Saat meratapi nasibnya di pojokan Putri dikejutkan oleh seseorang. "Kamu sedang ngapain disitu?"
Tegur salah satu karyawan yang bernama Arjuna.
Putri kaget secepatnya ia menepis air matanya dan berpura-pura baik-baik saja. "Tidak apa-apa kok, aku cuma flu," ucap Putri memasang wajah sedikit senyum pada Arjuna.
"Oh kalau flu istirahat aja di rumah, ngapain di paksain kerja," ucapnya menasehati.
"Sayangnya enggak bisa, karena aku sedang menjalani hukuman dari bos," lirih Putri meminta kasihani pada Arjuna.
"Hukuman?" Arjuna keheranan.
"Iya," ucap Putri lemah.
"Emang kamu melakukan kesalahan apa si?"
"Aku gak masuk dua hari tanpa kabar dan tidak ijin pada bos, Kak Juna... dan aku harus lembur serta mendapat beberapa tugas tambahan," jelas Putri.
"Aduh kasian banget kamu, kamu tenang aja ya biar aku kasi tau Om. Agar ia memberikan mu ijin beberapa hari dan masalah tugas itu biar aku yang membantu kamu," terang Arjuna.
"Beneran mau bantu Kak?" tanya Putri kurang yakin.
"Iya, Kakak usahain ya meminta keringanan dari Om Gatot semoga aja dia mau."
"Oya ngomong-ngomong, apa kamu sudah tau kalau Raja sudah menikah?" tanya Arjuna.
"Iya sudah tau, kenapa memang nya?" sahut Putri datar.
"Apa kamu gak marah atau kecewa gitu?"
"Buat apa marah, mereka juga sudah menikah memangnya apa dayaku mau larang-larang dia? aku hanya gadis biasa sedangkan wanita yang sudah jadi istrinya itu adalah anak orang terpandang," ujar Putri.
"Yah. Tapi gak juga gitu kali, Raja mau aja dijodohin sama orang tuanya. Dia itu laki-laki harusnya ia bisa memperjuangkan kebahagiaannya sendiri setahuku dia itu kan sangat mencintai kamu Put," ujar Arjuna.
"Siapa bilang? kalau ia cinta dia gak mungkin menikah dengan wanita lain dan mengkhianati aku," lirih Putri.
"Iya juga sih. Tapi, ada untungnya juga Raja menikah itu artinya aku bisa dekat dengan kamu benar gak?"
"Hem ternyata mau bantuin cuma ada mau nya to? dasar laki-laki gak ada yang tulus," cibir Putri.
"Aku tulus kok Put, aku akan bantuin kamu minta keringanan pada bos agar kamu bisa istirahat di rumah.'
"Beneran mau bantu Kak?" tanya Putri kurang yakin.
"Iya. Kakak usahain ya," sahut Arjuna.
"Makasih deh kalau begitu. Aku pergi dulu ya," pamit Putri.
"Mau kemana sih Put? buru-buru sekali."
"Aku harus mengantar banyak makanan hari ini."
"Oh ya? kalau begitu biar aku bantuin kamu yah," Arjuna menawarkan.
"Ya sudah ayo!" ajak Putri.
Putri telah siap berangkat, makanan-makanan yang dipesan sudah di masukkan di tempatnya siap diantar pada pelanggan.
Setelah sampai di alamat yang dituju. Putri langsung masuk dan meletakkan makanan itu di tempat yang sudah di sediakan. Arjuna juga ikut membantu tiba-tiba kaki Putri menginjak sesuatu, ia pun terpeleset. Secepat kilat Arjuna menahan tubuh Putri agar tidak jatuh ke lantai. Mereka pun tidak sengaja berpelukan.
"Putri!" seru Pak Dewa.
"Apa yang kalian lakukan disini? Putri, siapa dia!bentak Pak Dewa.
Arjuna keheranan.
"Putri ayo jawab, siapa dia. Kamu tidak diapa-apa kan sama pria itu?" tanya Pak Dewa tampak kuatir
Om Dewa? Kok dia ada di sini sih, batin Putri kaget.
Putri segera pergi ke arah luar. Arjuna ikut menyusul.
Pak Dewa memandangi kepergian Putri dan meneriakinya.
"Waduh! kok bisa ada Om Dewa di sini?" tanya Putri sendirinya.
"Kamu kenapa peluk aku sih Kak Jun...!"
"Kalau aku tidak menahan tubuhmu tadi, pastilah kamu terjatuh. Gimana sih bukannya berterima kasih malah nyalahin gitu. Emang siapa sih orang tadi, apa dia pacar mu?" tanya Arjuna curiga.
"Sembarang banget kamu."
"Kenapa kamu takut berhadapan dengan orang tua tadi? pasti kamu ada hubungan dengan nya kan?
Tidak ku sangka Put, ternyata selera mu Om-om," ucap Arjuna sambil geleng kepala.
"Putri...!" teriak Pak Dewa.
"Iy-iya Om," sahut Putri menoleh ke belakang.
Pak Dewa mendekati dan menarik tangan Putri ia membawanya ke tempat sepi.
"Putri tolong kamu jelaskan pada Bapak, kenapa kalian tadi pelukan!" tanya Pak Dewa menatap tajam.
"Gak pelukan kok Om, eh Pak, aku tadi hampir terjatuh Kak Juna cuma menolong aku," jelas Putri.
"Tunggu dulu, tadi pagi kan Bapak suruh kamu temani Sultan, kenapa kamu jadi mengantar makanan di sini?" Pak Dewa mendelik kan matanya.
"Maaf Pak, sebenarnya aku tidak bisa langsung berhenti bekerja sampai akhir bulan. Soalnya itu sudah aturan. Selama ini aku harus berkerja sampai akhir bulan baru bisa berhenti," jelas Putri.
"Lho gak bisa gitu dong, kamu kan sudah menikah! harusnya bos kamu tidak bisa begitu. Itu kan hak kamu," ucap Pak Dewa tidak terima.
Arjuna yang mendengar semua pembicaraan mereka ternganga. "Jadi Putri sudah menikah dengan pria tua itu, dan itu artinya Putri adalah istri nya!" Arjuna menepuk jidatnya dan tidak habis pikir.
Kenapa mau-maunya Putri menikah dengannya seorang Pria tua.
"Oke Bapak maklum. Tapi, tolong! jelaskan tentang insiden pelukan barusan," sepertinya Pak Dewa masih penasaran dengan kejadian tadi.
"Aku hampir terjatuh Pak, teman saya tadi membantu aku berdiri itu benaran, nggak bohong kok," jelas Putri berkata jujur.
"Apa itu benar?"
"Iya benar kok Pak, suerr Putri gak bohong," ucap Putri menyakinkan mertuanya itu.
"Seharusnya kamu harus jaga jarak dengan pria lain Put, tidak seperti ini. Kamu itu sudah jadi istri Sultan." ujar Pak Dewa cemberut.
"Iya Putri tau kok Om itu, Putri cuma rekan kerja kok gak lebih," jelas Putri.
"Yah sudah kalau begitu, nanti malam bapak mau bicara sama kamu dan Sultan."
Putri hanya mengangguk mengiyakan.
"Mana pria tadi, enak banget ia peluk-peluk menantu Bapak. Walau itu tidak sengaja tetap aja Bapak tidak terima. Pasti dia sedang mencari kesempatan dan ia sengaja memeluk kamu seperti tadi Put."
"Sudah lah Pak, gak perlu segitu ya kali? dia juga bukan siapa-siapa Putri kok dia juga tidak sengaja melakukannya," jelas Putri.
"Tidak bisa begitu, Bapak harus kasi dia pelajaran dulu agar ia tidak bersikap kurang ajar sama kamu lagi."
"Heh kamu...!" teriak Pak Dewa memanggil Arjuna.
"Saya?" ucapnya ragu.
"Iya kamu, siapa lagi? cetus Pak Dewa memanas.
Waduh suami Putri mau ngapain aku, aku jadi takut. batin Arjuna merasa panik.
"Kamu dengar tidak!" seru Pak Dewa lagi dengan suara nyaring.
Arjuna pun terpaksa mendekat. "Ada apa Om?" tanyanya.
"Am Om, aku bukan Om kamu! Lain kali kamu jangan gitu lagi, sama menantu aku ya! dia sudah jadi istri anakku. Jadi tidak boleh kurang ajar sama Putri lagi apalagi seperti tadi. Jika kamu masih berani juga? maka kamu akan berurusan dengan Saya. Paham!" gertak Pak Dewa pada Arjuna.
Arjuna ternganga mendengar penuturan orang tua itu. Ternyata Putri sudah menikah dengan anaknya?
"Paham Pak, paham tidak lagi kok," ucap Arjuna merasa segan.
"Bagus, sana pergi!' usir Pak Dewa.
"Putri, kamu di sini saja ya. Jangan kerja lagi."
"Gak bisa Om aku harus balik ke tempat kerja," ucap Putri.
"Ya sudahlah kalau begitu, pergilah!" Pak Dewa pasrah.
Putri dan Arjuna pun pergi.
Arjuna mempertanyakan soal pembicaraan Om-om tadi. Tapi Putri enggan menjawabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Serlyoktva
Baik banget pasti ada maunya lelaki biasanya begitu🤭
2024-02-18
0
Bella
Ada yang salah sangka kalau kamu tau siapa suami Putri pasti kamu bakal kaget
2024-02-12
0
Bella
Akui saja Put, kalau kamu memang menangis.
2024-02-12
0