"Ed. Kamu anak mama. Bagaimana bisa kamu berkata anak sembilan tahun itu telah tiada! " kata Rose saat melihat Edward diam dengan tatapan sendu nya saat semua kenangan berputar di depan matanya. Ucapan Rose kembali menyadarkan Edward ke dunia nyata dari bayang masa lalu nya.
"AKU MATI. DENGAR ITU. AKU ANAK MANJA DAN TIDAK BERGUNA ITU. BUKAN KAH KAMU AKAN MEMBUAT ANAK LAIN!!! KENAPA KESINI DAN MENGHANCURKAN KEBAHAGIAAN KU! " teriak Edward kembali memuncak dengan mata menetes air mata tanpa permisi.
Edward mengusap pipi nya kasar.
"I'm done! " kata Edward kemudian berbalik dengan punggung yang naik turun berlalu pergi tanpa menoleh walaupun sudah di panggil oleh Felis dan Erza.
Rose diam membisu di tempat. Pikiran nya berkelana ke masa 12 tahun silam. Saat dia masih mudah dengan jiwa bebas dan menggelora. Rose mengingat semua ucapan yang dia lontarkan pada Edward, putra yang dia sayangi karena membenci Erza waktu itu.
"Kau sudah berhasil menyakiti anakku lagi, Rose. Pergilah, aku akan kembali menangani keadaan ini! " kata Erza lelah dan menggandeng Felis yang menangis untuk pergi.
"Ayo sayang, suamimu pasti menunggu di kamar kalian!" kata Erza melihat Exie yang sudah penuh air mata. Exie ikut menangis saat Edward dan Felis menangis. Exie bisa merasakan besar nya penderitaan yang Edward rasakan.
"Iya dad! " jawab Exie kemudian menunduk sebentar pada Rose dan memegang lengan Felis kemudian pergi.
Setelah sampai di kamar pengantin itu, ternyata kosong. Tidak ada Edward di kamar nya. Kemudian Exie duduk dan berganti baju dengan Felis sambil Felis menceritakan detail kejadian waktu itu. Sedang Erza telah lebih dulu keluar mencari putra nya, takut- takut jika dia ugal-ugalan di jalan lagi hingga mengakibatkan seseorang merenggang nyawa atau bahkan dia yang terluka.
Exie banyak bisa menangis meratapi nasib anak berusia 9 tahun itu. Felis dan Exie saling memeluk di ranjang pengantin baru itu sambil menangis bersama menceritakan kisah 12 tahun silah itu. Sedangkan Erza masih mengecek CCTV dan orang suruhan untuk mencari keberadaan putra nya.
Malam semakin larut dan Erza mendapat kabar jika Edward sedang di apartemen nya dengan seorang wanita bernama Bella. Kemudian Erza meminta IT nya untuk mencari semua riwayat hidup harian bahkan keluarga nya sambil naik ke atas kembali menemui istri dan menantu nya kalau-kalau khawatir hingga belum tertidur.
Ceklek
"Ternyata sudah masuk ke dunia lain mereka. Sabar ya Ex, malam panjang mu sebagai istri Edward harus berganti dengan Felis sambil menangis seperti ini! " gumam Erza kemudian meninggalkan kamar dan kembali ke kamar nya.
Setelah beberapa saat Erza melihat riwayat Bella yang dikirimkan pada Erza dengan beberapa bukti video dan foto. kemudian Erza simpan dalam satu folder. Begitulah kebiasaan Edward saat memantau anak nya dengan para wanita yang dipakai nya. Karena Erza tak mau ada kesalahan sekecil apapun untuk masa depan anak nya dan dia memiliki bukti nya.
"Kau lebih memilih meniduri jalaπg daripada istrimu yang masih suci Ed, benar-benar tidak masuk akal. Daddy tau ini caramu berontak dan menghukum mama mu bukan, kau seperti sedang menghukum mama mu saat menyetubu*hi mereka dengan brutal. Tapi jangan menyakiti dirimu sendiri Ed! " gumam Edward sambil menatap langit-langit kamar nya.
Erza memikirkan semua yang telah terlewati, bagaiman Felis mengorbankan masa muda untuk mengasuh Edward dengan penuh kasih sayang, bagaimana dia menjaga hati Edward sampai dia memutuskan untuk tidak memiliki anak lain, agar Edward tidak kekurangan kasih sayang atau merasa tersisihkan. Semua terasa tidak adil untuk istri nya itu. Bagaimana Edward tidak mencintai mommy nya, jika dia merasakan tulus nya cinta itu.
"Semoga kau selalu bahagia sayang ku, maaf kan aku yang tidak bisa memberikan keluarga sehat untuk mu. Terima kasih Fel telah sabar sampai saat ini! " gumam Erza menerawang dengan mata mengembun.
Erza pun lama-kelamaan tertidur sendirian di kamar hotel yang sangat luas itu. Harusnya mereka mengulang honeymoon nya malah tidur sendirian.
Sedangkan Edward yang tadi emosi hanya mau keluar dari hotel saja, dan menelpon Bella untuk ke apartemen nya. Edward selalu melampiaskan emosi nya dengan menyetubu*hi wanita-wanita jalaπg, tapi kini semenjak ada Bella yang selalu bisa mengimbangi hasrat nya yang berpacu dengan emosi, Edward tak lagi membutuhkan jalaπg itu.
Bella yang di telpon Edward sangat senang, malam yang harus nya menjadi malam pertama itu, ternyata Edward lebih memilih tidur dan menikmati malam panjang bersama nya. Bella pun bergegas menuju apartemen.
Sesampai nya di apartemen Bella dikagetkan dengan Edward yang sudah telanjang dada dengan handuk di pinggang keluar dari kamar mandi.
"Baru selesai mandi? " tanya Bella lembut dan melempar tas nya di sofa kemudian berjalan menuju Edward yang diam di tempat sambil berdehem sebagai balasan nya.
Bella yang sudah menyiapkan diri hanya memakai bikini model g-sting yang mudah di lepas dan di balut coat panjang warna hitam dengan tali di pinggang. Bella berjalan ke arah Edward sambil membuka tali coat nya dan melepas coat nya di lantai, hingga tersisa tinggal bikini tali tipis nya.
Edward hanya menyeringai melihat kelakuan Bella itu. Bella selalu bisa membangkitkan gaira*h nya.
Dan Edward menerima service malam itu penuh, karena Bella mengabaikan keinginan nya dan memberikan kenikmatan luar biasa nya untuk Edward karena sudah mempersembahkan malam pertama pernikahan untuk nya.
Bahkan saat Edward menghujam*nya sambil merem*as kuat yang Edward hina sebagai bukit kecil itu ditambah dengan memukul panta*t Bella yang bergoyang, Bella malah mendes*ah dengan suara sexy nya agar menyenangkan Edward.
Edward dibuat mabuk kepayang malam itu dan naik berkali-kali tanpa ampun dan peluh yang membanjiri berkali-kali. Walaupun begitu Bella tetap melayani dengan prima dan penuh semangat. Malam ini semua kenikmatan dia berikan untuk Edward agar tidak berpindah ke Exie.
"Arghhhhh! " pekik Edward mencapai puncak nirwana entah kesekian kali nya dengan menyemburkan lahar panas di punggung mulus Bella yang tengah menungg*ing karena pengaman Edward habis. Sehingga dia keluar kan di punggung Bella.
Edward berbaring ke kanan dan Bella berdiri menuju kamar mandi untuk membersihkannya diri nya. Edward masih mengatur nafas nya, bayangan Exie menari di depan nya. Ciuman lembut candu itu berbeda dengan ciuman Bella yang hambar.
"Kau sangat cantik dan sexy! " gumam Edward membayangkan Exie.
"Makasih Ed! " jawab Bella tiba-tiba datang dan masuk ke dalam pelukan Edward. Bella tersenyum senang karena di puji cantik dan sexy oleh Edward.
Sedangkan Edward masih menerawang jauh membayangkan Exie, sambil mengusap rambut Bella.
"Dada mu sangat menggoda! "
.
.
.
.
Happy reading semuanya
gimana crazy up nya hari ini😊
semoga kalian suka dengan cerita remahan peyek ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
semoga Edward segera sadar kalau telah di manipulasi Bella selama ini...
2023-08-22
0
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
segitunya ngomongnya nggak baik gitu
2023-08-10
0
delete account
dengar jangan salah pilih itu atau ini lebih baik pergi saja tidak malu kan
2023-08-10
2