Dan kemudian Felis mengajak Exie untuk berangkat karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.30. Itu artinya pemberkatan akan di lakukan tiga puluh menit lagi.
Setelah sampai di Katedral, Exie sangat kaget melihat begitu banyak awak media di depan katedral. Exie rasanya ingin menghilang saja dengan pintu kemana saja milik doraemon. Exie yang pemalu harus dilihat begitu banyak pasang mata dengan punggung terekspos, rasanya seperti semakin tak karuan.
"Angkat kepala mu sayang, didalam begitu banyak saksi untuk hari bahagia mu, kamu dilarang menunduk. Tunjukkan pada dunia nyonya Robinson yang tidak bisa di geser siapapun! " kata Felis sambil memegang tangan Exie karena dia tau apa yang dirasakan Exie, sama saat pertama kali dia akan menikah dengan Erza dulu.
"Iya mom! " jawab Exie berani gak berani, dia gak berani membantah ibu mertua nya.
Kemudian pelayan laki laki membukakan pintu mobil yang di sambut rad carpet untuk Exie. Exie turun dengan anggun nya dan masuk ke katedral, semua berdecak mengagumi kecantikan sang pengantin wanita itu.
Digandeng oleh Ethan dan Felis, semua mata di dalam katedral menatap penuh kagum kecantikan Exie, kemudian Felis duduk di sebelah Erza dan Ethan menghantarkan tangan adik nya untuk dia berikan pada sang pemilik nya nanti.
"Jangan gugup Ex, Kakak tetaplah rumah untuk mu bisa pulang jika dia yang menatapmu penuh damba itu, tak lagi mau membawa mu di pundak nya. Kakak selalu berharap kebahagiaan yang menyelimuti keluarga kalian. Kamu adalah kesayangan kakak dan papa. Tersenyum lah di hari bahagia mu! " gumam Ethan pelan sambil melirik adik nya yang berkaca-kaca dengan pandangan lurus ke depan saling bertatapan dengan Edward.
"Iya kak, terimakasih untuk selalu mengkhawatirkan Ex! " jawab Exie tercekat.
Hingga mereka telah sampai di altar pernikahan, kemudian Ethan membawa tangan adiknya pada tangan Edward.
"Edward Graha Robinson, aku serahkan permata paling berharga di keluarga kami untuk engkau jadikan pelengkap hidup mu, menemani mu hingga tua, menjadi partner menggapai kebahagiaan. Jika di tengah jalan engkau tak lagi menginginkan nya, jangan pernah menyakiti hati nya, atau menurunkan tangan mu pada tubuh kecilnya, kembalikan dia padaku dengan baik dan aku tidak akan menolak atau menghakimi mu! " kata Ethan dengan mata berkaca-kaca melepaskan adik satu-satunya pada laki laki lain. Hatinya masih gamang, apa benar yang dia lakukan menyetujui pernikahan ini, apa papa nya akan setuju. Begitulah isi hati dan pikiran Ethan.
"Iya kak, aku akan menjaganya, mencintai nya, membahagiakan nya, membersamai nya sampai tua dan maut memisahkan kita! " jawab Edward lugas dan meyakinkan sang kakak dari wanita yang akan dinikahi nya itu.
Ethan kemudian mengusap kepala adik nya penuh sayang.
"Kakak akan bertanya sekali lagi dan yang terakhir Ex, apa kamu yakin akan menikahi Edward? " tanya Ethan padan Exie yang mata nya sudah penuh genangan air mata haru, sedih, bahagia jadi satu.
"Iya kak! " jawab Exie pelan dengan menganggukkan kepala nya.
Ethan tersenyum dan kemudian berjalan turun dari altar.
Kemudian prosesi pemberkatan di mulai oleh pastor di sana. Mereka semua mengikuti acara nya dengan khidmat, sedangkan Edward melirik Felis yang tersenyum penuh arti. Edward sudah menduga kalau gaun ini ulah Felis.
Edward, sudah sangat ingin lari dan melepas jas nya untuk di pakaikan pada Exie. Tampilan Exie yang sangat cantik membuat dia terpana di awal, kemudian mengerang emosi sekaligus kaget karena melihat punggung istri nya terekspos sempurna, dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Edward yang belum pernah melihat Exie memakai baju seksi menjadi tertegun dengan body, punggung dan dada Exie, begitu menggiurkan dan mematik kelelakian Edward.
"Silahkan ucapkan janji kalian! " lirikan dan lamunan Edward dipecah kan oleh perkataan pastor.
Kemudian Edward mengambil cincin yang di serahkan padanya.
"Aku Edward Graha Robinson, mengambil engkau Exie Flyta Draniela menjadi istriku, dalam suka dan duka, dalam senang dan susah, dalam keadaan sehat dan sakit, dalam keadaan berkelimpahan dan juga kekurangan, menjadi pelengkap hidup ku, pelengkap kebahagiaan ku, sampai maut memisahkan." Kata Edward menatap mata Exie begitu dalam dengan kata serius kemudian memakaikan cincin berlian itu pada Exie.
"Aku Exie Flyta Draniela mengambil engkau Edward Graha Robinson untuk menjadi suamiku, dalam keadaan suka maupun duka, dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam keadaan berkelimpahan maupun kekurangan, menjadi penguat dan pelengkap hidup ku, sampai tua dan maut memisahkan. " kata Exie kemudian mengambil cincin dan memakaikan pada Edward.
Banyak pasang mata yang menangis haru dengan perkataan janji khidmat mereka berdua terutama Felis. Dia sangat terharu dengan penyatuan dua insan hari ini.
"Kalian sudah sah di depan agama dan juga negara, Edward silahkan cium pengantin mu! " kata Pastor ditengah dua pasang mata yang dari tadi menatap saling menyelami mata masing masing.
Edward pun entah kenapa sangat gugup dan mendekati dua pasang mata yang sedari tadi dia tatap, mata indah berseri penuh binar keteduhan, kemudian Edward menempelkan bibir mereka dan mengambil pinggang Exie dengan tangan kiri nya, tangan kanan nya dia gunakan untuk memegang pipi Exie.
Kemudian Edward mulai melum*at bibir Exie pelan dan dalam penuh cinta, sambil mendekap tubuh mungil itu. Exie yang belum pernah berciuman sebelum nya, dia hanya diam dan memejamkan matanya, kemudian dia ingat tidak ingin mempermalukan Edward dengan tidak membalas ciuman laki-laki itu, kemudian Exie mencoba ikut melum*an dan menyesap kaku.
Mereka berdua masuk ke dalam suasana mereka sendiri dalam ciuman dalam penuh kasih sayang dan damba itu, Exie pun mulai terbuai oleh ciuman lembut Edward dan sensasi deru nafas Edward membuat nya kembali memejamkan mata.
Suara tepuk tangan membawa mereka kembali ke dunia nyata, sorak sorai membahana di dalam katedral itu. Exie membuka mata saat mendengar suara riuh itu, dan Edward telah menunggu nya membuka mata sambil tersenyum di hadapan Exie.
Exie yang baru membuka mata di kagetkan dengan wajah penuh senyum Edward.
"Bibir mu manis sekali, istri ku! " kata Edward tetap di depan Exie dengan jarak yang sejak tadi terkikis sempurna, sehingga terpaan nafas Edward mengenai muka Exie. Exie malu dengan perkataan lembut Edward yang memuji bibir nya atau sebenarnya menyindir karena dia tidak lihai berciuman.
"Ed! " rengek Exie dengan muka seperti kepiting rebus.
"Seperti nya pengantin pria kita sudah tidak sabar untuk menarik pengantin cantik nya ke kamar sekarang juga! " kata pastor menggoda pengantin ditanggapin rius siulan dan godaan untuk pengantin baru itu.
Edward hanya tersenyum melihat keluarga besarnya bahagia dengan pernikahan nya itu.
.
.
.
.
.
Happy reading semuanya ya
semoga suka dengan cerita Ed dan Ex,
yuk. siap maraton tidak?
kalau banyak like dan komen othor akan up 3 bab hari ini👏👏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
semoga Edward segera belah duren supaya tau kalau Exie masih virgin 🤲☺️
2023-08-22
1
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
kenapa gugup biasa aja dong santai aja
2023-08-10
0
ℕℰℕᎶ ⅅℰᎯ
di hari bahagia yang bahagia doong hadeh
2023-08-08
1