Sore telah tiba, saatnya Putri akan pulang. Arjuna sudah siap menunggu Putri di halaman Lestoran tempat mereka bekerja. Karna memang mereka sudah berjanji akan pulang sama-sama. Pada saat itu juga Sultan menjemput Putri.
Arjuna yang memandangi dari jauh merasa segan untuk memanggil Putri yang sudah menuju ke luar.
Sultan duluan yang memanggil Putri di depan pintu lestoran juga tampak ada Raja yang berdiri ia sengaja berdiri di situ untuk melihat siapa sebenernya yang menjemput Putri pulang.
"Apa itu suami Putri? tidak mungkin dia kan anak Pak Dewa pemilik perusahaan yang tidak jauh dari sini," ujar Raja kaget melihat gerak-gerik Sultan dari jauh.
"Pulang sekarang dengan ku atau aku akan laporkan kamu ke Papa!" ancam Sultan.
'Gak takut tuh, yang ada kamu yang kena marah," cibir Putri cuek.
Sultan menghela napas. "Plis Put, kita pulang ke rumah ya. Papa malam ini pulang aku gak mau dia marah-marah padaku tolong kamu pulang ya?" pinta Sultan.
"Itu bukan urusan aku, aku gak mau pulang ke rumah itu lagi." Putri melihat Arjuna di seberang yang ternyata ia juga sedang menunggu Putri.
Kak Juna sudah menungguku.
"Kak Jun tunggu ...! teriak Putri.
"Kurang ajar banget sih itu istri gak nurut sama suami. Putri awas saja kalau kamu berani pulang sama pria itu," cetus Sultan melihat Putri beranjak ingin menemui Arjuna di seberang.
Sultan pun menyusul pergi dan mengancamnya Arjuna.
"Dasar pria tidak tau malu, gangguin istri orang aja. Gak laku ya dekatin istri orang?"
"Hem, maaf Bang. Omongannya di jaga ya aku sama Putri sahabatan jadi plis jangan bicara yang tidak-tidak."
"Putri, ayo naik mobil!" seru Sultan.
"Gak mau!" tolak Putri.
"Gak mau? lihat aja apa yang akan aku lakukan sama kamu."
"Jangan mengancam aku karena itu gak akan mempan aku gak takut sama kamu."
Tiba-tiba deringan ponsel berbunyi menghentikan mereka yang berdebat dan itu ponsel Putri.
📞"Ha-halo Pak," ucap Putri terbata-bata menerima panggilan dari Pak Dewa.
📞"Putri, Bapak sudah di perjalanan akan pulang kata Sultan kalian gak jadi bulan madu di luar negeri ya?" tanya Pak Dewa.
📞"Iya Pak, mendadak Sultan sakit jadi kita pulang kerumah Putri selama beberapa hari ini."
📞"Oh baguslah kalau begitu, jalan-jalannya di lain hari lagi. Tapi, kata Sultan kamu yang sakit dan bukan Sultan."
📞"A- sebenarnya kami berdua sama-sama sakit Pak," Udh, hampir ketahuan bohongnya. batin Putri mengelus dadanya.
📞"Terus sekarang kalian dimana? apa sudah berobat?"
"Su-susah Pak, ini lagi ke berobat. Sultan lagi masuk ke dalam," ucap Putri berbohong.
📞"Oh ya sudah. Papa tunggu di rumah ya, Bapak ada oleh-oleh buat kalian berdua."
📞"Makasih Pak." ucap Putri mengakhiri pembicaraannya.
Sultan mendengar semua pembicaraan mereka oleh sebab itu ia menertawai Putri.
"Gimana? masih mau pulang dengan pria tidak tau malu itu?" Sultan menaikan alisnya sambil tersenyum.
"Argh dasar licik kamu Sultan!" cetus Putri.
"Lho kok aku yang licik, kamu tu yang tidak tau diri istri orang masih aja ganjen sama pria lain."
"Apa? coba ulangi ucapan kamu lagi!" Putri memanas.
"Ganjen sama pria lain," ucap Sultan mengulangi ucapannya. Plak ... tamparan panas mendarat di pipi Sultan.
"Rasain tuh lima jari enakkan?" Putri naik darah sudah tidak bisa manahan emosinya lagi.
Sultan meringis kesakitan.
"Jalan Bang," ucap Putih menyuruh Tino jalankan mobil.
Putri terpaksa pulang dengan Sultan karna papa mertuanya sudah pulang ke rumah ia tidak mau di cap jadi menantu tidak tau diri yang tidak mungkin ia tidak menyambut mertuanya pulang.
Sultan diam seribu bahasa ingin ia membalas tamparan Putri tapi ia tidak tega.
Mereka hampir sampai di rumah Pak Dewa menelpon Sultan.
📞"Sultan kalian dimana?"
📞"Hampir sampai di rumah ini Pa."
📞"Oh kirain masih jauh," ucap Pak Dewa yang sengaja bertanya karna ia sudah tidak sabar lagi menunggu kedatangan anak dan mertuanya.
📞"Papa, tunggu saja di rumah bentar lagi kita sampai kok," ucap Sultan.
Pak Dewa tidak mau memberitahu Sultan karena hari itu ternyata hari ulang tahun Sultan ia sudah mempersiapkan Kue dan lain-lainnya dan besok malam Pak Dewa sudah mempersiapkan akan ada perayaan untuk Sultan. Hari itu lah harta warisan akan jatuh di tangan Sultan Papanya akan menyampaikan semuanya besok malam.
Bukan cuma Sultan yang di beri hadiah tapi Putri juga. Tentu saja hadiahnya tidak tanggung-tanggung.
Saat Sultan dan Putri tiba di gerbang ia kaget melihat lampu gemerlap di rumahnya.
"Hah apa Papa gak salah yalahin lampu? ada perayaan apa di rumah perasaan bukan hari raya deh," tanya Sultan.
Putri ikut tepukau melihat lampu yang gemerlapan sangat indah.
Mereka pun sudah berada di depan rumah dan di kejutkan bunyi suara terompet membuat mereka kaget.
"Selamat ulang tahun Sultan," suara Pak Dewa terdengar dari dalam tampak ia membawa kue tart dengan lilin yang menyala di kue tertulis ucapan ulang tahun yang ke 25 tahun.
"Hari ini kamu ultah?" tanya Putri.
"Papa, kok aku bisa lupa sih?" Sultan terharu sambil tersenyum.
Pak Dewa mendekati anak dan menantunya dan menyuruh Sultan meniup lilin di kue tersebut.
"Maaf Papa hanya bisa kasi ini malam ini, karna Papa hampir lupa tadi dan menyiapkan nya dengan buru-buru."
"Ini sudah lebih dari cukup Pa, makasih sudah ingat hari ultah Sultan. Sultan sendiri lupa," ucap Sultan malu dan terharu.
Putri hanya diam saja memandangi kedua anak bapak itu. Timbul rasa yang aneh di benaknya rasanya ia merasa bahagia melihat Sultan berpelukan dengan papanya.
"Putri sini," panggil pak Dewa.
Putri pun mendekat dengan ragu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Bella
Selamat ulang tahun Reyhan semoga jadi suami yang baik buat Putri dan anak yang baik buat papa dewa
2024-02-23
0
Teteh Lia
1 iklan 1🌹 meluncur
2023-12-08
0
Rrobi
ketahuan deh kalian
2023-10-08
0