Capture 18

Lingga yang baru saja pulang dari tempat kerjanya melihat ada seorang wanita yang sedang menangis..

Lingga pun diam sejenak dan kemudian menatap kearah sumber suara di sana Lingga melihat ada seorang wanita yang sedang duduk di taman dan menangis..

Lingga melihat wanita itu nampak tak asing tapi di kegelapan wajahnya pun terlihat samar..

Lingga pun mendekati wanita itu dan kemudian bertanya.

"Mbak,apa yang Mbak lakukan di sini? Ini sudah malam kenapa Mbak sendirian disini?"tanya Lingga sembari menatap wajah wanita yang sedang menunduk itu.

Salsa pun menatap wajah laki laki yang ada di hadapannya itu..

"Saya gak apa apa kok Mas."ucap Salsa lirih.

Salsa pun menatap wajah laki laki yang ada di hadapannya saat itu dan itu membuat Salsa mengingat bahwa laki laki itu sangat femiliar yang pernah dia temui.

"Kamu.. Bukankah kamu laki laki yang sudah menolongku dua kali?"tanya Salsa mencoba mengingat ingat wajah laki laki itu..

Lingga pun tersenyum menatap wajah wanita itu lalu mengajaknya untuk duduk..

"Sudah menjadi kewajiban ku untuk membantu siapa saja yang membutuhkan pertolonganku. Oh iya kenapa kamu disini?"tanya Lingga dengan dengan wajah datarnya.

Salsa pun menarik nafas panjang dan membuangnya secara belahan..

"Maaf aku gak bisa menceritakan sekarang."Salsa pun telihat sangat sedih hal itu membuat Lingga merasa bersalah.

Lingga pun menatap wajah cantik Salsa wanita yang terlihat sangat rapuh dan juga tatapannya telihat kosong dalam hati Lingga tahu bahwa wanita ini sedang mengalami tekanan yang luar biasa.

"Maafkan aku,aku tak bermaksud untuk menyinggung perasaan kamu."ucap Lingga lirih.

Salsa pun menatap laki laki yang ada di hadapannya sembari menghapus airmatanya secara berlahan.

"Gak apa apa kok,oh iya kita belum kenalan namaku Salsa Herawati atau bisa panggil Salsa,oh iya nama Mas siapa?"tanya Salsa sembari menatap wajah tampan laki laki yang ada di hadapannya.

Lingga pun tersenyum dan kemudian menatap wajah Salsa sekilas..

"Nama yang cantik seperti orangnya. Oh iya nama aku Lingga Eryanto panggil aja Lingga."jawab Lingga sembari mengulurkan tangannya.

Keduanya pun langsung terlihat akrab mereka pun terlihat seperti dua orang sahabat..

"Oh iya ini sudah larut malam sebaiknya kamu pulang biar aku antar kamu bagaimana?"ucap Lingga lirih. Anak perempuan gak baik keluar rumah sampai larut malam."ucap Lingga kemudian.

Salsa pun menggelengkan kepalanya dan Salsa pun langsung diam saja tak mengucapakan sepatah katapun.

Lingga yang melihat itu pun langsung menatapnya dengan bingung.

"Lantas kamu mau kemana sekarang?"tanya Lingga dengan hati hati..

Salsa pun menatap bintang yang ada di atas langit dia tersenyum sesaat.

"Aku ingin pergi jauh dari sini kamu tahu kenapa laki laki itu selalu menyakiti wanita apa karena wanita itu hanyalah orang yang lemah bahkan kadang wanita itu selalu menggantungkan hidupnya pada laki laki yang sangat dia cintai sehingga laki laki itu dengan teganya menyakiti hati wanita yang begitu mencintainya kenapa?"Salsa pun hampir menceritakan semuanya tak terasa airmatanya jatuh lagi dan lagi..

Lingga yang menatapnya merasa sangat kasihan dia baru tahu kalau wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah wanita yang rapuh wanita yang baru saja di sakiti oleh laki laki yang begitu di cintainya.

Lingga pun menatap wajah Salsa dia nampak sangat sedih mendengar ucapan wanita yang ada di hadapannya walaupun Lingga belum pernah berhubungan dengan wanita selama ini namun dalam hati kecilnya Lingga tahu kalau hati wanita itu sangat lembut sehingga mudah sekali terluka.

"Gak semua laki laki seperti itu,mungkin kebanyakan begitu tapi percayalah kamu adalah wanita yang beruntung karena Allah telah menunjukan sifat asli orang yang kamu cintai sehingga kamu gak akan berlarut larut dalam rasa sakit hati.. Sudah sekarang sebaiknya kamu ikut aku,aku akan membawa kamu menikmati sesuatu."ucap Lingga sembari menyuruh Salsa untuk mengikutinya.

Salsa pun mengikuti Lingga dari belakang sedangkan Lingga berjalan di depannya.

Keduanya pun berhenti ketika melihat sebuah toko yang menjual es krim Lingga pun membelinya beberapa dan langsung di berikan kepada Salsa.

"Kata orang makan es krim di saat sedih itu bisa mengurangi rasa sedih loh. Dan aku selalu melakukan ini ketika aku sedang banyak pikiran dan ketika aku sedang sedih juga."Lingga pun langsung memberikan es krim yang dia pegang pada Salsa.

Salsa pun mengambilnya dan kemudian keduanya pun duduk bersama di taman yang tak jauh dari tempat mereka berada keduanya pun menikmati manisnya es krim..

Sesekali Lingga pun menatap kearah Salsa pun sedang menikmati es krim itu.

"Kamu adalah wanita yang sangat cantik ketika kamu sedang tersenyum aku berharap kamu akan selalu bahagia sehingga tak ada lagi airmata yang menetes di pipimu kecuali airmata kebahagiaan.."Lingga pun berkata dalam hati dan kemudian tersenyum..

...****************...

Jam menunjukan telah pukul 11 malam tak terasa keduanya pun berbincang cukup lama sehingga membuat keduanya nampak cukup dekat.

"Sepertinya sudah tengah malam sebaiknya aku antar kamu pulang ya."tanya Lingga membuat Salsa langsung menggelengkan kepalanya.

Lingga pun menjadi bingung karena hari sudah hampir tengah malam dan dia juga tak tega jika harus membiarkan Salsa sendirian di pinggir jalan..

"Ya sudah sebaiknya kamu ikut aku saja kamu bisa tinggal di kontrakan aku untuk sementara waktu aku tak tega melihatmu sendirian."ucap Lingga hal itu langsung membuat Salsa menatapnya dengan tatapan yang penuh pertanyaan..

"Tapi kita kan bukan mahram mana mungkin aku tinggal bersama Mas?"Salsa pun merasa malu setelah mendengar ucapan Lingga.

Lingga pun tersenyum biar Lingga orang kampung namun dia mempunyai atitudte yang bagus terlebih lagi Lingga juga paham soal agama.

"Kamu gak perlu khawatir kamu bisa kok tinggal di kontrakan aku untuk sementara dan aku akan tinggal sesama dengan temanku dan juga aku gak mungkin tinggal berdua dengan kamu."Lingga pun tersenyum sembari menatap wajah Salsa..

Salsa pun tersenyum menatap Lingga dia merasa sangat malu karena telah berfikir yang tidak tidak..

"Maaf ya Mas karena aku telah berfikir yang kurang baik tentang kamu. Dan aku tenyata salah aku yakin bahwa kamu adalah orang yang baik."ucapan Salsa membuat Lingga tersenyum.

Lingga pun tersenyum menatap Salsa yang nampak kikuk padanya.

"Gak apa apa justru itu bagus itu membuktikan bahwa kamu adalah wanita yang baik dan kamu juga bukan wanita yang mudah untuk percaya sama orang yang baru kamu kenal aku salut untuk hal itu.. Ya sudah sebaiknya kita berangkat sekarang kosan aku tak jauh kok dari sini."Lingga pun mengajak Salsa untuk mengendarai sepeda motor miliknya dan Lingga merasa sangat grogi karena ini kali pertamanya Lingga naik motor bersama seorang wanita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!