Waktu terus bergulir, tidak terasa tiga tahun berlalu begitu saja. Jo dan Earth saat ini akan menduduki bangku SMA. Jo sendiri ingin melanjutkan ke sekolah kelautan. Keinginannya sempat mendapat tentangan dari para Kakak, Dady, Papa Jacob apalagi Papi Dion. Namun dengan segala bujuk rayu akhirnya Jo memenangkan Ado bacot diantara mereka.
"Jadi Baby setelah ini apa akan melanjutkan di sekolah yang sama dengan Abangmu??"tanya Daddy Kenneth pada si bungsu.
"Hmmmm Dad, Jo ingin melanjutkan di sekolah kelautan boleh ya Dad"ujar Jo dengan mengeluarkan sedikit rayuan pulau kelapa miliknya.
"Nope Baby, sekolah itu memiliki disiplin yang tinggi juga dan pelatihan yang keras."tolak Daddy Kenneth tegas.
"Adek sekolah di sekolah yang sama dengan Abang Earth aja, ngapain sekolah di pelayaran"ujar Dazian membujuk sang adik.
"Dad, kalau sekolah di sana lebih bagus apalagi Jo perempuan, ada beladirinya kalau pelatihannya keras bagus dong untuk melatih fisik sama mental kita. Boleh ya Dad, ntar kalau nggak kuat Jo pindah ke sekolah Bang Earth ya Dad."bujuk Jo lagi namun ketiga Kakak Jo menatap tajam pada sang Dady.
"Ok, but promise me you Will take care your savety."ujar Dady Kenneth dengan berat hati terpaksa memberi izin pada sang putri.
"Daddy......!!"teriak ketiga putranya.
"It's okay boys, Dady akan menyuruh bodyguard untuk selalu mengawasi adik kalian"kata Dady Kenneth mencoba menenangkan para anak lanangnya.
"Makasi Dad, sayang Dady banyak-banyak"ucap si bungsu menghadiahi Dady Kenneth dengan pelukan dan ciuman di pipi.
Para Kakaknya mendelik tidak suka pada sang Dady, bisa-bisanya Dady Kenneth memberi izin adik mereka bersekolah di sekolah pelayaran. Itu akan membuat mereka jarang bertemu.
"Sudah boys, toh kalian dan adik kalian juga masih tinggal dalam satu rumah kan?? Jadi nggak usah sewot!!!"ujar Dady Kenneth.
Pagi ini semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.
"Apa kegiatan kalian hari ini guys??"tanya Dady Kenneth pada ke empat anaknya.
"Aku akan membeli perlengkapan sekolah yang baru Dad!!"ujar Earth.
"Kami seperti biasa sekolah Dad"jawab si kembar.
"Jo hari ini akan mengikuti psikotes, tes akademik, dan physics test untuk catir Dad"papar Jo pada Dady Kenneth.
"Catir???"beo mereka semua.
"Iya Dad catir calon Taruni untuk sekolah pelayaran dan mungkin pulangnya agak sorean Dad"ujar Jo lagi.
"Kapan kamu mendaftar di sekolah itu Baby???Kenapa Dady nggak tau??"tanya Dady Kenneth mengerutkan dahi heran.
"Jo mendaftar via online Dad, jadi hari ini mendaftar ulang sekalian tes, jadi belum tentu juga langsung diterima jadi Taruni di sekolah itu"ujar Jo.
"Semoga saja nggak diterima"ucap si kembar serentak dan mendapat pelototan dari Jo.
"Aish Abang doanya jahat banget ya, Dady....."rengek Jo.
"Twins...."tegur Dady Kenneth pura-pura marah, di dalam hatinya Dady Kenneth juga berharap sang putri gagal dalam mengikuti tes itu. Dia takut terjadi sesuatu pada putri satu-satunya itu.
"Dad, Jo berangkat dulu!!"pamit Jo sambil Salim pada Dady Kenneth.
"Ayo, Abang antar!!"ujar Earth.
"Tapi Bang Jo bawa motor sendiri, kan pulangnya nanti agak sorean mungkin"tolak Jo takut merepotkan sang kakak.
"Nope, Abang akan antar nanti Abang yang jemput lagi no debate"kata Earth tidak mau dibantah.
"Iya Abang"ujar Jo.
Daddy Kenneth sangat senang melihat si sulung tetap mengutamakan adiknya walaupun mereka akan berbeda sekolah. Apalagi sekolah putrinya hampir 90% hanya diminati laki-laki.
"Dad, kami juga berangkat ntar telat"ujar Fabian pamit pada Dady Kenneth.
"Be carefull boys,!!!"titah Dady Kenneth.
"Ok, Pak Tua"jawab Dazian nyengir dan langsung melarikan diri.
"Dazian, wait your punishment!!"gerutu Dady Kenneth walaupun di hatinya senang putranya yang satu itu mampu mencairkan suasana.
"Ayo adek naik!!"titah Earth pada sang adik.
Jo pun naik ke mobil sang Kakak. Sebuah mobil sport keluaran terbaru hadiah kelulusan keduanya dari Dady Kenneth.
Keduanya pun berangkat menuju ke sekolah Jo.
"Jack, panggil Jacob dan Dion ke ruangan saya!!"titah Dady Kenneth pada tangan kanannya.
"Baik Tuan"sahut Jack.
Tidak lama Jack datang beserta Papa Jacob dan Papi Dion.
"Ada apa Tuan Kenneth memanggil kami??"tanya Papa Jacob.
"Kita bicara di ruang kerja saya!!"titah Dady Kenneth melangkah menuju ruang kerjanya dan diikuti oleh Papa Jacob dan Papi Dion.
Entah masalah apa yang akan dibicarakan oleh ketiga orang itu.
Sementara itu Jo telah sampai di sekolahnya. Melihat sebuah mobil sport keluaran terbaru memasuki area sekolah, hal itu langsung menarik perhatian seluruh orang yang ada di sekolah itu.
Earth keluar dari mobil kemudian membukakan pintu untuk sang adik. Jo pun keluar dari mobil dan mendapat tatapan gemas dari setiap orang yang ada di area sekolah itu. Karena pelatihan yang ia lakukan bersama Papa Jacob dan Papi Dion membuat tubuh Jo sangat proporsional namun dengan wajah yang menggemaskan cantik lebih ke imut dengan bibir kecil serta hidung mancung jangan lupa mata dengan iris mata hazel miliknya yang membuat penampilannya makin sempurna.
"Bang, Jo masuk dulu ya"pamit Jo pada Earth.
"Ok, adek hati-hati ya. Kalau ada apa-apa langsung hubungi Abang, nanti pulang Abang jemput. Paham dek!!"titah Earth.
"Paham Bang"jawab Jo tersenyum manis hingga memperlihatkan gingsul cantik miliknya. Membuat Earth semakin gemas dan tidak ingin meninggalkan si bungsu sendiri.
Earth pun mencium kening sang adik dan menyuruh adiknya agar segera masuk.
Jo pun mengangguk dan meninggalkan sang Kakak. Earth pun segera menuju sekolahnya menyelesaikan pendaftarannya.
Tatapan gemas tertuju pada Jo. Ada juga beberapa tatapan tidak suka terarah padanya cuma Jo masa bodoh dengan semua itu.
"Maaf, Kak saya mau tanya ruang pendaftaran ulang di mana ya Kak???"tanya Jo pada salah seorang taruna yang sedang menulis.
"Kamu mau mendaftar ulang dek??"tanya taruna itu lagi.
"Iya Kak,"jawab Jo.
"Mari ikut saya!!"kata taruna pada jo.
Mereka berjalan menuju tempat pendaftaran ulang. Terlihat di sana ada beberapa orang guru yang sedang mengurus berkas-berkas pendaftaran catar/catir baru.
Taruna itu mengetuk pintu ruangan dan meminta izin untuk masuk.
"Izin masuk, Instruktur"ujar taruna itu dan dibalas anggukan oleh guru yang berada di ruangan itu.
"Ada calon catir yang ingin mendaftar ulang, instruktur"kemudian taruna itu menyuruh memasuki ruangan itu dan meninggalkannya di sana.
Ketika sedang memeriksa berkas pendaftaran milik Jo, guru yang memiliki name tag Edward itu melihat ke arah Jo.
"Jonathan Aurelia L. L itu apa Jonathan Aurelia??"tanya guru itu penasaran
"Leonhart Pak"jawab Jo singkat.
"Kamu putri Kenneth Leonhart??"tanya guru itu lagi.
"Iya Pak"jawab Jo.
"Hmmmm kamu akan mengambil jurusan apa??"tanya guru itu lagi.
"Nautika Niaga Pak"jawabnya.
"Siap mengikuti pendidikan di sini??"tanya guru itu lagi.
"Siap Pak"jawab Jo tegas.
"Ini no. tes kamu. 091"kata guru itu memberi selembar kertas pada Jo.
"Baik, ikut saya untuk melaksanakan tes selanjutnya"ujar guru itu sambil berdiri menuju ruang tes.
Guru lain yang melihat guru bernama Edward itu heran, karena ia adalah tipe guru killer. Dan tidak terlalu ingin dekat dengan anak-anak didiknya. Tapi kenapa anak ini mendapat perlakuan berbeda dari Pak Edward ini pikir mereka.
Ketika Pak Edward dan Jo memasuki sebuah ruangan terlihat beberapa orang siswa yang memakai seragam PDH sedang memberikan tes pada calon taruna/i baru dan juga beberapa orang calon taruna baru yang menunggu giliran.
"Khusus calon Taruni ini saya yang akan melakukan tes secara keseluruhan!!"ujar Pak Edward pada para taruna berseragam itu.
"Siap Pak"jawab mereka serentak.
Jo mengikuti seluruh tes itu dengan mendapatkan nilai hampir sempurna. Mulai dari psikotes, tes akademik, lari, push up, sit up, skot jump, dan juga pengecekan kesehatan THT.
Pak Edward kagum dengan pencapaian seorang putri Kenneth Leonhart. Setelah beberapa angkatan Jo yang bisa menyelesaikan tes itu dengan baik.
"Ikut saya!!"titah Pak Edward pada Jo untuk kembali ke ruangannya.
"Duduk!!!"titahnya.
"Kamu diterima di sekolah ini. Ini jadwal kegiatan madabintal untuk calon taruna/i baru selama 14 hari ke depan. Dan jangan terlambat."ucap pak Edward dengan tegas.
"Baik Pak"jawab Jo.
"Katakan pada Dady kamu, bahwa kamu lebih baik dibandingkan dia. Katakan saya yang menyuruh. Edward Dirgantara, paham!!"ujar pak Edward pada Jo.
"Paham Pak"jawab Jo.
"Silahkan pulang, dan berkas ini harus ditanda tangani oleh Dady kamu!!"kata Pak Edward lagi.
"Baik Pak, saya permisi"ujar Jo dan dibalas anggukan oleh pak Edward.
Sambil melangkah keluar dari tempat pendaftaran ulang Jo mengingat pesan yang diberikan guru tadi padanya.
"Apa hubungan Dady dan guru itu ya??"gumam Jo yang ternyata sudah sampai di area parkir terlihat Earth sudah standby menunggu sang adik di sana.
Semua mata kembali tertuju pada Kakak beradik itu. Mereka menatap gemas.
"Abang......"teriak Jo berlari ke arah sang Kakak dan langsung ditangkap oleh Earth.
"Adek jangan berlari nanti jatuh bagaimana??
Udah tesnya, lama juga"ujar Earth sambil membukakan pintu mobil untuk sang adik.
"Udah ayo pulang Bang, Jo capek"kata Jo yang merendahkan sandaran kursi mobil berniat tidur. Keringat membasahi pakaian Jo, tidak lama ia tertidur begitu pulas, Earth mengusap lembut wajah sang adik yang semakin lama semakin mirip dengan Mommy Sarah. Earth melajukan mobilnya ke arah mansion agar adiknya bisa segera istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments