"Seperti nya pengantin pria kita sudah tidak sabar untuk menarik pengantin cantik nya ke kamar sekarang juga! " kata pastor menggoda pengantin ditanggapin rius siulan dan godaan untuk pengantin baru itu.
Edward hanya tersenyum melihat keluarga besarnya bahagia dengan pernikahan nya itu. Edward terus tersenyum yang sebelumnya jarang bahkan tak pernah dia lakukan selain pada dad dan mom nya.
Kemudian acara selesai dan mereka semua beralih ke hotel paling bergengsi di sana dan menyewa satu lantai paling atas tipe president suite, untuk seluruh keluarga Edward dan Exie yang menginap di hotel sekaligus kamar bulan madu yang di booking 3 hari di president suits itu.
Edward sudah memakaikan jas nya pada Exie sejak akan keluar dari katedral sambil mengapit tubuh Exie dengan tangan kokoh nya begitu posesif. Semua orang tersenyum-senyum dengan tingkah kekanakan Edward.
Hati Ethan menghangat melihat keposesifan Edward pada adiknya sambil hatinya terus merapalkan doa dan harapan untuk sang adik tercinta.
"Edward seperti papa, seperti ini perilaku papa pada Exie. Semoga benar jika Edward pengganti papa yang terbaik untuk Ex! " batin Ethan.
Sesampainya di hotel mereka naik ke lantai paling atas, untuk berganti baju dengan warna Nude pastel pengantin dan seluruh keluarga nya.
Tiba-tiba setelah mengantar Exie menuju kamar nya, Edward menuju kamar mom nya.
"Mom! " pekik Edward melihat mom nya touch up make up nya. Sedangkan dadi nya di kursi pijat sambi scroll tablet nya mengecek beberapa pekerjaan penting tak tidak bisa di wakilkan asistennya.
"Ya honey, ada apa? " tanya Felis masih terus melakukan aktivitas nya.
"Mom sengaja kan memilihkan gaun terbuka untuk Ex, mom kan tau dia gak suka pakai baju terbuka. Jangan bilang gaun selanjutnya sama? " kata Edward sambil berdiri di dekat mom nya.
"Salah siapa kamu tidak datang saat fitting baju!" jawab Felis santai tanpa merubah ekspresi nya dari tadi.
"Mom! " rengek Edward. "Pokok aku akan mengurung Exie di kamar sekarang, tidak akan ada resepsi! " lanjut Edward.
"Okey kalau gitu, mom akan hapus make up mom. Selamat membuat cucu untuk mom ya sayang! " jawab Felis sengaja memancing Edward.
"Dad, mom lo dad. Kenapa dia memilih gaun yang membuat tubuh istriku bisa dinikmati banyak orang. Aku tidak mau resepsi dad! " pekik Edward pada daddy nya.
"Sayang, jangan menggoda nya lagi. Biarkan dia menikmati hari bahagia nya! " jawab Erza pada Felis.
"Ah. Dad gak asik. Sana kamu balik ke kamarmu. baju nya aman! " jawab Felis merenggut sambil kembali touch up.
Kemudian Edward balik ke kamar nya dengan senyum kemenangan dan melihat Exie sudah berganti baju dengan gaun yang sangat cantik di bagian dada dengan brukat cantik menutupi kulit mulus Exie. Sangat cantik dan terlihat sama elegan nya dengan gaun putih hanya saja lebih tertutup. "kamu terbaik mom! " batin Edward sambil berjalan menuju Exie dan ikut berganti pakaian. Edward hanya sesekali menatap Exie, begitupun Exie tanpa ada pembicaraan karena ada para pelayan yang membantu Exie.
Edward juga bingung mau bicara apa setelah ciuman kaku yang barusan mereka lakukan sekaligus terngiang-ngiang di pikiran Edward. Edward merasa ada yang janggal dari semua ini. Rasa gugup dan debaran jantung Exie yang bisa dia rasakan saat tubuh mereka menempel tadi, ditambah manis nya bibir itu, membuat Edward ingin sekali merasakan lagi dan lagi.
"Sudah? " tanya Felis yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Mom, ketuk dulu dong. Gimana kalau aku lagi buat cucu coba? " ketus Edward karena kaget.
Felis hanya membalas dengan ekspresi ketus tanpa kata dan mendekat ke arah Exie yang muka nya seperti kepiting rebus karena malu dengan ucapan Edward barusan.
"Ayuk sayang, kita turun yuk! " kata Felis lembut pada Exie membuat Edward berdecak saja pada mom nya itu.
Kemudian mereka ke bawah dan melanjutkan acara resepsi yang sangat mewah dihadiri oleh orang orang-orang kalangan atas di Washington, maupun di Amerika. Semua kolega bisnis Robinson dan juga Draniel banyak yang hadir di acara resepsi ini.
Waktu terus bergulir hingga pukul 22.00. Waktu sudah sangat malam dan kedua pengantin sudah terlihat lelah menyalami banyak tamu undangan yang belum menunjukkan akan selesai acara.
"Apa kamu lelah? " tanya Edward berbisik dan Exie.
"Hmm! " jawaban Exie sambil mengangguk.
"Kenapa banyak orang disini, baiklah malam pertama kita akan kita lakukan saat honeymoon. Bagaimana? " tanya Edward sambil menaik turunkan alis nya menggoda Exie.
"Ya! " jawab Exie sambil mengangguk dan tersenyum.
Exie memang jarang sekali bicara jika tidak perlu. Gadis yang selalu menahan semua masalah nya sendirian, menjadi pendengar yang baik, juga gadis yang memiliki belas kasih dan rasa sosial yang tinggi. Gadis sempurna paripurna yang masuk ke dalam perangkap Edward dengan segala macam rencana.
Saat kedua pengantin itu sedang berbisik dan berbincang mengalihkan rasa lelah nya, tak disangka seorang wanita paruh baya dengan gaun berwarna nude juga, rambut di sanggul indah, dengan segala berlian yang menempel di tubuhnya, dan jangan lupakan tas kremes kulit buaya hand made yang di tentengnya berwarna hitam. Menunjukkan dimana kelas wanita paruh baya itu.
Semua mata menatap seseorang yang hadir di penghujung acara itu dan langsung terdiam tanpa kata, termasuk lagu yang berputar itu berhenti. Semua tamu yang notabene adalah kolega Robinson yang sudah paruh baya tentu sangat mengenal wanita itu.
Karena sepi Edward dan Exie kemudian menatap ke arah semua orang menatap. Pandangan Edward bertemu dengan wanita paruh baya itu. Suasana menjadi dingin dan seakan membeku seketika karena Edward yang semula kaget kemudian menampilkan ekspresi wajah yang begitu marah dan dingin.
Aura mencekam yang tiba-tiba keluar dari tubuh Edward membuat semua orang termasuk mommy dan daddy nya takut dan tidak berani menetralkan kemarahan Edward, Felis hanya berharap Exie diam dan tidak terkena dampak kemarahan Edward di acara spesial nya.
Exie yang kebingungan menatap Felis, dan Felis memberi kode agar diam apapun yang terjadi.
Edward yang diliputi amarah tinggi dan memuncak, setelah belasan tahun tidak bertemu dengan wanita paruh baya yang menggores luka itu padanya, Edward turun dari pelaminan nya tanpa membawa Exie, dan Exie hanya diam di tempat karena kode dari Felis.
Edward terus berjalan tanpa menoleh pada siapapun termasuk wanita itu Edward hanya ingin segera pergi dari ballroom yang menyesakkan dadanya itu. Wanita yang tak pernah ingin dia lihat di hari bahagia nya itu ternyata hadir membuka luka lama dalam hati Edward yang penuh kebencian juga kerinduan.
.
.
.
.
.
Happy reading semuanya
Ahh, siapa ya wanita itu? deg deg an parah.
kenapa babang Ed sampai semarah itu.
stay tune ya
crazy up nih🙈🙈
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
wanita paru baya itu siapanya Edward 🤔🤔😱
2023-08-22
0
𝓭𝑒🄰꒒ⓞѵ🄰
pengen tau rasanya tidur di hotel aku😍
2023-08-10
0
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
mau di pakain jaket juga dong wkwkwk
2023-08-08
1