Seletah menyeret mobil itu sejauh 10 meter karena sepion mobil depan nya itu masuk ke celah kaca mobil lambo Edward beserta dorongan dari kecepatan mobil Edward.
"Sreeeeeetttt Bruakk tinnn tinnn tinnn! "
Suara benturan beserta klakson yang sangat nyaring hingga laju beberapa kendaraan di sekitar berhenti dan berusaha menghindari percikan kejadian.
Kecelakaan pun tak terelakkan. Edward yang melajukan mobil sport nya dengan kecepatan tinggi menyerempet dan mendorong mobil itu ke sebelah selatan, hingga diapit antara mobil sport nya dengan sebuah pagar kokoh bangunan.
Edward yang bisa mengendalikan mobilnya aman dengan nafas terengah -engah juga sangat shock dan melihat mobil yang di tabrak nya itu ringsek sampai body mobil sebelah kiri tidak lagi berbentuk.
Kemudian di pandangan nya menghitam beriringan dengan sirine ambulace mendekat. Edward pun pingsan di dalam mobil sport nya.
...*******...
tulilit tulilit tulilit
"Hallo! " jawab Exie saat mengangkat panggilan dari nomer yang tidak di kenal nya.
"Hallo selamat siang nona, bisa bicara dengan nona Exie Flyta Draniela? " tanya seorang perempuan dengan suara harus di ujung telepon.
"Ya, dengan saya sendiri! " jawab Exie dengan mengeryitkan dahi nya.
"Maaf nona, apakah sekarang nona bisa ke Barnes-Jewish Hospital? "
"Ada apa ya? " tanya Exie menjadi berdebar.
"Maaf sebelum nya nona, ayah anda mengalami kecelakaan dalam berkendara, beliau sampai 30 menit yang lalu, dan saya baru berhasil mengkonfirmasi identitas beliau juga nomer anda nona! " jawab suster itu dengan sangat hati hati namun Exie merasa kata kata tersebut seperti petir yang memekakkan telinga nya hingga dia hanya diam tanpa bergerak sedikit pun dengan mata yang mulai berair.
"nona! "panggil suster itu sekali lagi saat tidak mendengar jawaban apapun dari Exie.
"Ahh. ya! apa kondisi papa saya baik baik saja sus? apa kakak saya sudah di hubungi? " tanya Exie dengan suara bergetar. Exie menahan air mata nya karena saat ini tengah berada di food court kampus untuk makan siang sebelum lanjut masuk kelas lagi.
"Sebaiknya anda langsung kesini saja nona, iya kakak anda sudah dalam perjalanan kemari! "
"Baik Sus, terimakasih banyak! " jawab Exie langsung beranjak dari tempat nya bergegas berlari menuju mobil nya yang terparkir di parkiran kampus nya.
Exie berlari tanpa memedulikan apapun, yang ada di kepala nya saat ini adalah sang papa.
"Ex, sini in kunci nya! " kata Bella yang tiba-tiba ada di belakang tubuh Exie.
"Ha! "
"Ha he ha he, sini. Kamu gabisa bawa mobil dalam keadaan panik." jawab Bella kemudian meraih kunci di tangan sahabat nya itu dan memasuki kemudi.
Bella yang sudah selesai di tenangkan oleh Exie di kamar mandi tadi akirnya keluar karena mata nya sudah tidak bengkak lagi, kemudian menuju food court karena Bella lapar setelah menangis.
"Aku yakin om Draniel baik baik aja! " tenang Bella sambil menyetir dan memegang tangan sahabat nya yang gemetaran itu.
"Aku takut Bel, Papa gak papa kan ya? " jawab Exie dengan suara parau dan menghilang.
Bella hanya tersenyum menganggapi ketakutan sahabat nya itu, jujur saja Bella juga sangat khawatir dan takut sesuatu terjadi pada om Draniel.
Setelah 20 menit mereka sampai di Barnes- Jewish Hospital dan Exie langsung meloncat dari mobil bahkan mobil belum benar benar berhenti. Exie berlari melewati lobi dan menanyakan kamar atau keberadaan papa nya di rawat.
Setelah mengetahui jika papa nya masih ada di UGD, Exie berlari kencang menuju UGD. Berharap dengan penuh keyakinan jika sang papa tidak kenapa- kenapa.
Setelah hampir sampai Exie melihat kakak laki-laki nya tengah duduk di kursi panjang dengan pandangan kosong.
"Ethan! " panggil Exie dengan nada sedikit meninggi.
"Huh huh huh, bagaimana kondisi papa Ethan? " tanya Exie saat sampi di depan kakak nya dengan nafas yang tidak teratur.
Tanpa menjawab pertanyaan adik nya, Ethan memeluk tubuh Exie sedemikian erat nya, menyandarkan dagu di pundak sang adik.
"Ethan, jawab pertanyaan Exie! " kejar Exie karena sangat ingin tau keadaan papa nya.
"Maaf dek, papa sudah meninggal saat di tempat kejadian! "
JEDAAARR
Tubuh Exie lemas seketika mendengar jawaban dan sang kakak. Otak nya tak mampu lagi berfikir. Tulang nya serasa lepas dari tubuh nya. Kekuatan nya hilang entah kemana.
"Dek. Exie. Exie. Exie bangun! "
Exie masih mendengar teriakan kakak nya sedikit menjauh saat gelap mulai menyapa mata nya. Semua nya menjadi gelap dan tak ada cahaya untuk Exie. Seolah dunia nya telah runtuh hanya dengan mendengar jawaban sang kakak.
Ethan langsung mengangkat tubuh Exie dan membawa nya masuk ke UGD. Belum selesai shock nya, Ethan harus ditampar kenyataan yang mengharus kan dia kuat dan menjadi pelindung adik satu satu nya.
Ethan melihat pemuda yang ada di sebelah papa nya yang sudah ditutup kain putih itu dengan ekor mata nya sambil menaruh adik nya di ranjang yang hanya di sekat oleh kelambu putih itu.
Ethan menunggu di dalam UGD itu sambil melihat adik nya di periksa oleh dokter.
"Apakah ini adik anda tuan? " tanya dokter.
"Iya dok! "
"Adik anda hanya shock karena kabar yang mengejutkan, beri dia kenyamanan dan kuat kan dia tuan! " jawab dokter itu.
"Baik dok, adik saya akan sadar kapan? "
"Mungkin cukup lama, Sebaik nya anda urus terlebih dahulu jenazah papa anda, sambil menunggu adik anda bangun! " jelas dokter cantik itu.
"Baik dok! "
Ethan kemudian berbalik dan melihat ada keluarga fenomal, keluarga yang selalu berkeliaran di televisi itu memasuki UGD dan menanyakan anak nya kepada dokter yang baru saja berbicara dengan Ethan.
Keluarga itu pun mendekat dan melirik anak semata wayang nya masih damai dalam buaian mimpi di sebelah jasad, yang tak lain adalah papa Ethan dan Exie.
"Maafkan anak kami, saya rasa dia tidak sengaja melakukan ini! " kata wanita paruh baya itu.
"Sana biar dad yang bicara, mom lihat anak mom itu! " kata laki laki paruh baya di sebelah nya.
Ethan terus bergeming dan melihat kedua orang itu bergantian dan melihat wanita paruh baya berlari menuju anak nya.
"Perkenalkan saya Erza graha Robinson, dan itu istri saya Felis Robinson, atas nama Edward saya sebagai orang tua nya meminta maaf atas kecerobohan anak kami, saya akan bertanggung jawab atas semua kerugian yang anda tanggung beserta adik anda! " kata Erza
"Dengan apa tuan yang terhormat akan mengganti nyawa papa kami? " tanya Ethan sinis tapi sopan karena tidak ingin menyinggung keluarga yang paling disegani di Amerika ini tapi dia juga ingin menunjukkan kemarahan nya.
"Bahkan seluruh kekayaan keluarga kalian yang terhormat tidak akan menghidupkan nyawa papa saya yang menurut kalian tidak berharga itu! " jawab Ethan sinis sambil melirik adik nya yang menutup mata.
"Edward akan menikahi adik mu! "
.
.
.
.
Happy Reading semua nya
stay tune ya ikutin kisah Ed dan Ex😍
Apakah mereka akan menikah?
seperti apa rumah tangga yang mereka jalani?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ
mampir Author saya new reader disini✌️
2023-08-20
1
Trisa 1
Gak hati hati sih
2023-08-16
1
🅳𝓮𝒜 🄰🅻𝖊乂𝓲𝒶
sambutan yang sangat sopan suka aku
2023-08-15
0