Sesuai janji author bakal tampilin visual dari tokoh utama ya... Ara dan Raka
Arabella Nandhita.
Raka Brahmana.
Visual hanya pemanis, sesuai dengan imajinasi author saja, jika tidak sesuai dengan ekspetasi para pembaca, author minta maaf... hehe...
🎍🎍🎍🎍🎍🎍
Suasana kantor yang awalnya riuh akan suara karyawan yang sedang berbincang, seketika hening setelah mendengar derap langkah berat yang berjalan hendak memasuki ruangannya,
Tap...tap..tap..tap...
Kaki jenjang yang kokoh dan tegas di tambah dengan sepatu mahal merk ternama menimbulkan suara langkah yang angker di telinga orang orang yang mendengarnya,
Walau menampilkan senyuman manis di wajahnya, semua karyawan segan menatapnya secara langsung, sedikit bicara dan agak introvert itulah sifat CEO muda perusahaan mereka, Brahmana Corp, salah satu perusahaan properti terbesar di negeri ini,
Raka Brahmana, putra pendiri Brahmana Corp yang saat ini menjabat sebagai CEO menggantikan posisi ayahnya, Indra Brahmana yang memilih pensiun dini dan menikmati masa tuanya dengan berjalan jalan keliling dunia bersama sang istri, Linda Brahmana.
Raka merupakan putra pertama dari Indra Brahmana, dan putra keduanya, Rama Brahmana yang saat ini masih kuliah di salah satu kampus ternama dikota ini.
"Selamat pagi..." suara berat yang khas itu selalu menyapa seluruh staff karyawannya setiap hari.
"selamat pagi.."jawab para staff yang kebetulan sedang berhadapan dengannya,
CEO tampan itu masuk kedalam ruangannya, di ikuti oleh seorang pria bernama Beni, yang merupakan sekretaris prbadinya, jika pada umumnya jabatan sekretaris di duduki oleh seorang wanita cantik dan seksi, tapi beda dengan Raka, dia lebih memilih Beni untuk menjadi sekretaris prbadinya karena menurutnya kerjasama lebih mudah terjalin jika dalam gender yang sama.
"selamat pagi pak... jadwal anda hari ini sudah saya kirimkan pada email anda, silahkan dibaca dengan seksama" ucap Beni.
"tidak perlu formal jika di dalam ruangan ini hanya ada kita berdua!" sarkas Raka.
Raka dan Beni memang merupakan sahabat lama, mereka berteman sejak duduk dibangku SMA bahkan kuliahpun di kampus yang sama.
"sorry bro.. sudah terbiasa" jawabnya santai.
"banyak banget jadwalku hari ini?" keluh Raka setelah membaca emailnya.
"iya karena Brahmana Corp baru saja memenangkan tender besar, jadi banyak kolega yang ingin bertemu denganmu"
"benar benar membosankan harus bercengkerama dengan bapak bapak tua itu, aku bahkan tidak mengerti arah pembicaraan mereka" sahut Raka malas.
"bersabar lah broo... sudah jadi resikomu jadi CEO muda, hahaha" ejek Beni lalu tertawa.
"ini semua karena papi...bisa bisanya dia memutuskan untuk pensiun dini padahal aku belum siap mengemban tanggung jawab besar ini" curhat Raka.
"siap tak siap kau harus tetap menjalaninya dengan baik, pertahankan apa yang sudah papimu raih bro!"
"cih.. tumben sekali kata katamu bijak!" decih Raka.
"hahaha... kau masih belum tahu sisi diriku yang lain broo..." ucapnya lagi lagi tertawa, padahal tidak ada yang lucu menurut Raka.
Sore itu, semua pertemuan dengan kolega sudah terselesaikan dengan baik, Raka nampak kelelahan dan ingin segera pulang, namun saat keluar dari ruangannya, Beni menghadang jalannya,
"kau mau langsung pulang?" tanya Beni.
"iya.. aku lelah sekali hari ini"
"ngopi dulu yuk!" ajal Beni.
"lain kali aja broo..." sahut Raka malas.
"kau bisa sekalian relaksasi sambil ngopi.. aku yakin lelahmu akan hilang setelah disana" rayu Beni.
"terserah padamu saja tapi aku numpang mobilmu saja, aku terlalu lelah untuk menyetir sendiri"
"baiklah..tinggalkan mobilmu disini, nanti akan aku titipkan pada satpam yang piket malam"
"berangkat sekarang?" kata Raka lalu berjalan dengan langkai gontai ke arah lift khusus para petinggi perusahaan.
"lets go dude.." jawab Beni bersemangat.
Beni melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, menembus jalanan yang padat merayap karena saat ini jam jam pulang kantor, banyak orang berlalu lalang hendak pulang kerumahnya masing masing.
30 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di cafe Bintang, salah satu cafe langganan kalangan jetzet.
Beni memilih meja outdoor, agar bisa menikmati hari yang menjelang malam, sedang Raka hanya bisa mengikuti sahabatnya tersebut dengan langkah gontainya.
Mereka duduk berhadapan dimeja bundar tersebut, dan seorang waitress memghampiri meja mereka,
Waitress bername tag, Arabella N itu menyodorkan daftar menu pada Beni dan Raka,
"kau karyawan baru ya?" tanya Beni sambil melihat Ara dengan intens.
"iya Tuan... saya baru satu minggu bekerja disini" jawab Ara dengan ramah.
"pantas saja, karena aku tidak pernah melihatmu sebelumnya" sahut Beni.
"oh begitu, apakah Tuan langganan tetap di cafe ini?" tanya Ara tetap dengan nada yang sangat ramah membuat Beni nyaman berbicara dengannya sedang Raka hanya mendengarkan saja sambil sibuk dengan ponselnya.
"iya, aku lumayan sering kesini dan sepertinya akan semakin sering kesini" ucap Beni sambil mengedipkan sebelah matanya kearah Raka, Raka membalas dengan memutar bola matanya,jengah melihat kelakuan sahabatnya tersebut.
"baik Tuan, silahkan sebut pesanan anda, saya akan mencatatnya" sahut Ara sambil mengeluarkan note kecil dari saku apronnya.
"oh iya, aku sampai lupa memesan sesuatu, hahaha" sahut Beni.
"aku pesan 1 latte dengan krim kocok dan 1 americano original" sambung Beni sambil membolak balikkan daftar menu.
"itu saja Tuan?" tanya Ara.
"iyaaa.. bro kau pesan apalagi?" sahut Beni menatap kearah Raka.
"sudah itu saja" jawab Raka tanpa menoleh pada Beni.
"baiklah saya ulangi lagi, 1 latte dengan tambahan krim kocok dan 1 americano original, apakah sudah itu saja Tuan?" kata Ara.
"sementara itu saja" jawab Beni.
Ara segera berlalu dari hadapan mereka dan masuk pantry guna memberitahukan pesanan kepada barista.
"bro.. waitressnya cantik abis!" kata Beni.
"hem..." sahut Raka malas.
"kau kenapa sih? percuma saja aku mengajakmu kesini jika ujung ujungnya kau hanya bermain ponsel tanpa menghiraukan aku!" ucap Beni kesal.
"sudah bagus aku mau ikut denganmu dan menemanimu disini!" tukas Raka.
"setidaknya letakkan ponselmu agar ada manfaatnya aku membawamu kemari!"
Lalu Raka meletakkan ponselnya di atas meja dan menatap malas sahabatnya tersebut, dia lebih baik mengalah daripada harus mendengar ocehan Beni yang memekakkan telinga.
Pesanan mereka pun datang dan lagi lagi Ara yang mengantar pesanan itu ke meja mereka,
"permisi Tuan, pesanan anda, 1 latte dengan tambahan krim kocok dan 1 americano original" ucap Ara.
"yaaap benar nona...?" Beni menggantungkan kata katanya pura pura membaca nametag Ara.
"Ara, cukup panggil saya Ara Tuan.." Ara melanjutkan kata kata Beni.
"oohh... Ara..nama yang cantik, secantik orangnya.." puji Beni.
"terimakasih Tuan atas pujian anda, selamat menikmati" sahut Ara lalu pergi dari hadapan Beni dan Raka.
"bro.. kau lihat dia kan? dia cantik banget, ramah lagi" kata Beni, sepertinya Beni menyukai Ara.
"kambing dibedakin aja pasti kau bilang cantik!" sahut Raka sambil menyeruput americanonya.
"bushett... jangan samakan Ara dengan kambing broo!!" jawab Beni.
"aku tidak menyamakannya dengan kambing, tapi matamu saja yang konslet, tidak bisa melihat cewe bening sedikit!!"
"tapi dia memang bening bro!" bela Beni.
"iya.. iya terserah kau saja!"
"kau masih normalkan bro?"
"maksudmu?"
"maksudku,kau masih menyukai wanita kan?" tanya Beni sambil bergidik ngeri dan menyilangkan kedua tangan di dadanya.
"apa kau sudah gila? tentu saja aku masih menyukai wanita!" jawab Raka geram.
"hahahaa.. aku pikir kau sudah berubah haluan bro, karena aku lihat kau tidak tertarik melihat wanita, melihat Ara saja tidak!"
"masih banyak wanita yang pantas aku pandang selain dia!" sungut Raka.
"memang kenapa dengan Ara? dia sama cantiknya bahkan lebih cantik dari wanita wanita yang selama ini mendekatimu!" tukas Beni.
"whatever dude..." jawab Raka jengah.
🎗🎗🎗🎗🎗🎗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments
Widya Sari SE
Visual Tokoh Utamanya Aku Suka Thor..👍👌
2023-02-28
0
Mien Mey
Raka + ara d d satuin jd ' kara' wah itu sih kesukaan ibu" buat bikin opor biar airnya jd kental😂
2020-12-20
1
Sus Siti
kyknya mulai seru nie
2020-12-15
1