Waktu terus berlalu. Hubungan Jo dan ketiga Kakaknya pun semakin dekat. Jo semakin menunjukkan prestasinya baik di bidang akademik maupun non akademik. Bahkan Jo mengikuti kelas akselerasi dan membuatnya sekelas dengan Earth, kakak pertamanya. Kedua kakaknya yang lain pun merasakan cemburu yang sangat pada Kakak pertama mereka, karena Earth dan Jo menghabiskan waktu lebih banyak bersama. Pelatihan Jo sebagai calon ketua BLUE BLOOD pun semakin ditingkatkan oleh Papa Jacob dan Papi Dion. Satu hal yang melegakan bagi Papa Jacob dan Papi Dion saat ini adalah membaiknya hubungan ke empat saudara itu. Begitu pun dengan ketiga bocah laki-laki itu. Dady Kenneth juga mempersiapkan ketiganya untuk nanti menjadi bagian dari FIRE DRACO. Namun hubungan Jo dengan Dady Kenneth sepertinya masih jalan ditempat, yeah walaupun tidak ada lagi makian ataupun perkataan kasar yang tujukan pada Jo.
Saat ini Dazian dan Fabian sedang mengerjakan tugas sekolah, mereka membutuhkan laptop untuk mengerjakan tugas itu.
"Bang Earth, kami mau meminjam laptopmu!"kata Fabian pada sang Kakak.
"Laptop kalian mana??"tanya Earth.
"Rusak,"jawab kedua anak laki-laki itu.
"Tapi Abang juga sedang mengerjakan tugas, coba kalian pinjam laptopnya Jo!!"usul Earth pada kedua adiknya.
"Benar juga, ayo Fabian kita coba pinjam punya Adek!!"ajak Dazian pada kembarannya.
"Ok"jawab Fabian.
Mereka menuju paviliun sang adik.
"Jo..... kau di mana??"teriak Dazian mencari keberadaan sang adik.
"Ish Abang kau berisik sekali"ketus Jo yang sepertinya yang sedang tertidur ketika sang kakak berteriak memanggilnya.
"He....he...he adek jangan marah."cengir Dazian mencubit gemas hidung sang adik.
"Adek kami bisa pinjam laptopmu, kami harus mengerjakan tugas sekolah tapi laptop kami rusak, laptop Bang Earth pun lagi dia pakai"jelas Fabian pada sang adik.
"Ohhh baiklah, sebentar Jo ambil"ucap Jo yang berbalik menuju kamarnya.
"Nih,"kata Jo memberikan laptop pada sang kakak.
"Kami pinjam dulu Jo"ucap Fabian sambil melangkah meninggalkan sang adik.
"Hu um"jawab Jo yang masih setengah eh tiga perempat mengantuk.
Jo kembali melangkah ke kamar untuk menyambung kencan dengan kasur kesayangannya.
"Untung saja kita bisa meminjam laptopnya Jo, kalau tidak besok kita habis sama guru bahasa itu"gerutu Dazian.
"Sudah ayo cepat kerjakan, biar kita bisa main sama adek habis ini"kata Fabian yang diangguki oleh Dazian.
Kedua kembar itu mengerjakan tugas mereka, sambil sesekali ribut mempertahankan pendapat masing-masing. Hingga akhirnya tugas kedua kembar itu selesai.
"Aghhhhh, akhirnya selesai juga"ujar Dazian sambil menggeliatkan tubuhnya.
"Iya, akhirnya selesai juga"balas Fabian merapikan perlengkapan sekolahnya.
Iseng, Dazian membuka beberapa file Vlog sang adik, pada bagian tertentu kadang ia tersenyum-senyum sendiri melihat video sang adik.
"Kau gila ya, tersenyum-senyum sendiri"kata Fabian pada kembarannya.
"Tidak, enak saja mulutmu bicara. Coba kau lihat ini adek sangat lucu."kata Dazian mengajak kembarannya menonton video sang adik.
Mereka terus menggulir file demi file, kadang bahkan sampai kedua kembar itu tertawa terpingkal-pingkal. Earth yang tidak sengaja melewati kamar si kembar heran melihat adik-adiknya tertawa terpingkal-pingkal.
"Apa yang kalian tonton, sepertinya sangat seru"ujar Earth pada sang adik.
"Ini Bang, lihat adek dia lucu sekali"ujar Dazian yang tidak bisa berhenti tertawa melihat aksi sang adik.
Earth pun ikut tertawa melihat aksi sang adik yang kadang terlihat konyol.
Sampai mereka membuka sebuah file yang bertuliskan "Rencana Pembalasan Kematian Mommy".
Karena penasaran ketiga anak laki-laki itupun membuka file tersebut. Terlihat dari awal bagaimana terjadinya peristiwa penembakan sang Mommy dan juga penyebab sang Mommy dibunuh. Ketiga laki-laki itu seketika mengepalkan tangannya. Ternyata bukan sang adik yang menjadi penyebab kematian sang Mommy, tetapi sang adik juga menjadi target pembunuhan dari musuh sang Mommy. Hal yang lebih mengejutkan ternyata sang Mommy adalah ketua klan BLUE BLOOD.
Pada file selanjutnya tertulis "Aku akan segera memburumu, Pembunuh" terlihat di sana informasi yang sangat rinci mengenai data orang yang telah membunuh sang Mommy.
"Bang untung saja kita sudah meminta maaf pada adek, jika tidak kita akan menyesal seumur hidup karena telah menyia-nyiakan adek kita dan sepertinya kita juga harus lebih meningkatkan keamanan untuk adek."kata Dazian pada Earth.
"Kau benar, kirim file itu padaku!!"perintah Earth pada Dazian.
"Baik Bang, apa kita harus memberi tahu Dady mengenai hal ini. Semoga saja dengan melihat ini hubungan Dady dan adek bisa membaik Bang"usul Fabian pada Earth.
"Kau benar, nanti kita akan memberi tahu Dady, kau sudah mengirim semua padaku Dazian??"tanya Earth.
"Sudah Bang"sahut Dazian.
"Sebaiknya kalian segera mengembalikan laptop adek!!" perintah Earth pada si kembar.
"Iya Bang"jawab mereka kompak.
Kembar pun segera pergi ke paviliun sang adik.
"Jo....."teriak Dazian.
"Abanggggg kau benar-benar membuat Jo kesal, bisakah kau tidak berteriak-teriak. Jo sedang tidur Banggggg"kesal Jo pada Dazian.
"Utu..utu...adek Abang ngambek, Abang mau mengembalikan laptop adek. Makasih ya"ujar Fabian mengacak-acak rambut sang adik.
"Hu um"jawab Jo menerima laptopnya dan segera berbalik ke kamarnya.
"Heh adek mau tidur lagi??"tanya Dazian.
"Iya Bang,"jawab Jo malas.
"Jangan tidur lagi, ayo kita beli Thai tea!!"ajak Dazian pada sang adik.
"Hah ..ok"ucap Jo langsung segar mendengar kata Thai tea.
Si kembar hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sang adik, yang tadi terlihat mengantuk akut, setelah mendengar kata Thai tea langsung terlihat segar dan bersemangat. Tak lama Jo pun kembali setelah bersiap-siap untuk pergi membeli minuman kesukaannya dengan sang kakak.
"Kita panggil bang Earth dulu ya, dek"ucap Fabian yang diangguki sang adik.
Jo menunggu di halaman mansion sambil mengayunkan kakinya menendang angin.
"Jo mau ke mana??"tanya Papi Dion.
"Ikut Abang beli Thai tea"jawab Jo.
"Hati-hati Jo, dan jangan terlalu banyak es"peringat Papi Dion pada sang anak.
"Siap Kapten"jawab Jo yang mendapat senyuman dari sang papi.
Lima belas menit menunggu akhirnya ketiga Kakak Jo selesai dengan acara bersiap mereka.
"Ayo dek"ajak Dazian menarik lembut tangan sang adik dan tangan satunya digenggam oleh Fabian.
Sedangkan Earth berjalan di belakang ketiga adiknya seolah menjadi pengawal untuk ketiganya.
Para Leonhart muda itu berjalan kaki menuju tempat yang mereka tuju, karena tidak begitu jauh dari mansion. Namun mereka tetap di kawal oleh beberapa bodyguard mansion.
"Adek capek??"tanya Dazian pada sang adik.
"Nggak Jo nggak capek, Jo senang bisa jalan-jalan sama Abang"jawab Jo dengan senyuman manis di bibirnya.
Earth mengelus sayang kepala sang adik dan merangkul bahunya.
"Nah sampai ayo kita cari tempat duduk!!"ajak Fabian.
"Dekat jendela di sana Bang"tunjuk Jo.
"Ayo"sahut ketiga kakaknya.
Ke empat Leonhart bersaudara itu pun memesan makanan dan minuman yang mereka mau. Menghabiskan waktu bersama si bungsu.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Moh Rifti
i like
2023-08-01
0
@ꪶꫝ༄©h€®®¥༄💕🇵🇸
seru kak , cerita nya
2023-07-19
0