Sejak hari itu, Beni sering mengajak Raka untuk sekedar nongkrong di cafe Bintang tempat Ara bekerja, bukan hanya karena pengen nongkrong aja, tapi juga melihat Ara, sepertinya Beni sangat menyukai Ara.
"Nongkrong bro?" ajak Beni setelah meeting usai.
"Lagi?" sahut Raka jengah.
"hahaha.. setiap hari juga ga masalah!" sahut Beni.
"sepertinya kau sudah kena pelet waitress itu!"
"dengan wajah beningnya itu, dia tidak membutuhkan pelet lagi bro!"
"lebay!!" sahut Raka.
Walau dengan terpaksa, Raka tetap mengiyakan ajakan Beni, entah mengapa dia mulai terbiasa melihat wajah Ara setiap harinya, jika dilihat dengan seksama, waitress itu memang cantik meski dengan polesan make up sederhananya.
Ketika sampai di cafe, Raka sedikit kecewa karena bukan Ara yang melayani mereka namun oranglain, dilihat dari nametagnya namanya Lila. entah iseng atau hanya ingin tahu, Raka bertanya kepada Lila kemana perginya Ara, membuat Beni tercengang dengan sikap Raka yang tak biasa kepo.
"Kemana Ara?" tanya Raka pada Lila yang sedang mencatat pesanan mereka.
"Ara? oh dia sedang cuti hari ini, ada kegiatan di kampusnya" sahut Lila dengan ramah.
"kampus?" ulang Raka dengan dahi berkerut.
"iya Tuan, Ara kuliah smabil bekerja paruh waktu disini" sahut Lila lagi lalu meninggalkan Raka yang masih bertanya tanya.
"ooh jadi dia masih kuliah" gumam Raka.
"kenapa memangnya kalo masih kuliah?" tanya Beni yang bertanya tanya dengan sikap Raka yang menurutnya mulai kepo.
"eh" Raka jadi salah tingkah karena Beni mendengar gumamannya.
"eh... tumben banget kepo?? suka ya sama Ara?? hayo ngaku" kata Beni curiga membuat Raka makin salah tingkah, Raka juga merasa heran dengan dirinya, bisa bisanya dia keceplosan bertanya tentang keberadaan Ara.
"belum tidur juga, udah mimpi aja kau!!" sahut Raka dengan ketus.
Suasana cafe jadi sedikit suram bagi Raka dan Beni tanpa kehadiran Ara, mereka jadi tidak betah berlama lama disana dan akhirnya memutuskan untuk pulang padahal belum sejam mereka nongkrong.
Setelah membayar, mereka langsung pulang dengan wajah 5L, lemah, letih, lesu , lamban dan lunglai, hihi...
♥♥♥♥♥♥
"Ra..kemarin dua cowok cakep yang biasa nongkrong dimeja luar, nanyain kamu loh" kata Lila.
"dua cowok?" sahut Ara dengan wajah bingung.
"iyaa..yang biasanya nongkrong berdua!"
"ooohhh Tuan Beni dan Tuan Raka maksudmu?"
"sepertinya iya, kemarin aku sempat mendengar nama Beni di sebut" kata Lila sambil mengingat ngingat.
"kenapa mereka nanyain aku?" tanya Ara dengan polosnya.
"bukan mereka, sepertinya yang bernama Raka itu yang menanyakanmu padaku"
"ouhhh, kira kira ada apa ya?"
"yaa mana aku tahu.. kangen kali" sahut Lila seenaknya.
"hahaha... kangen? ngimpi kali ini mbak mbak ya" sahut Ara sambil menoel gemas pipi Lila.
"yaa sapa tahu ajaaa..."
"bangun gih sebelum mimpi menyesatkanmu, hahahaha" jawab Ara sambil tertawa.
Gama yang kebetulan lewat melihat Lila dan Ara sedang tertawa bersama, menghampiri mereka.
"pada ngobrolin apaan sih? kayaknya seru sampai tertawa begitu" kata Gama.
"eh.. kakak... enggak kak bukan apa apa kok, hanya bercanda aja barusan" sahut Ara yang sudah menghentikan tawanya.
"itu lho kak, ada yang kangen sama Ara" celetuk Lila.
Ara dengan sigap menutup mulut Lila dengan tangannya,
"kangen? wah kamu sudah punya pacar Ara?" tanya Gama.
"eh..enggak kok kak.. Lila ngasal aja barusan" sahut Ara salah tingkah, tangannya tetap setia membungkam mulut sahabatnya tersebut agar tidak bicara macam macam lagi pada Gama.
"punya pacar juga gapapa" sahut Gama sambil tersenyum manis lalu berlalu meninggalkan Ara dan Lila.
"gara gara kamu nih!" sungut Ara pada Lila.
Entah apa yang ada di hati Ara, suka atau hanya sekedar kagum pada Gama? namun saat mendengar kata Gama tadi, ada sedikit kecewa dihati Ara, Gama bahkan tidak peduli jika Ara memiliki kekasih.
Cafe lagi ramai pengunjung, maklum saja karena weekend,
Raka dan Beni sudah duduk ditempat biasanya, kali ini lagi lagi Lila yang melayani mereka,
Raka mengedarkan pandangannya berusaha mencari keberadaan Ara,
"cari Ara ya Tuan?" tanya Lila yang sudah ada di hadapan mereka.
Raka jadi salah tingkah karena pertanyaan Ara, melihat ekspresi Beni yang hendak menggodanya, Raka jadi gengsi mengakui jika dia memang sedang mencari keberadaan Ara.
"siapa? aku?? tidak... aku hanya melihat lihat saja, sepertinya hari ini cafe ramai sekali" sahut Raka berbohong pada Lila.
"ooh.. kukira Tuan sedang mencari Ara" sahut Lila malu malu.
"memangnya kenapa aku harus mencarinya" sahut Raka dengan ketus.
"eh... tidak tuan, itu... karena kemarin anda mencarinya jadi saya pikir hari ini anda akan mencarinya lagi!" sahut Lila menjelaskan dengan takut takut.
Raka tidak merespon perkataan Lila dan hanya mendengus kesal membuat Beni semakin bingung dibuatnya.
Karena Raka hanya diam, akhirnya Beni yang menyebutkan pesanan pada Lila.
Ketika pesanan mereka datang, wajah Raka berubah sumringah karena Ara yang mengantarkan pesanannya,
"silahkan Tuan... pesanan anda" kata Ara.
Beni semakin penasaran dengan sikap Raka namun menepisnya kemudian setelah melihat Ara membawa pesanan mereka.
"hai Ara.. apa kabar?" sapa Beni sambil tersenyum.
"baik alhamdulillah Tuan..." sahut Ara sambil membungkukkan badan.
"jangan panggil Tuan donk, kami kan sudah jadi langganan tetap disini.."
"jadi saya harus memanggil apa Tuan?" tanya Ara kikuk.
"Tuaaan lagi.... panggil mas aja.. mas Beni dan mas Raka.. gimana?"
Raka sudah melotot ke arah Beni namun tidak dihiraukan.
"baik mas Beni..." sahut Ara canggung dengan panggilan baru untuk mereka.
"oya Ara, apa kamu masih kuliah?" tanya Beni, Beni melihat wajah Raka yang seolah ingin bertanya lebih pada Ara tapi enggan karena gengsi.
"iya mas.. saya masih kuliah"
"kuliah dimana?" tanya Beni semakin kepo.
"di ABM mas" sahut Ara, ABM adalah salah satu kampus bergengsi dikota ini.
"wow...ABM!" seru Beni takjub.
"saya dapat beasiswa jadi bisa kuliah disana selebihnya saya bekerja paruh waktu disini" jawab Ara yang melihat ekspresi tak percaya di wajah Raka.
"kamu hebat Ara" puji Beni, sedang Raka hanya diam dengan canggungnya.
"biasa aja mas..ya sudah kalo gitu, saya tinggal karena banyak pelanggan hari ini, selamat menikmati" kata Ara seraya menjauhi meja Raka dan Beni.
🕹🕹🕹🕹🕹🕹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Nani Wismarini
authornya lebay & alay dech😁😁😁
2022-09-28
0
tesya
mampir lagi say..
2020-10-21
3
Eka Supriyani
aq hri ini juga 5L
2020-10-08
1