Di saat Putri dan Arjuna sedang sarapan Raja mendatangi mereka di tempat itu. Ia memarahi mereka berdua karna cemburu harus melihat Putri dekat dengan lelaki lain sedangkan ia juga ingin seperti dulu lagi dengan Putri.
Dasar tidak tau diri ya, Pemirsa. Padahal kan dia sudah punya istri masih saja mau dekati mantannya. Yah bagitulah Raja orang nya.
Raja menarik tangan Putri. Put, aku mau bicara sebentar sama kamu," ujarnya langsung.
"Eh kok, main tarik tangan sih itu tangan Putri kan sakit. Kita lagi makan juga kamu kok tidak sopan Raja!" cetus Arjuna tidak suka dengan cara Raja.
"Heh Juna, sebaliknya tutup mulut mu itu. Putri pacarku jadi wajar dong aku nyamperin dia," sahut Raja membela dirinya.
"Apa? pacar? Hahaha bukannya kamu sudah jadi suami orang? dasar tidak tau malu ya kamu Raja!" ejek Arjuna.
Putri melepaskan tangannya ia pun kembali duduk di kursinya lagi dengan Arjuna.
Raja jadi memanas melihat perlakuan Putri dan Arjuna ia mengancam keduanya untuk mengadukan mereka kepada atasan mereka.
"Lihat aja, apa yang akan aku lakukan pada kalian berdua," ancam Raja.
Putri dan Arjuna tidak mau menghiraukan ancaman Raja karena Arjuna sudah ijin pada pamannya untuk sarapan bersama Putri jadi mereka tenang saja.
"Begitulah sikap laki-laki Buaya, egois banget kan. Udah punya bini aja masih nguber-nguber cewek lain," ucap Putri meneruskan acara makannya.
Arjuna tertawa mendengar ucapan Putri ia begitu bahagia karna Putri masih care sama dia walau sudah bersuami. Putri telah menceritakan kalau dirinya dan Sultan sebenarnya tidak saling mencintai mereka hanya menikah di atas kertas tapi sampai saat itu mereka masih tidak tidur sama-sama.
Apa yang Putri lakukan itu adalah pelampiasan hanya untuk balas dendam pada Raja. Sedangkan Sultan hanya mengharapkan Harta warisan dari papanya sehingga ia melakukan apapun kemauan dari papanya dan Putri akan segera mengurus surat perceraian dengan Sultan. Arjuna jadi lega besar niatnya ingin segera melamar Putri saat perceraian dengan Sultan selesai.
Mereka ngobrol dengan asyiknya tapi di dalam hati Putri tidak ada rasa cinta pada Arjuna ia hanya menganggap Arjuna sebagai sahabat yang baik. Tapi lain dengan Arjuna ia berharap pada Putri suatu saat akan jadi pendampingnya.
.
.
.
Di tempat lain.
Sultan yang sudah kewalahan menghadapi sikap mertuanya tampak tidak kuat lagi akhirnya ia berpura-pura meriang lagi. Ia ijin pergi ke kamar Putri untuk beristirahat.
"Yah, sayang sekali padahal permainannya masih seru," ujar Pak Raden yang tidak ingin Sultan beranjak.
Pak Raden tidak tega melihat Sultan yang lagi tidak enak badan akhirnya ia mengijinkannya untuk istirahat. Sultan pun merasa lega.
"Akhirnya bisa lari dari Papa mertua yang nyebelin itu. Aku harus cari cara untuk segera pergi dari sini. Oya Bang Tino kan ada," ucap Sultan menemukan ide. Bang Tino adalah supir pribadinya. Sultan pun menghubunginya ia meminta agar ia segera menjemputnya di situ dengan alasan yang sudah di bicarakan sebelumnya dengan Tino supir ya itu. Sultan mengirimkan alamatnya pada Tino. Tidak lama pun, Tino datang menjemput Sultan.
Pak Raden yang masih duduk-duduk di teras rumahnya terkejut melihat ada mobil mewah datang ke rumahnya. Ia pun berdiri dan menemui pengemudi mobil tersebut. Untuk bertanya apa keperluan nya.
"Ada yang bisa kami bantu Pak?" ujar Pak Raden pada pria itu.
"Iya apa betul ini rumahnya Putri istri Sultan?
Iya benar," jawab Pak Raden.
"Saya mau menjemput Sultan. Dimana dia? Pak dewa papanya memintanya saya untuk menjemputnya katanya ia sedang sakit ya?"
"Hanya masuk angin saja. Silahkan masuk," tawar Pak Raden.
"Tunggu sebentar ya, saya akan memanggil Sultan." Pak Raden pergi ke kamar Putri dan membangunkan Sultan.
Sultan pun keluar menemui Tino dengan raut yang ceria, karna merasa senang Tino sudah ada di depan menunggunya. Ia pun pamit pulang pada Pak Raden, dan Pak Raden menginjinkannya.
"Huh akhirnya aku bisa pulang juga," ucap Sultan merasa lega.
Tino ikut tersenyum. "Oya Den, istri mu kemana? kok dia gak ada tadi?"
"Putri maksud nya?"
"Iya."
"Hem .... Sebenarnya dia bukan Istri aku kok Bang, itu berlaku cuma di depan Papa doang, di luar rumah mah kami tidak ada hubungan apa-apa. Pernikahan kami cuma sandiwara aja. Aku tidak mencintainya begitupun sebaliknya."
"Kok gitu sih Den, gak baik lho bohongin orang tua."
"Yah mau gimana lagi, Abang tau kan kalau aku sangat mencintai Ratu. Tidak mungkin aku dengan mudahnya mencintai wanita lain selain Ratu.
"Bukannya Ratu sudah meninggalkanmu Den, kok masih mengharapkan dia sih. Sudah jelas-jelas Aden punya istri di depan mata yang harus di jaga dan di sayangi."
"Bang Tino tidak tau apa-apa soal Ratu. Aku udah ketemu sama Ratu kok dan ia tidak sengaja meninggalkan aku itu dia lagi ada masalah. Bahkan aku berencana akan segera menceraikan Putri," ucap Sultan bercerita.
Tino kaget mendengar ucapan Sultan. karna ia tau Pak Dewa sangat mendukung pernikahan mereka.
"Jangan Den, Pak dewa pasti marah besar."
"Aku akan bicarakan hal itu pada Papa secepatnya Bang."
"Yah sudah, itu semua ada di tanganmu. Abang hanya bisa menyarankan kamu saja. Sebaiknya kamu pilih keputusan terbaik buat Aden, jangan sampai Aden menyesal kemudian harinya. Mudah-mudahan Aden bisa memilih keputusan yang terbaik dan paling tepat yah," ujar Tino.
"Iya Bang, doakan aku bisa menyelesaikan masalah ini."
"Pasti itu Den," sahut Tino.
Sultan memerintahkan Tino, untuk segera pergi ke lokasi syuting saat itu juga. Tino pun menurut dan mereka segera melaju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Serlyoktva
emng dasar tidak tau diri si raja
2024-02-25
0
Bella
Sama-sama ada maunya nih bocah keterlaluan banget menganggap pernikahan mainan kali ya
2024-02-22
0
Bella
bikin gregetan saja ya Thor....
2024-02-22
0