Sesampainya di tempat kerjanya Putri langsung menemui Tia teman sekerjanya.
"Putri, kamu kenapa? itu muka kusut banget kayak kain gak disetrika aja," ledek Tia.
"Habis aku, hari ini habis dipermainkan keadaan."
"Maksudnya?" Tia bingung.
"Itu makanan yang diantar tadi ternyata yang order Papa mertua aku Tia."
"Apa? Jadi orang kantor yang biasa pesan makanan di tempat kita itu mertua kamu?"
"Iya Tia, dan begonya hari ini aku terciduk berduaan dengan Kak Juna."
"Bagaimana ceritanya? kok bisa berduaan dengan Juna kamu."
"Tadinya Kak Juna berniat bantu, eh malah dapat musibah di sana aku hampir terjatuh dan Juna selamatin aku. Terjadi deh adegan yang tidak di sengaja. Kami kedapatan tengah berpelukan aku dan ketahuan.
"Aku malu banget Tia, baru satu dua hari jadi menantu sudah berbuat salah. Aku tidak tega telah mengecewakan hati mertua aku yang bagaikan dewa itu sesuai dengan namanya juga sih Dewa. Dia benar-benar seperti dewa selalu baik hati dan tau isi hatiku. Tidak seperti anaknya yang bernama Sultan itu selalu nyebelin. Tau gak kamu di jam segini dia belum balik ke sini katanya mau jemput aku dan akan pulang bareng. Ucapannya tidak bisa di pegang terpaksa deh aku nebeng lagi pulangnya," gerutunya.
"Kamu pulang jam berapa? bukannya kamu di suruh lembur?" tanya Tia.
"Tidak jadi lembur. Kak Juna sudah bicara dengan bos kalau aku minta keringanan bahkan aku di ijinkan cuti tiga hari oh.. senangnya," ucap Putri terseyum.
"Masa sih kamu bisa cuti? Aku dari kemarin-kemarin minta gak di kasi. Wah, ini gak bener Bos pilih kasih," gerutu Tia.
"Itu semua berkat Kak Juna Tia, kalau aku yang minta mana mau Pak bos. Tau sendiri dia kayak gimana."
"Kalau gitu aku harus baik-baiki(n si Juna nih."
"Itu Juna... aku samperin ah...," ucap Tia berjalan mendekati Juna.
Bismilah...
"Juna. Hai... Kamu kok makin hari makin tampan aja sih?" rayu Tia.
"Yang benar?" Arjuna bingung melihat aksi Tia yang tiba-tiba itu.
"Iya aku makin tambah semangat kerja kalau ada kamu."
"Ah, paling kamu itu ada mau nya. Bicara aja mau apa?"
"Hehehe... sebenarnya aku mau cuti Kucing aku lahiran gak ada yang urusin boleh ya Jun, bilangin sama Pak bos," ujar Tia merayu.
"Cuma kucing yang lahiran untuk apa kamu cuti? kalau kamu yang lahiran baru boleh cuti berhenti juga gak apa-apa iklas kok kita."
"Kamu jahat banget sih Jun...?" Tia melirih.
Putri yang mendengar pembicaraan mereka terkekeh dari tadi.
Juna pun menoleh ke arah Putri dan mendekati Putri.
"Putri laki kamu jadi jemput nggak?" tanya Juna.
"Kayaknya gak jadi deh Kak. Aku nebeng yah."
"Boleh, dengan senang hati."
"Makasih," Putri mengikuti Arjuna ke parkiran.
"Yah aku di tinggal," ucap Tia.
"Juna bagaimana cuti nya di kasi gak?" teriak Tia.
"Gak bisa, gak boleh cuti lagi karna kamu kan baru aja cuti minggu kemarin."
"Tapi Jun, aku tiba-tiba meriang nih."
"Ala kamu banyak alasan tadi kucing lahiran ini tak enak badan gak bisa di percaya kamu mah...!" seru Arjuna dari jauh.
"Ayo Put kita tinggalin Tia dasar gadis aneh," cibir Juna.
"Haha... bye Tia...!" ucap Putri sambil menjulurkan lidahnya.
"Dasar pilih kasih kamu Jun, bikin kesal aja!" cetus Tia.
Mereka pun pergi tidak lama mereka pergi sebuah mobil mewah masuk di halaman lestoran.
Sepertinya itu mobil yang pagi tadi antar Putri deh, batin Tia.
Seorang pria tampan keluar dari mobil. Tia ternganga melihat tampang pria itu mendekatinya. "Apa dia suami Putri. Aku baru kali ini melihatnya dengan jelas subhanallah sungguh indah ciptaan mu ya Allah...," ucap Tia terpukau.
"Hey... hey... kamu?" ucap pria itu yang ternyata adalah Sultan.
"Hem, di ajak bicara kok bengong sih! Woi...!" teriak Sultan.
"Astaga, ngagetin aja!" ujar Tia tersentak.
"Siapa suruh bengong!" cetus Sultan.
"Cari siapa Bang?"
"Putri mana?"
"Putri, Putri barusan pulang," ucap Tia.
"Pulang? sama siapa?"
"Sama Arjuna."
"Arjuna? siapa dia?"
"Karyawan di sini."
"Oh udah lama gak pulangnya?"
"10 menit yang lalu lah."
"Makasih info nya." Secepatnya Sultan menyusul.
Gimana sih Putri dibilang suruh tunggu gak ditunggu juga. Dasar cewek jadi-jadian. gerutu Sultan dalam hatinya. Ia menggas mobilnya dengan kecepatan tinggi mengejar Putri dengan harapan bisa berpapasan di jalan.
Tidak lama kemudian Sultan pun sampai di halaman rumahnya ia melihat Putri juga baru sampai boncengan dengan seorang pria.
"Put, apa benar ini rumah mertua kamu? kamu gak salah rumah kan? tanya Arjuna ragu.
"Aku seperti lihat seperti di film-film gitu rumah nya mewah banget Put. Kamu beruntung sekali bisa tinggal di rumah semewah gini," ujar Arjuna terus memandangi sekeliling rumah itu.
"Udah gak usah banyak bicara gitu, biasa aja kali malah lebih nyaman di rumah papa adem," ucap Putri apaadanya.
"Apa dia yang bernama Arjuna. Kurang ajar banget sih beraninya dia pulang dengan istri orang!" cetus Sultan memanas.
"Heh kalian!" teriak Sultan.
"Putri siapa dia?" tanya Arjuna kaget.
"kita ketahuan lagi Kak?"
"Emang sia dia? suami kamu? Cubit aku Put, apa ini nyata atau hanya lamunanku saja."
Putri pun mencubit tangan Arjuna dan ia menjerit.
"Sakit Put, apa benar itu suami kamu aku tidak percaya ini benar-benar keajaiban Tuhan." ucap Arjuna tidak menyangka kalau Putri tampang pas-pasan dapat suami luar biasa tampannya.
"Hah mati deh aku!" ujar Putri merasa panik.
Putri pun tidak jadi masuk Ia menunggu Sultan yang baru saja memasuki halaman rumah.
"Sultan? kamu baru pulang?" tanya Putri cengengesan.
"Kamu kenapa pulang sama dia sih! dasar perempuan gak bisa di pegang ucapannya!" gerutu Sultan.
"Siapa suruh telat jemput!" cibir Putri.
"Sini kamu!" perintah Sultan. Putri pun mendekati mobil Sultan dan di suruh nya masuk.
"Ini kan sudah sampai, kenapa mau naik lagi sih!" ucap Putri heran dengan sikap saling Sultan.
"Jangan banyak cakap kamu buruan naik keburu Papa liat lagi!" pinta Sultan.
"Kamu, pulang cepat!" usir Sultan pada Arjuna.
"Dasar orang kaya, seenaknya saja main usir gak ada sopan santunnya!" Arjuna segera menghidupkan motornya. Ia melewati mobil Sultan ia memandang sinis ke arah Sutan.
"Kak Juna makasih ya, sudah antarin pulang...," seru Putri.
"Ih nyaring banget sih suara kamu! apa dia budek kau teriaki begitu!" cetus Sultan sambil menutup kupingnya.
"Kamu cemburu ya, Kak Juna antarin aku," ledek Putri sambil tertawa.
"Cemburu? hahahaha lagi ngigau ya kamu! Awas kamu jangan bilang-bilang Papa kalau kamu tidak ikut aku."
"Sultan, maaf. Sebanarnya Papa sudah tau kalau aku tidak ikut kamu."
"Apa?" Sultan kaget.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Hesty Real
Minta maaf ssja sana put
2024-02-22
0
Serlyoktva
ikut terkekeh lucu banget si Tia masa cuma kucing lahiran jadi sibuk alasan saja
2024-02-18
0
Aku kamu tak terpisahkan
Putri sudah punya suami sebaiknya jaga jarak dengan pria lain
2023-11-21
1