Pada pagi harinya Juna pun berangkat menuju Surabaya seperti apa yang Juna katakan..
"Sayang aku berangkat ya,aku janji aku akan secepatnya pulang kesini."ucap Juna lirih.
Salsa pun tersenyum sembari mengangguk dan kemudian menatap wajah suaminya itu.
"Iya Mas kamu hati hati ya jangan lupa kamu jaga diri kamu dan juga kamu cepat kembali ya.."ucap Salsa sembari tersenyum supaya membuat Juna merasa tenang.
Dalam hati Salsa sangat sakit melepas kepergian sang suami bukan karena dia takut di tinggal sendiri namun ada sesuatu yang berbeda dari dalam hatinya mungkin itu adalah feeling seorang perempuan..
Setelah Juna pergi Salsa pun langsung menitikan airmata dia merasa menangis tersedu entah apa alasannya dia pun tak tahu..
"Mas kenapa aku merasakan sesuatu di dalam hatiku. Aku merasa kepergian Mas kali ini bukan untuk pekerjaan namun untuk hal lain apa itu hanya pikiranku saja."Salsa pun mencoba menenangkan dirinya sendiri.
Di tempat yang lain Juna pun merasa tak enak hati bahkan Juna sampai menitikan airmatanya dia merasa sangat bersalah pada Salsa dia tak punya cara lain selain itu yang bisa dia lakukan..
"Maafkan aku Sa aku tahu kalau aku adalah laki laki yang tak pantas untuk kamu bahkan aku sendiri yang telah menghancurkan pernikahan kita aku sendiri telah mengkhianati kamu maafkan aku sayang.."Juna pun mengusap airmata dan kemudian melanjutkan perjalannya untuk ke apartemen Lisa.
Sementara itu Lisa pun tersenyum senang karena sebentar lagi dia akan menikah dengan Juna,karena menikahi Juna adalah impiannya semenjak dulu dan hal itu akan segera terjadi..
"Akhirnya aku akan segera menikah denganmu Mas Juna sudah sekian lama aku menunggu hal itu.."ucap Lisa dalam hatinya Lisa pun tertawa bahkan terus saja tertawa.
Tak lama setelah itu Juna pun sampai di apartemen milik Lisa,tanpa permisi Juna pun langsung masuk kedalam apartemen milik kekasihnya itu..
"Apa yang sedang kamu lakukan?"tanya Juna dengan tatapan yang tak biasa..
Lisa pun sangat terkejut melihat Juna datang sembari membawa koper mini ke apartemen miliknya..
"Mas akhirnya kamu datang juga. Mas kamu tahu aku sangat merindukanmu dan aku ingin kita bisa bersama seperti dulu lagi.. Mas Juna terima kasih karena kamu telah memenuhi ucapan kamu dan apakah kita akan pulang ke Bandung hari ini?"tanya Lisa dengan wajah sangat bahagia..
Juna hanya mengangguk dan kemudian dia duduk di sofa ruang tamu..
"Aku sudah memenuhi janjiku dan aku harap kamu tak lupa dengan janjimu untuk tak mengatakan apapun dengan istriku."ucap Juna dengan datar.
Lisa pun mengangguk dan kemudian mendekati Juna dan tersenyum kepadanya..
"Mas gak perlu khawatir aku tak akan pernah melupakan janjiku dan aku juga akan menjaga pernikahan kita yang penting Mas mau menikahiku dan bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi itu sudah lebih daripada cukup.."ucapan Lisa mampu membuat Juna percaya.
Setelah itu keduanya pun duduk membicarakan semuanya Juna tak mau menunda lagi karena Juna ingin semua masalah itu selesai secepatnya.
"Baiklah kalau begitu mari kita pulang kerumah kedua orang tuamu dan aku akan menikahimu di sana tapi maaf mungkin kita hanya bisa menikah secara agama itupun kalau kamu setuju.."Juna pun memastikan ucapannya..
Lisa pun mengangguk dan dia tahu walaupun dia hanya akan menjadi yang kedua tapi Lisa sangat yakin itu tak akan berangsur lama karena cepat atau lambat Salsa pasti akan meninggalkan Juna setelah dia tahu bahwa Juna telah menduakan cintanya dan menghancurkan kepercayaannya.
Setelah itu Juna dan Lisa pun pergi menuju Bandung untuk melangsungkan pernikahan mereka di sana. Salah satu alasan Juna ingin menikahi Lisa di Bandung adalah untuk menghindari hal yang tak dia inginkan salah satunya merahasiakan pernikahan itu dari Salsa dan keluarganya..
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
Salsa POV..
Setalah Juna pergi Salsa pun merasa kesepian setelah puas menangis Salsa pun memutuskan untuk berjalan jalan di sebuah taman tak jauh dari tempat tinggalnya.
Salsa hanya mengenakan celana pendek selutut dengan atasan berwarna putih membuat dia nampak sangat cantik dan anggun..
Tak jauh dari tempatnya duduk ada sepasang mata yang menatapnya dengan seksama dia adalah Faisal salah seorang yang begitu mencintai Salsa pada saat kuliah dulu..
"Sa kenapa kamu terlihat sangat berantakan apakah kamu sedang memikirkan sesuatu?"tanya Faisal dalam hatinya..
Faisal yang sangat ingin memiliki Salsa pun menyuruh beberapa orang untuk menggangu Salsa dan dia akan menjadi seorang penolong untuk Salsa nantinya..
"Kalian sudah tahu kan apa yang harusnya kalian lakukan?"tanya Faisal melalui sambungan telfonnya.
Setelah selesai melakukan panggilan Faisal tinggal menunggu anak buahnya beraksi.
Namun pada saat itu ada satu hal yang tak di ketahui oleh Faisal bahwa Salsa juga bisa melawan mereka walau pada akhirnya dia juga di tolong oleh seseorang..
Lingga tiba tiba datang dan menolong Salsa..
"Kalian itu laki laki atau bukan beraninya melawan perempuan."ucap Lingga sembari menendang salah seorang yang sedang menyerang Salsa.
Mereka pun langsung menatap kearah laki laki yang ada di hadapan mereka..
Dalam sekejap Lingga mampu menjatuhkan semuanya...
"Kalian secepatnya pergi dari sini atau saya akan panggil teman teman saya untuk memasukan kalian kedalam bui.."ucap Lingga sembari menatap kearah orang orang itu..
Lingga sendiri tahu bahwa mereka itu hanyalah orang suruhan untuk mengganggu wanita yang ada di hadapannya saat ini. Lingga tak mempergunakan jabatannya karena itu bukan wewenangnya..
Lingga pun langsung menatap kearah Salsa yang nampak terluka di bagian tangannya..
"Kamu gak apa apa?"tapi sepertinya kamu terluka sini biar aku bantu untuk mengobati luka kamu."Lingga pun langsung membawa Salsa untuk duduk di kursi taman yang berada tak jauh dari tempatnya berada sekarang..
Salsa ingin menolak namun tangannya terasa begitu sakit karena terus mengeluarkan darah.
Tak lama kemudian Lingga pun kembali dengan membawa obat untuk Salsa.
"Sini biar aku balut lukanya, sepertinya ini karena terkena pisau tadi."ucap Lingga dengan sedikit panik karena dia melihat darah yang keluar dengan begitu derasnya.
Salsa pun langsung mengangguk sembari menahan nyeri sedangkan Lingga mengobatinya dengan teliti..
Setelah selesai mengobati luka Salsa,Lingga pun langsung berpamitan karena dia harus segera kembali ke kantor untuk sebuah perkejaan...
"Oke sudah selesai maaf sepertinya aku harus pergi sekarang karena aku ada urusan pekerjaan tapi apa kamu sudah baik baik saja?"tanya Lingga sembari mengemasi obat obatan yang dia bawa..
"Aku sudah baik baik saja terima kasih banget karena kamu sudah mau menolong saya tadi."ucap Salsa sembari tersenyum..
Setelah itu Lingga pun langsung pergi meninggalkan taman tempat Salsa berada karena atasannya sudah berulang kali menghubunginya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments