si kembar besok harus masuk sekolah, sedangkan si sulung dan si bungsu libur usai mengikuti ujian kelulusan.
Jo tertidur di gendongan Daddy Kenneth mungkin efek kekenyangan atau karena kelelahan. Daddy Kenneth mengusap lembut punggung sempit milik si bungsu.
"Daddy akan selalu menjagamu Baby dan membuatmu bahagia"bathin Daddy Kenneth.
Tak jauh berbeda dengan Jo ketiga kakaknya pun telah tertidur dengan Fabian dan Dazian yang menyender di kiri kanan bahu Daddy Kenneth dan Earth yang tertidur di bangku sebelah supir. Daddy Kenneth merasakan perasaan hangat melihat semua anak-anaknya yang tertidur pulas.
Mobil pun memasuki mansion, Daddy Kenneth menggendong Jo terlebih dahulu keluar dari mobil, dan segera membawanya ke kamar. Kemudian ia menggendong satu persatu putranya dan mengantar mereka ke kamar masing-masing. Ini kali pertama bagi Daddy Kenneth menggendong anak-anaknya karena biasanya ia akan menghabiskan waktu dengan berkutat bersama laptop dan tumpukan berkas-berkasnya.
Selesai mengantar anak-anaknya tidur, Daddy Kenneth pun kembali ke kamarnya dan membersihkan diri kemudian beristirahat.
Pandangannya tertuju pada sebuah foto yang berada di meja nakasnya.
"Dear, anak-anak kita tumbuh menjadi anak-anak yang baik dan pintar. Kau pasti bisa melihatnya dari atas sana. Aku bersyukur masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahanku pada bungsu kita. Aku sangat merindukanmu, My Beloved."tutur Daddy Kenneth kemudian membaringkan tubuh di ranjang miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Aqra
mommy sarah?
2024-02-18
1
Ari Peny
cp wanita itu
2023-08-29
0