Perdebatan

"Iya tadi itu, aku kerja dan antar makanan di kantor Papamu," ujar Putri.

"Apa? kenapa kamu yang antar bisa kan suruh yang lain?"

"Mana aku tau itu kantor Papamu, lagian memang tugas aku kok bagian pengantaran orderan orang."

"Ya ampun Putri, kok kamu selalu rusak keadaan sih! bagaimana nanti Papa marahin aku?"

"Mana aku tau itu urusan kamu siapa suruh mau nikah sama aku."

"Heh kamu kurang ajar banget jadi istri!"

"Kamu juga gitu kok sama aku! Ya sudah jangan banyak protes. Pernikahan kita cuma sandiwara kan? aku minta kamu tidak baper kayak gini. Terserah aku mau lakuin apa. Aku juga gak larang-larang kamu kan?"

Putri langsung masuk kedalam dan mendapati mertuanya sedang duduk di ruang tamu.

"Om, eh Papa... ternyata sudah pulang?" ucap Putri menyapa.

"Duduk!" ucap Pak Dewa tegas.

Putri pun duduk. Sultan masuk dalam keadaan takut ia tampak panik.

"Kamu juga duduk," titah Pak Dewa pada Putranya.

"Papa kapan pulang nya tumben awal?" ucap Sultan basa-basi menghilangkan ketegangannya.

"Kalian ini bagaimana sudah menikah seperti Tom dan Jerry saja! kenapa tadi main bentak-bentakan?" tanya Pak Dewa.

"Sultan yang mulai duluan Pak...!" ujar Putri mengadu.

"Lho, kok aku? bukannya kamu tadi yang memulai."

"Kamu yang duluan!" ucap Putri tidak mau kalah.

"Kamu!" sahut Sultan lebih keras.

"Diam! diam semuanya!" bentak Pak Dewa pada ke dua pasutri itu.

Seketika Putri dan Sultan diam dan kaget mendengar bentakan dari Papanya.

"Papa tidak mau tau kalian harus pergi besok!" cetus Pak Dewa.

"Pergi?" ujar Putri takut.

"Pergi kemana Pa?" tanya Sultan.

"Papa ada tiket keluar negeri, ini Papa beli khusus buat kalian berdua," Pak Dewa menunjukan kedua tiket pada Putri dan Sultan.

"Keluar negri Pak?" Putri melotot.

"Iya. Kalian harus pergi bulan madu di luar negeri agar kalian bisa dengan tenang di sana tanpa memikirkan pekerjaan. Papa juga tidak mau Putri bekerja lagi Sultan! kamu gimana sih jadi suami kok masih saja ijinkan istri bekerja," cetus Pak Dewa.

"Dan kamu Putri, Bapak tidak mau lihat ada pria lain lagi yang mengantar jemput kamu di rumah ini lagi, seperti tadi," ujar Pak Dewa.

Ternyata saat Arjuna mengantar Putri tadi Pak Dewa melihat semuanya dan ia tidak suka.

"Baik Pak, maaf soal kejadian tadi siang," ujar Putri.

"Untuk kali ini Papa maafkan kamu. Tolong jangan ulangi lagi," pinta Pak Dewa.

"Makasih Pak, Putri janji gak akan ulangi lagi."

"Bagus," ucap Pak Dewa dengan singkat.

"Sultan, ambil tiket ini dan segera pergi besok pagi."

"Tapi Pa, Sultan lagi banyak jadwal syuting Pa...," ucap Sultan keberatan.

"Berhenti memikirkan pekerjaan konyolmu itu Sultan.

Seharusnya kamu berhenti berkerja di dunia hiburan itu. Apa kamu tidak kasian sama Papa yang masih berkerja di perusahaan saat usia Papa setua ini?"

"Tidak Papa...! Sultan akan melakukan apapun kemauan Papa asal jangan menyuruh Sultan untuk berhenti syuting Pa... Itu impian Sultan selama ini dan Sultan tidak bisa tinggalkan pekerjaan itu," lirih Putri.

'Kita akan pergi bulan madu beberapa hari Pa iyakan Put?" Sultan tampak menyenggol bahu Putri.

Putri terpaksa mengangguk karena di beri kode dari Sultan.

Pak Dewa menarik napas panjang dan terpaksa mengabulkan permintaan Sultan untuk tetap mengijinkannya Syuting.

Mereka akan berangkat besok pagi. Saat pembicaraan mereka selesai Sultan dan Putri pamit ke kamar dan berlalu di hadapan Pak Dewa.

Saat di kamar.

"Semua ini gara-gara kamu Putri!" ucap Sultan menyalahkan Putri.

"Lah kok aku yang salah lagi?"

"Ya iyalah coba aja kamu tidak ketahuan bekerja pasti kita tidak di suruh bukan madu. Mana di kasi tiket ke luar kota lagi. Itu pasti memakan waktu yang lama. Aku tidak mau pekerjaan ku terlantar hanya untuk itu. Pokoknya kamu harus cari cara bagaimana caranya bulan madu itu batal," ucap Sultan memasang wajah cemberut. Ia duduk di ranjang dan tidak sadar kalau Putri juga duduk di ranjangnya keduanya saling berhadapan.

"Bagaimana kalau aku pura-pura sakit aja?" Putri dapat ide.

"Nggak, nggak! ntar aku di suruh rawat kamu lagi. Gak mau yang lain aja. Kayak gak tau Papa aja kalau kamu sakit, pasti aku di larang pergi kerja dan pasti di suruh rawat kamu di rumah seharian. Ih gak banget berduaan sama kamu dikamar seharian pasti membosankan," ujar Sultan mencibir.

"Ih siapa juga yang mau di rawat kamu," Putri ikut mencibir.

"Putri! kamu kok duduk di ranjangku sih?" Sultan baru sadar kalau Putri memang dari awal sudah nangkring di situ.

"A-Maaf," Putri cengengesan

"Aku tidak sengaja,"

"Kamu tau kan aku gak mau seranjang dengan kamu. Tempat kamu tu di sana di sofa atau di lantai.

Turun... turun...!" usir Sultan.

Putri pun terpaksa turun sudah enak-enaknya duduk di ranjang yang empuk diusir dan Putri pun duduk di sofa dengan memasang wajah cemberut.

"Dasar suami brengsek! suami durhaka kamu Sultan!" maki Putri.

"Eh sudah berani memakiku ya?" Sultan mendekati Putri dan menarik tangannya.

"AU sakit Sultan!" hiks... seketika itu Putri menagis.

"Makaya jadi orang itu harus sadar diri, aku bukan suami kamu tau! yang pantas jadi istriku hanyalah Ratu seorang," ujarnya memandang sinis ke arah Putri.

Ratu... ujar Sultan teringat kekasihnya yang sudah meninggalkan itu. Sudah kemana-mana ia mencari kekasihnya itu tapi belum juga ketemu.

Sultan merebahkan dirinya ke ranjangnya dan mengenang nasibnya yang di tinggalkan kekasihnya di saat masih sayang-sayangnya. Sedangkan Putri juga masih merintih juga memikirkan nasibnya yang harus menikah dengan orang yang sama sekali tidak di cintainya dan ia terpaksa menjalani kehidupan yang rumit bersamanya serta mengenang pacarnya Raja yang juga sudah menikah dengan wanita lain.

Keduanya sama-sama sibuk dengan pikirannya masing-masing tanpa di sadarinya Sultan yang merenungi nasibnya dari tadi terlelap di buai mimpi ia tidur sambil memeluk foto dirinya dan pacarannya yang bernama ratu itu. Putri tersentak saat Sultan mengigau menyebut nama Ratu.

"Dasar bucin, pacar gitu di kangenin apa untungnya?" Putri mendekati Sultan ia membetulkan posisi tidur nya. "Sultan lucu juga saat lagi tidur, mukanya kayak bayi," ucap Putri sambil tersenyum.

Ia mengambil foto yang di masih di pelukannya dan meletakkannya di meja.

"Jadi ini yang namanya Ratu? nampak biasa aja. Cantikan juga aku. Tapi kenapa Sultan gak bisa lupain nya? padahal kan dia sudah menghianati nya. Buat apa lagi pacar begitu di kenang, selain di iklaskan gak ada gunanya. Seperti Raja yang juga telah menghianatiku. Mungkin aku juga akan mengiklaskan dia, semoga aku bisa," lirih Putri.

Terpopuler

Comments

Hesty Real

Hesty Real

Malah bertengkar pula nih mereka marahin saja Pak dewa

2024-02-22

0

Serlyoktva

Serlyoktva

Buang di tong sampah saja gak punya hati itu pacar gitu

2024-02-18

0

Serlyoktva

Serlyoktva

semoga saja bisa sandiwara selalu tapi biasanya lama-lama jadi Cinta lho wkwkw

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Mendadak menikah
2 Mertua baik sedunia.
3 Saat malam telah tiba
4 Keduanya masih ada rasa
5 Terciduk
6 Terciduk ke dua kalinya
7 Perdebatan
8 Putri pergi dari rumah.
9 Sultan masuk angin
10 Putri merasa hal yang aneh
11 Kejadian di Kafe
12 Saling marah-marahan
13 Saat menginap di rumah Putri
14 Sultan tidak di ijinkan pergi
15 Sultan keluar dari rumah Putri
16 Kejutan buat Sultan
17 Sandiwara di depan sang Ayah
18 Putri merasa panik
19 Sultan tidak mau di rawat oleh Putri
20 Pak Dewa marah besar.
21 Sultan memaksa Putri pulang
22 Drama saat menghadiri acara
23 Sultan merasa iri
24 Putri menyerahkan semua pemberian Pak Dewa pada Sultan
25 Putri dan Sultan tidak berteguran
26 Pak Dewa mengancam Sultan
27 Sultan dan Raja berkelahi
28 Raja memergoki Sultan berduaan dengan wanita lain
29 Raja mengetahui semuanya.
30 Putri berniat akan segera menceraikan Sultan.
31 Setelah mengantar Putri
32 Semua orang mencari Arjuna
33 Arjuna dan Ratu telah berkerjasama
34 Putri menemui Arjuna. (Kehidupan Sultan terancam)
35 Putri di fitnah
36 Mama penasaran dengan sikap Putri.
37 Putri terpaksa memenuhi permintaan Pak Dewa
38 Putri pulang menemui Sultan
39 Putri bertemu Raja
40 Sultan memergoki Raja yang mengikuti Putri
41 Raja tidak suka dengan Arjuna
42 Kejadian yang tidak terduga
43 Putri mengatakan semuanya pada Pak Dewa
44 Putri pergi dari rumah Pak Dewa
45 Putri menyesali tindakannya
46 Penghianatan Ratu
47 Sultan bertemu Arjuna
48 Sultan mengajak Arjuna ke rumah Putri
49 Sultan dan Arjuna mendatangi rumah Putri
50 Sultan menyesali semua perbuatannya.
51 Sultan di usir dari rumah Putri
52 Putri mengikuti Sultan
53 Saat di jalan raya
54 Sultan mendadak pingsan
55 Di cintai dua pria
56 Berdebat
57 Keputusan Mama Dayang
58 Tamu malam yang tak di undang
59 Bermaaf-maafan
60 Putri diam-diam menemui Sultan
61 Putri tidak mau meninggalkan Sultan
62 Putri pasrah dengan kemauan mamanya
63 Pak Dewa dan Sultan menjemput Putri
64 Mama Dayang tidak mengijinkan Putri tinggal ke rumah suaminya
65 Putri menemui Sultan lagi
66 Mama Dayang dan Putri membuat perjanjian
67 Raja dan Sultan
68 Saat di rumah sakit
69 Dulu suka sekarang benci
70 Mama Dayang masih bersikeras untuk memisahkan Putrie dan Sultan.
71 Rencana jahat Mama Dayang
72 Sultan di hadang oleh anak buah Raja
73 Di kantor polisi
74 Bu Dayang menyesali perbuatannya
75 Putri merasa sedih
76 Putri merasa bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Mendadak menikah
2
Mertua baik sedunia.
3
Saat malam telah tiba
4
Keduanya masih ada rasa
5
Terciduk
6
Terciduk ke dua kalinya
7
Perdebatan
8
Putri pergi dari rumah.
9
Sultan masuk angin
10
Putri merasa hal yang aneh
11
Kejadian di Kafe
12
Saling marah-marahan
13
Saat menginap di rumah Putri
14
Sultan tidak di ijinkan pergi
15
Sultan keluar dari rumah Putri
16
Kejutan buat Sultan
17
Sandiwara di depan sang Ayah
18
Putri merasa panik
19
Sultan tidak mau di rawat oleh Putri
20
Pak Dewa marah besar.
21
Sultan memaksa Putri pulang
22
Drama saat menghadiri acara
23
Sultan merasa iri
24
Putri menyerahkan semua pemberian Pak Dewa pada Sultan
25
Putri dan Sultan tidak berteguran
26
Pak Dewa mengancam Sultan
27
Sultan dan Raja berkelahi
28
Raja memergoki Sultan berduaan dengan wanita lain
29
Raja mengetahui semuanya.
30
Putri berniat akan segera menceraikan Sultan.
31
Setelah mengantar Putri
32
Semua orang mencari Arjuna
33
Arjuna dan Ratu telah berkerjasama
34
Putri menemui Arjuna. (Kehidupan Sultan terancam)
35
Putri di fitnah
36
Mama penasaran dengan sikap Putri.
37
Putri terpaksa memenuhi permintaan Pak Dewa
38
Putri pulang menemui Sultan
39
Putri bertemu Raja
40
Sultan memergoki Raja yang mengikuti Putri
41
Raja tidak suka dengan Arjuna
42
Kejadian yang tidak terduga
43
Putri mengatakan semuanya pada Pak Dewa
44
Putri pergi dari rumah Pak Dewa
45
Putri menyesali tindakannya
46
Penghianatan Ratu
47
Sultan bertemu Arjuna
48
Sultan mengajak Arjuna ke rumah Putri
49
Sultan dan Arjuna mendatangi rumah Putri
50
Sultan menyesali semua perbuatannya.
51
Sultan di usir dari rumah Putri
52
Putri mengikuti Sultan
53
Saat di jalan raya
54
Sultan mendadak pingsan
55
Di cintai dua pria
56
Berdebat
57
Keputusan Mama Dayang
58
Tamu malam yang tak di undang
59
Bermaaf-maafan
60
Putri diam-diam menemui Sultan
61
Putri tidak mau meninggalkan Sultan
62
Putri pasrah dengan kemauan mamanya
63
Pak Dewa dan Sultan menjemput Putri
64
Mama Dayang tidak mengijinkan Putri tinggal ke rumah suaminya
65
Putri menemui Sultan lagi
66
Mama Dayang dan Putri membuat perjanjian
67
Raja dan Sultan
68
Saat di rumah sakit
69
Dulu suka sekarang benci
70
Mama Dayang masih bersikeras untuk memisahkan Putrie dan Sultan.
71
Rencana jahat Mama Dayang
72
Sultan di hadang oleh anak buah Raja
73
Di kantor polisi
74
Bu Dayang menyesali perbuatannya
75
Putri merasa sedih
76
Putri merasa bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!